WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
FF ini adalah sekuel dari Ssaurabi Shadow.
Cerita ini dimulai, ketika suami dan anak laki-laki dari Park Kyungsoo (nama aslinya, Do Kyungsoo) yang bernama Park...
Beberapa minggu setelah kakakku tertangkap oleh pasukan kerajaan...
Aku pun dipanggil oleh Taejong Jeonha, karena ada hal yang Beliau ingin katakan padaku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ah," Taejong Jeonha tersenyum padaku, "pemimpin Busan Geumgae yang terkenal itu akhirnya datang kemari."
Aku membungkuk hormat setelah mendengarkan pujiannya, "Terima kasih atas sanjunganmu, Jeonha."
"Kau juga berhasil menangkap orang yang telah menjadi teror yang mendarah daging bagi kerajaan Joseon."
"Gomapseumnida, Jeonha."
"Pasti cukup berat untuk menangkap saudara kandungmu sendiri. Apa kau yakin jika kau tidak apa-apa?"
Sebenarnya, tidak. Tapi jika itu demi keamanan Kerajaan Joseon, aku rela jika kakakku sendiri harus ditangkap...
"Ne, Jeonha."
"Jjaresseo. Ah, ne... Bagaimana dengan keadaan keluargamu?"
"Baik-baik saja, Jeonha. Bahkan, saat ini istri saya sedang mengandung anak kedua."
Taejong Jeonha tertawa bahagia mendengar ceritaku, "Chukkahamnida, Park Naeuri."
"Ne. Kamsahamnida."
Aku mengetahui bertia kehamilan Kyungsoo beberapa hari yang lalu dari Heechul Euiwon, saat dia datang berkunjung bersama Siwon. Dia sudah mulai merasa mual, dan hal itu membuat Jimin khawatir padanya sampai dia hampir tidak ingin kembali ke Sungkyunkwan.
Untunglah, Heechul Euiwon memberitahu jika Kyungsoo sedang mengandung dan umur kandungannya sudah memasuki umur dua minggu. Sebelum aku mencoba memikirkan kenangan saat Kyungsoo mengandung, Taejong Jeonha langsung membuatku tersadar.
"Jja... Park Naeuri, apa kau tahu maksudku mengundangmu kemari?"
Aku langsung menjawab, "Animnida."
Taejong Jeonha tersenyum, "Saya ingin menawarkan pekerjaan yang dahulu dijabat oleh almarhum ayahmu."
"Mwo...?" Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar.
Sebenarnya dua hari setelah aku, Kyungsoo, Jimin, dan para anggota Busan Geumgae kembali ke era Joseon, aku mendapatkan berita dari Eomoni bila Abeoji telah meninggal dunia seminggu sebelum aku kembali. Aku, Kyungsoo, dan Jimin bergegas pergi ke pemakamannya.
Melihat makam ayahku sendiri, membuat hatiku hancur berkeping-keping. Aku menangis histeris saat melihat makam Abeoji sambil terus meminta maaf di depan makamnya. Tentu saja, Kyungsoo dan Jimin juga merasa sedih. Namun, mereka terus menguatkanku di saat aku sedang terpuruk seperti itu.
Taejong Jeonha memberikan aku sepucuk surat, "Ini adalah wasiat dari ayahmu. Dia ingin jabatan yang dulu dia emban sebelum pensiun menjadi milikmu."
