WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
FF ini adalah sekuel dari Ssaurabi Shadow.
Cerita ini dimulai, ketika suami dan anak laki-laki dari Park Kyungsoo (nama aslinya, Do Kyungsoo) yang bernama Park...
Dan akhirnya, aku dan Jimin membawa Chanyeol ke rumah sakit. Junmyeon dan yang lainnya sudah menahan Yifan di kantor polisi. Setelah aku dan Jimin mengantarkan Chanyeol ke rumah sakit, kami pergi ke toko baju karena aku sudah kembali ke tubuh asliku. Akhirnya, kami pun pulang ke rumah dan aku mengganti bajuku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Wajah Jimin langsung memerah, melihatku. "Eomma! Eomma itu kok gak pernah keliatan tua, sih? Eomma kayak masih muda..."
Aku tersenyum geli. "Wae? Kamu jatuh cinta sama Eomma, eoh?"
"Aniya!"
"Eoh, ne. Kamu mau Appa tinggal bareng kita lagi?"
"Ne. Tapi, kita kan gak bisa ada di zaman ini terus. Ini bukan tempat tinggal kita."
"Tapi, kamu masih sekolah kan?"
"Arrayo."
"Makanya, Eomma dari tadi pikirin ini. Gimana kalo kita balik setelah kamu lulus?"
Jimin berpikir sejenak. "Arasseo."
Aku tersenyum usil dan mengecup pipinya. "*muah* Itu baru anak Eomma!"
"Eomma!" Jimin mengelus pipinya. "Aku kan udah gede. Jangan cium aku kayak gitu..."
"Heol... Arasseo. Kalo gitu, Eomma gak masakin kamu ya?" Aku menggodanya sedikit sambil berjalan ke dapur.
"Eomma!"
Aku tertawa geli, melihat tingkah Jimin yang sama persis seperti Chanyeol.
Flashback
Beberapa hari setelah kejadian itu, kami pergi ke rumah sakit untuk menjemput Chanyeol yang telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Jimin membantu Chanyeol berjalan perlahan. Aku terus memijat kakinya. "Gwenchanna, Chan? Kamu mau pulang ke apartemenku?"
"Aniya..." Chanyeol langsung menolaknya. "Gwenchannayo.... Aku cuma mau ngehabisin waktuku sendiri."
"Mwo?" Jimin tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Bukannya Appa gak mau sama kalian. Appa...masih bingung soal ini. Appa cuma butuh waktu buat nenangin diri."
Akhirnya, aku mengerti apa yang dia rasakan. "Arasseo. Kalo seseorang ngelewatin apa yang kamu lewatin hari ini, mereka pasti juga bakalan bingung soal ini."
"Appa, paling enggak kita mau bawa Appa pulang." Jimin cukup mengkhawatirkan soal ayahnya.
"Appa ngerti, kamu kuatir soal Appa, Jimin." Chanyeol menyunggingkan senyumnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
