WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
FF ini adalah sekuel dari Ssaurabi Shadow.
Cerita ini dimulai, ketika suami dan anak laki-laki dari Park Kyungsoo (nama aslinya, Do Kyungsoo) yang bernama Park...
Akhirnya, hari itu tiba. Sepertinya, aku mengerjakannya sudah cukup lama.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku melihat ke sekeliling ruangan.
Aigoo... Sudah banyak orang yang datang ke pesta ini...
Hari ini, aku akan mengungkapkan kue yang sudah aku buat untuk ulang tahun Presiden Korea.
Aku dengar tempatnya sudah dipenuhi dengan orang-orang penting yang diundang kemari. Kebanyakan, memang adalah pejabat seperti para menteri beserta stafnya. Aku sangat bersemangat karena kue buatanku akan mengundang perhatian dari banyak orang!
Aku juga membawa beberapa macam kue yang dapat menarik anak-anak untuk memakannya...dan, ada juga beberapa kue tradisional Korea yang aku buat untuk menarik orang-orang yang lebih tua. Ruangannya penuh dengan orang-orang terkenal, seperti para pejabat dan selebritis Korea terkenal.
Aigoo... Ruangannya bercahaya. Apalagi, jika ditambah dengan lampu flash kamera.
Lalu, Luhan menyapaku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kyung, hari ini sukses besar!"
"Ne. Majjayo." Aku tersenyum geli. "Banyak orang termasuk dari pers yang ngelirik toko kue kita dan kayaknya toko kue kita bakalan lebih sibuk dari yang biasanya."
Minseok terkagum-kagum dengan hasil kerjaku. "Aku gak percaya kalo dalam beberapa bulan ini toko kue kita jadi makin terkenal... Daebak!"
"Aigoo... Gomawo, Minseok-ah. Tapi, ini semua juga berkat kerja keras kalian juga."
"Aigoo... Kamu itu selalu baik sama kita, tau gak Kyung?"
Luhan memperhatikan ke arah sekitar. "Eoh, ne. Kamu dipanggil sama Presiden, tuh."
"Jinjja?" Aku melihat Presiden Korea melambaikan tangan ke arahku. "Arasseo. Aku ke sana dulu, ya?"
Aku berjalan ke arah Presiden Korea yang tersenyum bangga dan puas padaku. "Kyungsoo, kuenya enaaaaakkkkk banget!"
"Aigoo..." Wajahku memerah. "Kamsahamnida, Hoejangnim. Ini juga berkat kerja keras anak buah saya. Dan saya kaget juga karena ada banyak wartawan yang suka sama kue-kue buatan saya. Apalagi, ada beberapa menu baru yang saya unjukin di sini."