bagian 3

107 6 0
                                    

Akan ada seseorang yang tulus mencintaimu tanpa pergi.

👻👻

"jadi lo pilih truth or dare?" Tasya mendesak Angel untuk segera menentukan pilihannya karena ia sudah geram menunggu kurang lebih selama 20 menit hanya untuk mendengar satu kata pilihan dari Angel.

"bentar dulu sih" Angel nampak bingung harus memilih yang mana karena ia takut salah pilih yang dapat mengakibatkan sesuatu yang tak ia inginkan. "ngegas mulu lo njing, ngerem dikit napa" Angel menunjuk-nunjuk dengan jari telunjuknya  tepat didepan muka Tasya.

"bacot" Tasya menepis dengan kasar tangan Angel.

"tinggal nentuin doang milih truth or dare udah kayak dikasih pilihan Rival atau Ariya" ujar Nela menepuk jidatnya karena ikut merasa geram dengan tingkah sahabat tengilnya satu itu.

"tai lo" Angel mengatakan itu sambil melirik ke Ariya, takut bila Ariya memasang wajah marah atau tidak tahan mendengar nama itu disebut-sebut. Tapi untungnya Ariya terlihat biasa-biasa saja dengan tangan terlipat didepan dada. "yaudah gue milih dare, puas lo"

"gitu kek dari tadi, jadi siapa yang mau ngasih dare ke Angel" Fikra sedikit berteriak karena sudah malas dengan permainan seperti ini. Jika bukan Angel yang memaksanya untuk bermain, mana mau dia ikut andil dalam permainan macam ini.

"gue aja" ujar Fatma yang tanpa sadar mengeluarkan senyum seringaian. "hahaha mampus lo bocah"

"jangan Fatma lah aduh bisa gilak gue ANJING" Angel tiba-tiba berdiri dan berlari ke arah papan tulis lalu memukul-mukul papan tulis itu. Ya,  mereka sedang berada di dalam kelas tepat saat jam istirahat.

"lebay lo kutil badak" ujar Nela

"jadi dare-nya itu lo harus...." sebelum Fatma melanjutkan perkataannya Angel sudah memotongnya terlebih dahulu

"jangan sangkut pautin sama Rival please lo gak tau hubungan gue sm dia kek gimana sekarang" Angel menarik-narik baju Fatma dengan memasang muka memelas siapa tau Fatma akan mengasihaninya atau berubah pikiran mengenai dare-nya itu.

"hubungan?" Ariya sedikit terkejut mendengar perkataan yang sulit untuk dimengerti oleh otak Ariya. "maksud lo hubungan apa?"

Hening.....
Semua orang diam tak berkutik, takut mengeluarkan sepatah kata yang dapat memancing kemarahan seorang Ariya Diafahri Ramadan.

"gak ada apa-apa" Angel berusaha mencairkan suasana. "jadi dare-nya paan?"

"dare-nya itu lo harus nembak.... " belum Fatma menyelesaikan perkataanya lagi-lagi ada yang memotong.

"Rival" mereka semua melirik pada satu orang yang telahh mengeluarkan suara tersebut. Ternyata yang memotong perkataan Fatma tadi adalah....

Bersambung... 😢

Jangan lupa buat vote dan tunggu chapter selanjutnya hehe

EGOISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang