"Emm, gak apa. Kan kamu calon pendamping hidupku," Ucapnya.
"Heumm... gak usah main - main kak," Ucapku yang membuat Kak Dika terkejut, ia langsung rem mendadak.
"siapa yang sedang main - main?! Saya serius!" Ucapnya dengan sedikit emosi.
"Kakak udah serius?! Kakak udah memikirkan kedepannya?! Masa depan kakak, udah mikir kesana?! Kakak mau kita hidup bersama?!" Tanyaku tegas, aku menghembus nafasku kasar.
"Engga akan pernah bisa kak. Lagian juga kita ini sesama jenis, kakak udah membicarakan ini ke orang tua kakak? Sebelum kakak bicara juga pasti tidak akan diterima, apa lagi kakak anak tunggal, mana ada orang tua yang mau anak tunggalnya...," Ucapku terhenti.
Kenapa aku seemosional ini? Apa sejak kejadian ia melamarku? Aku terlalu berlebihan memikirkan ini, hingga aku berlebihan untuk berbicara.
Kak Dika menundukan kepalanya, ia tidak mengeluarkan kata-kata sedikit pun.
"Sudah kak, jangan melakukan hal yang terlalu jauh, jangan sampai di antara kita tersakiti karna ini. Kakak bisa aja anggap aku sebagai adik. Kita masih bisa berangkat bareng, pulang bareng, jalan bareng," Jelasku.
Ia melihat ke arahku dengan wajah sedihnya. Ini pertama kalinya aku melihat dia seperti ini, apakah aku salah berbicara?
Tapi aku melakukan ini demi kebaikan kita berdua. Apakah aku terlalu egois?
TIIIIINNN
TIIN
TIIIIIIIIIIIINNNNNNNNAku di sadarkan dengan suara klakson mobil dibelakang kami.
"ASTAGA. Kak, ayo jalan. Kita berhenti ditengah jalan." Ucapku menyadarkan Kak Dika.
Malam ini aku masih menginap dirumah Kak Dika. Sebenernya tidak enak berlama-lama disini. Malam ini sesuai janji aku mengerjakan PR. Sendirian. Untung saja kali ini tugasnya tidak terlalu banyak, jadi bisa tidur cepat.
Sedari tadi, aku melihat Kak Dika yang sibuk sendiri, mungkin ia lagi menyiapkan materi-materi yang akan dibawa besok.
Belum terlalu malam, aku berencana untuk jalan-jalan dirumah yang luas ini. Aku melihat Bi Siti yang masih beres-beres di dapur.
"Bi Siti,"
"Iya den Liam, ada yang bisa dibantu?" Tanya Bi Siti.
"Engga bi, aku cuma mau manggil aja. Euumm.. Oh iya bi, aku mau ketaman belakang,"
"Okeh den, awas nyasar," Candanya.
"Hahaha. Oh iya bi, aku boleh minta sesuatu ga?"
"Butuh apa den?"
"Aku mau bibi panggil nama aku aja, gausah pake 'den', aku gak biasa dengarnya bi," Pintaku.
"Tapi..,". Ucap Bi Siti terpotong
"Engga apa-apa bi, aku canggung banget dengar kata 'den' itu. Bibi cukup panggil nama aku aja yah," Jelasku menujukan ibu jariku.
"Iya deh kalo begitu," Ucap Bi Siti tersenyum.
"Okay makasih Biii." Aku bergegas melanjutkan perjalananku.
Aku berjalan menuju saung, disini sangat nyaman. Suasananya sejuk, ditambah suara aliran air dikolam ikan. Aku merebahkan tubuhku di saung ini, sambil menatap keatas.
Serasa mataku sangat berat hingga akhirnya aku tertidur.
~
Esok harinya seperti hari-hari biasa menuju sekolah bersama Kak Dika, dan tidak mungkin kalau ini menjadi perhatian siswa dan siswi lain yang melewati kami. Tapi, aku menganggap ini ada hal yang sudah biasa, aku tidak terlalu memikirkan apa kata orang.
"Oy Liam!" Teriak Heil dari kejauhan.
"Pak Dika saya duluan yah dan terima kasih buat tumpangannya lagi, ehehe," Ucapku.
