Jinyoungie's calling...Missed
.
.
.
.
.Masuk sekolah, menjadi kata yang jihoon benci. Bukan sekolah sebenar nya yang ia benci, hanya saja teman-teman nya. Mereka menatap jihoon dengan pandangan jengkel karena mereka menganggap bahwa ia yang menyelingkuhi jinyoung. Padahal jelas-jelas jinyoung lah yang selingkuh. Dasar bodoh.
Tatapan itu terus ada sampai jihoon memasuki kelas. Ia sih biasa saja pada awal nya, namun lama kelamaan itu membuat nya kesal. Dengan tidak peduli, jihoon mengambil hp nya dan bermain game saja.
Sedang asyik-asyik nya bermain, seseorang menarik kasar tangan nya sampai membuat pinggul nya bertabrakan dengan ujung meja kayu kelas nya.
" Jinyoung! Apa-apaan sih, lepasin gak?! "
Bagai orang yang tuli, jinyoung tetap menarik nya hingga sudah melewati lapangan dengan banyak pasang mata yang menatap nya dengan berbagai raut wajah.
" Ah! Jinyoung, sakit! ", jihoon yang sudah tidak tahan lagi langsung menarik paksa tangan nya. Lihat, pergelangan tangan nya sudah memerah.
Jihoon mengusap tangan nya, jinyoung berhenti lalu berbalik menatap nya. Mereka berada di tengah lapangan, tidak tahu saja lapangan itu bersebelahan dengan lapangan basket.
Tatapan jinyoung sungguh tajam menusuk mata jihoon. Bikin jihoon menjadi terpojok dengan tatapan itu.
" Jihoon "
" Apa? "
Jinyoung terdiam sebentar, tatapan nya masih lurus pada iris coklat mata jihoon. Yang ditatap langsung mengalihkan pandangan nya.
" Kamu pacaran sama guanlin? ", tanya jinyoung datar.
" Kalo iya, kenapa? ", jihoon memberanikan diri. Ia tidak mau terlihat lemah di sini.
" Jadi kamu seingkuh?! ", bentak jinyoung.
" Kalo kamu bisa selingkuh, kenapa aku gak bisa?! ", ujar jihoon tak mau kalah.
Lihat mata elang itu. Sudah memerah karena marah. Jihoon tentu ikut marah, kenapa di sini terlihat dia yang salah?
PLAK
" hah! ", semua orang terbelak kaget. Menutup mulut nya karena tidak percaya apa yang baru saja jinyoung lakukan pada jihoon.
" hiks.. "
BUGH
jihoon yang awal nya menunduk nangis sembari memegang pipi nya langsung mendongak. Terlihat jinyoung tersungkur, di hadapan nya ada lelaki tinggi berambut pekat. Punggung yang lebar naik turun karena amarah yang meluap. Tangan terkepal kuat sampai jari kuku memutih, mengenakan jersey basket nya.
Lelaki itu menoleh ke belakang. Mendapatkan jihoon menatap nya dengan mata sembab dan bibir mungil itu sedikit terbuka. Tangan jihoon masih memegangi pipi merah nya itu.
" Guanlin.. "
Guanlin menyingkirkan telapak tangan jihoon dan mengelus pipi merah itu. Sungguh, ia sangat tidak terima orang yang ia sayangi terluka dan menangis. Itu membuat nya sangat marah, karena jihoon tidak pantas mendapatkan nya.
" Masih sakit? ", tany guanlin lembut.
Jihoon mengangguk. Mata nya mulai mengeluarkan kristal bening yang membuat hati guanlin teriris di buat nya. Dengan cepat guanlin menyingkirkan kristal bening itu dan memeluk badan mungil itu.
Melihat sekitar, semua orang masih menatap kejadian di tengah lapangan itu. Jinyoung? Entahlah. Mungkin, ia kabur.
" Kenapa kalian masih ngeliatin, balik sana ke kelas, cepet!! ", teriak guanlin pada seluruh pernjuru mata yang masih memperhatikan kegiatan mereka.
Kemudian guanlin menuntun jihoon untuk pergi ke UKS, baru hari setelah sakit demam nya sudah masuk UKS lagi. Kasihan.
.
.
.
.
.Guanlin menidurkan jihoon di atas ranjangalu mengambil kursi untuk duduk di sebelah nya. Muka jihoon berubah pucat.
Ah sial! Jihoon seperti nya sakit kembali.
Mengelus kening yang sudah berubah menjadi hangat dan hidung mungil itu kembali memerah.
Kenapa masih tampak imut di mata guanlin?!
" Guaann~ kepala ku sakit... ", rengek jihoon dengan mata terpejam menahan pusing yang melanda pada kepala nya.
" Iya aku tau..akan ku beri pelajaran si bajingan itu karena telah membuat kekasih ku sakit! ", ucap guanlin.
Jihoon menggeleng keras dan mendudukan diri nya. Memegang tangan besar nan kekar guanlin lalu menautkan jari mungil nya pada tangan besar itu.
" Jangan guan... "
Guanlin menaikkan satu alis nya bingung.
" Kenapa? Jangan bilang kamu masih punya perasaan sama dia? ", ujar guanlin was-was.
" ih, enggak! Dengerin dulu makanyaa.... "
Guanlin tertawa dan mencubit hidung mungil yang memerah itu gemas.
" Lalu kenapa, hm? "
" aku gak mau kamu kerjaan nya berantem terus, capek tau gak liat kamu babak belur terus walaupun kamu yang menang ", aku jihoon sambil mempout kan bibir.
Dengan iseng guanlin mengambil satu kecupan pada bibir mungil itu.
" Ish, guanlin mah! Lagi serius ini "
" Lagian kamu nya gemesin. Yaudah aku gak berantem lagi, tapi kalo tangan aku khilaf jangan salahin aku ya ", canda guanlin. Candaan nya malah dapet pukulan dari maung.
Tbc
Pendek gak?
Aku dah janji kan bakal update setiap sabtu? Gak bohong kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan || Panwink [ END ]
FanfictionSeorang siswa pintar yang polos tapi asal ceplos bertemu dengan siswa pintar tapi berandalan dan pentolan sekolah. bxb ( kalo gak suka, gak usah baca ) #panwink #laji #guanhoon