10. WTF (Edited Version)

10K 377 39
                                    

Di perjalanan mereka bertiga banyak mengobrol, aku yang tidak tahu pembahasan mereka hanya bisa berdiam.

"Lu diem aja Li, biasanya ngereog," Ucap Heil.

"Gua ga tau lu pada ngomong apa, ya gua diem aja,"

"Oh iya gua lupa, lu biasanya mah ngomongin cowo ganteng doang sih, ahahaha," Ucap Heil.

Sontak Kak Dika melirik ke arah ku dan aku tidak berani menatapnya. Hanya bisa menatap jalanan didepanku.

"Emm.... Kita mau kemana Li?" Tanya Kak Dika, mencairkan suasana.

"I..ya.. gak tau, yang ngajak main bukan gue," Ucapku dengan nada sedikit jengkel.

Heil dan Bram terkejut mendengar apa yang barusan aku katakan.

"Weh bego lu Li, ga sopan ngomong gitu ke guru," bisik Bram.

"Ya maap!" Ucapku. Kak Dika hanya senyum.

"Eum.. tadi saya liat di Instagram ada resto yang baru buka. Saya tau tempatnya," Ucap Heil.

Tanpa berfikir lama, kami langsung kesana.

Hari pertama buka cukup ramai, dengan kebetulan kami mendapatkan 1 meja kosong dan masih berantakan bekas orang sebelumnya. Lalu kami langsung memesan makanan.

DRRTT

Sebuah telpon masuk dari ponselku, tertulis disana nama kontak My Mom 💕.

"Hallo mak," Ucapku

Sedikit kecewa karna ibu dan bapak ku akan berada di luar kota selama seminggu. Tapi tak apa itung-itung mereka refreshing dan aku bisa bebas sendiri dirumah

Sekitar jam 5 sore kami balik, Kak Dika menuruni Heil dan Bram kesekolah karna mereka tidak akan meninggalkan motor mereka disana seharian.

Aku? Ya, aku pulang dengan Kak Dika. Sepanjang perjalanan, Heil mengirim pesan padaku.

Heil
Cieeee pulang bareng Pak Dika....

Gua
Apa sih, elu yang nyuruh gua balik bareng ama Pak Dika kan?

Heil
Wkwkwk, lagian juga gua males banget nganter elu pulang, jauh...., Wkwkwk

Gua
Sial luh...!

Heil
Wkwkwk, udah langsung aja cipok Pak Dikanya, kapan lagi luh cipok Pak Dika, wkwkwk.

Gua
Elu aja sono...

Heil
Eh Li, gua tau lu suka ama Pak Dika kan, jangan sia siain momen ini.

Gua
Tae lah, nanti kalo gua beneran jadian ama Pak Dika jangan cemburu luh yahh, gua juga tau lu suka ama Pak Dika, wkwk

Heil
Hiiihhh sorry yah, level gua ngga serendah elu, udah lah gua mau mandi dulu, cieee yang ntar mandinya sambil colay, wkwk

Gua
ANJ*NG LUH!

Lelah, hari ini melelahkan. Ditambah berhadapan dengan seseorang seperti Heil dan Bram. Tapi sekali lagi, aku sayang temanku 🙃.

Aku taruh ponselku didalam tas dan memposisikan badanku dengan nyaman sambil melihat pemandangan dari kaca jendela. Macet. Aku lelah dengan suasana ini, lebih baik memejamkan mataku.

~

Kak Dika memberhentikan mobilnya dipinggir danau lalu ia turun dari mobil. Aku mengikutinya.

"Kak ngapain sih kesini, udah soreee..." Protesku.

Ia berbalik menoleh kearahku dengan senyumannya yang tulus.

"Ayo Li sini, ikut saya," Ucapnya, kemudian melangkah ke sebuah perahu.

"ck, ngapain?" Ucapku kesal. "Banyak nyamuk!" lanjutku.

"Ikuti saya aja, nanti di sana ga ada nyamuk kok," Ucapnya masih dengan senyumannya.

Aku mengikuti langkahnya menuju perahu kecil yang pas untuk 2 orang. Selama di perahu ia tidak berhenti mengayuh dan menatapku dengan senyumannya yang semakin lama membuatku merinding.

"Kak, jangan bercanda," Ucapku.

Ia tersadar lalu memberikan senyuman itu lagi, ia menggelengkan kepalanya pelan lalu bibirnya berucap "engga" tanpa suara.

Perahu pun berhenti ditepi danau.

"Ayo ikut, lewat sini," Ajaknya menarik tanganku.

"Kemana lagi!" Kesalku.

Ia mengajaku kedalam hutan, banyak pohon pinus disini dan suasana semakin dingin. Tetiba ia berhenti dan berbalik melihatku.

Ia melepas dasi hitamnya lalu menutup mataku dengan dasinya.

"Eh.. mau apa kak? mau culik saya?!" Aku berontak.

"Tidak Li, makanya kamu diem aja, nanti kamu juga tau kok, nurut sama saya. Saya gak akan berbuat macam-macam," Ucapnya.

Sudah dengan menutup mataku, lalu ia menuntunku dengan memegang kedua tanganku dengan kedua tangannya.

"Nanti aku jatuh," ucapku.

"Makanya pegang tangan saya yang kencang," Ucapnya lembut.

Suaranya yang lembut membuatku terasa aman.

Kami berjalan pelan lumayan lama, sampai akhirnya Kak Dika berhenti melangkah.

"Sudah sampai," ucapnya.

Lalu iya berjalan kebelakangku dan memegang dasi yang menutupiku.

"Saya buka yah, 1..2..3," Ucapnya.

Ia membuka dengan lembut.

Aku membuka mataku perlahan.

"Waaaaaah," Kagumku.

"Gimana? Bagus kan?" Tanyanya.

Tidak ku sangka ada pemandangan sebagus ini disebrang danau, seperti di surga walaupun aku tidak tahu betul surga seperti apa, yang aku tahu hanya indah. Suasana disini terasa nyaman, padang rumput yang luas, tumbuhan berwarna warni, banyaknya kupu-kupu kecil berterbangan dan udara yang sejuk.

Aku sangat terpesona dengan pemandangangan ini, aku memejamkan mataku untuk meresapi atmosfir disini.

Saat aku berbalik melihat Kak Dika yang dibelakangku, tak disangka ia...

"Will you marry me?" Ucapnya.

-

-

-

Klik vote, jika kalian menyukai cerita ini. 🥰👍

Dibuat: 23 Apr 2018
Edited: 04 Mar 2023

I Love U My Teacher (Edited Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang