"Yeeee si anying, sorry gua ga cemburu sama sekali, gua malah support lu buat jadian ama Pak Dika," Ucap Heil
"Ya ya ya ya, terserah elu dah yah mau ngomong apa....," Tiba-tiba tanganku di tarik.
"Dari tadi ngomongin apa sih?, Kayaknya seru banget, kok ga ngajak ngajak," Ucap Kak Dika senyum sambil merangkulku.
"Eheeehe Pak..." Ucapku, tersenyum tipis.
"Tuhhh kan apa gua bilang," Ucap Heil pelan dikuping gua.
"Kenapa Heil?" Tanya Kak Dika
"Ng...ngga apa-apa Pak," Ucap Heil terbata-bata.
"Ohhh si Heil, katanya dia cemburu Pak, gara-gara bapak ngerangkul saya," Ucapku sinis.
"Hah!, Apaan lu bngst!" Ucap Heil sambil menjitak kepalaku.
"Hahaha, kalian..., Yasudah masuk ke kelas masing-masing, sebentar lagi bel berbunyi," Ucap Kak Dika senyum melepaskan rangkulannya.
"Emmm," Kami bergegas menuju kelas.
Suasana dikelas seperti biasa, tidak ada pertanyaan aneh lagi. Hanya saja ada satu temanku Linda, dia masih saja bertanya tentang aku dan Kak Dika. Padahal belum ada 1 tahun aku berteman dengannya tapi pertemanan ini terasa sudah lama, aku sangat akrab dengannya.
(SKIP istirahat kedua)
Aku yang sedang asyik mendengarkan musik menggunakan headset, tetiba ada oamggilan masuk dari Kak Dika.
"Iya hallo ada apa Pak?"
"Kamu ga kekantin Li?" Tanya Pak Dika
"Engga Pak, lagi ga mood?"
"Lho, kamu harus makan Li, nanti kamu sakit lho kalo telat makan," Ucap Kak Dika
"Engga ah, males ke kantinnya, lagian juga nanti pulang cepet,"
"Hmmm, yasudah nanti makannya saya bawain ke kelas kamu, kamu mau pesan apa?" Tawar Kak Dika
What??! mau dibawain segala, nanti kalo dibawain makan ama Kak Dika apa kata dunia yang melihat ini?
"Eeh...ng..ngga usah kak.. lagi pula saya ga begitu laper kok,"
"Hmmmm, yasudah deh". Ucap Kak Dika
"I..iya kak, ehe,"
"Nanti kalo kamu berubah pikiran,telpon saya aja yah," Tawar Kak Dika terpotong.
"Aahaha iya iya kak makasih lho, ga usah repot-repot, yasudah kalo gitu saya tutup yah telponnya,"
"Oke, bye,"
"Bye." Aku langsung mematikan sambungan telpon dan lanjut mendengarkan musik.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, seperti janji Kak Dika tadi pagi, kami pulang bareng.
"Emmm Pak... eh.. Kak, hari ini aku tidur di rumah aja deh," Ucapku
"Lho emang kenapa?" Tanyanya
"Aku ngga enak nginep terus di rumah Kak Dika, ngerepotin,"
Ia tersenyum seperti menahan ketawa, tapi ia tersenyum, tampan.
"Engga kok, ga ngerepotin," Ucapnya melihat kearahku meyakinkan bahwa ia tidak keberatan.
"Tapi saya udah lama ninggalin rumah, pasti kotor banyak debu,"
"Hmmm, nanti kamu sendirian?" Khawatirnya.
"Gapapa, aku ga takut kok, hehehe,"
Kak Dika hanya mengangguk, masih tersenyum.
Sampai dirumah,
"Terima kasih banyak yah kak, udah mau direpotin,"
"Iya Li sama-sama, oh iya kalau ada apa-apa kamu kabari saya yah," Ucapnya
"Iya kak, makasih banyak yah kak."
Ia mengusap kepalaku lembut sebelum pergi.
Mobil Kak Dika pergi dari halaman rumahku. Saat aku mau membuka pintu tiba-tiba aku merasa ada tangan seseorang menahan pundakku dan membalikan badanku secara cepat lalu memeluk dengan erat.
"Liam, akhirnya kita bertemu, gua kangen banget sama lu," Bisik orang itu ditelingaku
Aku brontak mendorong dan melepaskan pelukannya. "Elo siap..a?" Aku terkejut saat melihatnya. "Azar?" Ucapku lemas.
Aku membuka pintu rumah yang diikuti Azar, walaupun sudahku usir untuk pergi.
"Ngapain lo kesini, belom puas nyakitin gua lagi?!" Marahku.
Dia kembali memeluk erat dan..
CUP
ia juga mencium bibirku."Aku kangen sama kamu. Aku pengen kita melanjutkan cerita kita yang dulu." Ucap Azar pelan.
-
-
-Klik vote, jika kalian menyukai cerita ini. 🥰👍
Created: 25 Jun 2018
Edited: 14 Dec 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/139014354-288-k742883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U My Teacher (Edited Version)
ActionDika, seorang guru yang baru terjun untuk mengajar di SMA. Ia jatuh cinta pandangan pertama pada muridnya. Liam, merupakan seorang siswa yang memiliki sedikit perasaanya pada seorang gurunya yang baru saja mengajar di sekolahnya. Bagaimana perjalan...