'Till We Meet Again... Part 18

334 43 52
                                    

Background Music: SE O - Hidden Time (OST. The King in Love)

"Eomoni!" Suara Jimin pun terdengar dari kejauhan.

Aku bisa mendengar suara mereka. Dari mana asalnya...?

Setelah melihat ke sekeliling ruangan, aku memperhatikan sebuah jendela kecil di atas kepalaku.

Omo! Ada siluet di luar jendela kayunya?!?

Siluet-siluet tersebut bergerak perlahan dan mencoba menembus kisi-kisi kayu. Mereka diam-diam memasuki sel, berjalan di belakangku, dan memotong tali yang mengikatku. "Gomawo..."

Aku mengucapkan terima kasih dan perlahan mengangkat wajahku.

Aku mengucapkan terima kasih dan perlahan mengangkat wajahku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan berdiri di sana adalah... "Channie...! Jimin...!"

"Mianhae, kalau Eomoni harus menunggu lama." Jimin memelukku dengan manja. "Eomoni gwenchanna?"

Ini bukan mimpi... Ini memang suami dan putraku!

"Ne, uri adeul."

"Ahem..." Chanyeol berdahem. "Jimin, itu istrinya Appa."

Jimin mulai cemberut. "Ish! Appa pelit!"

"Channie, kamu tidak perlu cemburu seperti itu..." Aku tertawa geli.

Chanyeol menatapku dan mulai tersenyum. Aku mulai buka suara dan melepaskan pelukanku dari Jimin sambil menangis haru. "Eomoni bersyukur, jika kalian berdua selamat."

"Tapi, anggota Busan Geumgae lain sedang berjaga-jaga di luar." Chanyeol mengusap air mataku dengan jarinya. "Kamu tidak perlu takut, ne? Uljima..."

Tapi, aku tidak bisa menghentikan tangisanku. "Aku tidak tahan untuk memikirkan tentang betapa buruknya yang terjadi pada kalian..."

Chanyeol dan Jimin sepertinya baik-baik saja. Aku merasa sangat lega sekarang. Chanyeol merangkulku sambil membelai rambutku. "Kamsahamnida. Aku tidak menyangka, jika istriku ini sangat mengkhawatirkan aku. Mianhae, jika aku dan Jimin sudah membuatmu khawatir. Semakin kau mencintaiku dan menyayangiku, tampaknya aku juga menjadi semakin kuat. Aku tidak ingin membuatmu menangis. Jadi, tidak mungkin jika sesuatu yang buruk akan terjadi."

"Eottokae?"

"Aku selalu ingin membuatmu tersenyum. Jadi, aku tidak bisa membuatmu menangis."

"Aku percaya dengan kata-katamu."

"Aku akan melakukan apapun untukmu."

Jimin mulai berdahem sampai membuat aku dan Chanyeol melepaskan pelukan kami. "Ahem... Aku juga. Aish! Eomma dan Appa sampai lupa jika aku ada di sini... Tapi sekarang, kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari sini."

"Ah, ne..." Aku mulai memikirkan sesuatu. "Kita semua tidak mungkin melewati kisi-kisi itu, meski sebenarnya kita muat untuk melewatinya."

Chanyeol berpikir sejenak. "Bagaimana jika Jimin mengawasi keadaan sebentar? Jika aman, kita bisa keluar dari sini diam-diam."

{7} 'TILL WE MEET AGAIN...Where stories live. Discover now