"Iya, nanti pulangnya bareng lagi yah,"Ucap Kak Dika
"Okay pak, see ya," Pamitku.
Aku menuju Heil.
"Gillss, lu bareng lagi ama tuh guru ganteng?" Tanyanya.
"Emmmm,"
"Wah wah, gua tau gua tau, jangan-jangan orang tua lu udah setuju nih?" Tanya Heil.
"Heehhhh, maksudnya?"
"Pak Dika tiap hari anter jemput elu kan nih?, Orang tua lu tau?" Tanya Heil.
"Yaaa tau lah,"
"Wah iya bener nih," Ucap Heil sambil menunjukku berkali-kali.
"Kenapa sih lu? dari tadi aneh banget," Protesku.
"Hmmmm kayaknya tuh guru suka sama elu deh," Ucap Heil sambil ngerangkulku.
DEG
"Apaan sih luhh... Gak jelas,"
"Yaaa gua sih setuju setuju aja yah elu jadian ama Pak Dika," Ucap Heil.
"Maksud banget sih lu ah!, lagian juga gua sama Pak Dika itu sesama jenis, mana mungkin dia suka sama gua,"
"Hei hei Liam... Sini mamah bilangin, kamu harus tau yah, belakangan ini gua itu suka memperhatikan gerak gerik Pak Dika, elu tau kan si Sonya, cewe angkatan kita paling cantik, siapa sih cowo atau cewe yang ga suka sama dia? Lu tau kan guru kita Pak Halim, guru muda yaaaa seumuran ama Pak Dika. Pak Halim aja sampai minta nomer Sonya lho dan perlakuan Pak Halim ke Sonya itu beda banget dengan perlakuan dia ke semua murid cewe-cewe, Pak Halim lebih perhatian ke Sonya," Ucap Heil panjang lebar.
"Yaa terus hubungannya ama gua apa?"
"Tunggu dulu, dengerin dulu," Aku cuma bisa mengangguk. "Nahh, terus yang parah lagi lu tau kan?" Tanya Heil.
"Yaa gua tau, yang Pak Halim nembak Sonya tapi si Sonya ngga mau," Jawabku malas.
"Yaaa itu...., tau ga dia malah milih siapa?" Tanya Heil.
"Siapa?" Tanyaku penasaran.
"Dia milih..." Ucap Heil terpotong, dan membisikan sesuatu ke kuping gua. "Dia milih Pak Dika," Bisikan Heil.
"Terus?" Tanyaku.
"Gua selama ini ngeliat gerak gerik Pak Dika. Lu tau kan Sonya selalu caper sama Pak Dika, Sonya selalu manggil manggil Pak Dika tapi Pak Dika cuma bales senyum doang," Jelas Heil.
"Yaaa dia emang orangnya kayak begitu,"
"engga Li, dia ga begitu, dia beda kalo sama lu," Ucap Heil.
"Maksudnya"
"Pak Dika kalo sama elu itu bahagia banget, beda banget pancaran mukanya kalo deket elu, kayak yang, seneng banget," Ucap Heil.
"Haha, itu mah cuma perasaan lu doang aja kali, bilang aja lu cemburu," Ucapku berusaha mencairkan suasana.
"Yeeee si anying, sorry gua ga cemburu sama sekali, gua malah support lu buat jadian ama Pak Dika," Ucap Heil.
"Ya ya ya ya, terserah elu dah yah mau ngomong apa...." Tiba-tiba tanganku di tarik.
"Dari tadi ngomongin apa sih?, Kayaknya seru banget, Kok ga ngajak-ngajak". Ucap Pak Dika senyum sambil merangkulku.
"Eheeehe Pak...". Ucapku canggung senyum tipis.
-
-
-Klik vote, jika kalian menyukai cerita ini. 🥰👍
Created: 15 May 2018
Edited: 14 Dec 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U My Teacher (Edited Version)
ActionDika, seorang guru yang baru terjun untuk mengajar di SMA. Ia jatuh cinta pandangan pertama pada muridnya. Liam, merupakan seorang siswa yang memiliki sedikit perasaanya pada seorang gurunya yang baru saja mengajar di sekolahnya. Bagaimana perjalan...