***
1 minggu berlalu dengan cepat,
Taehyung semakin uring-uringan merasa hidupnya benar-benar terganggu dengan kehadiran Jungkook di rumah.Apalagi harus satu kamar dengannya.
Taehyung risih, tidak bebas dan tentu saja tanpa sepengetahuan orangtuanya,ia tak pernah mengijinkan Jungkook untuk tidur satu ranjang dengannya.Dan terpaksalah anak malang itu, si Jungkook harus tidur di lantai yang hanya berlapis karpet saja.Tak ada bantal tak ada selimut.Begitulah setiap malam dilaluinya.
Jungkook menerima.Tak ada tuntutan atau harapan lebih apapun darinya, bahkan untuk berbicara satu kecap kata pun Jungkook tak berani.
Lagipula ini bukan hal besar bagi Jungkook, bertahun-tahun ia sudah merasakan tinggal di dunia luar yang penuh kekerasan, mau tidur dimanapun seakan hal mudah untuknya.
Diadopsi oleh keluarga baik seperti mereka pun Jungkook sudah sangat berterimakasih.Biarlah, diam mungkin jalan terbaik.Karena diam bukan berarti dia bodoh juga.Jungkook sadar, dia hanyalah orang asing bagi Taehyung,meski berbalik dengan rasa hormat dan sayang yang mulai tumbuh dihatinya.
Masih terbukti benar, Taehyung itu tak punya hati.Menyentuhnya pun, Jungkook benar-benar tak ada nyali.Hanya ada satu hal yang diharapkan oleh hati kecilnya, Jungkook yakin jika suatu saat nanti Taehyung akan menerima kehadirannya, entah itu kapan.Jungkook menunggu.
**
Pagi ini Jungkook nampak beribu kali ceria dibanding hari-hari sebelumnya.
Mematut bayangan dirinya di depan cermin dengan memakai seragam sekolah yang sama dengan Taehyung.Dia tersenyum, manis sekali.Artinya Daehyun memang sengaja memasukkannya di sekolah yang sama dengan si sulung dan Jungkook bahagia bukan main."Kak Tae, bagaimana penampilanku?apa aku sudah rapi?" Tanya Jungkook pada Taehyung yang sibuk memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas.
Taehyung sama sekali tak melihatnya.Dengan mood nya yang dingin, Taehyung mengacuhkan pertanyaan Jungkook dan bergegas pergi begitu saja keluar dari kamar.
Jungkook menghela nafas dan menundukkan kepalanya tak semangat.-
"Selamat pagi sayang.. "
Eunji menyambut Taehyung yang lebih dulu tiba di ruang makan.Menyiapkan sarapan serta bekal cantik yang sudah ditaruhnya di kedua kotak makan yang tersedia."Pagi ma.." balas Taehyung yang langsung meneguk satu gelas susu miliknya.
"Tae,hari ini adalah hari pertama Jungkook masuk sekolah.Dia akan berangkat bersamamu."
"Maaa.."
" O'..o'.. , tak ada penyangkalan kali ini.Mama tidak ingin ada masalah di pagi yang cerah ini sayang."
Eunji mncupit pipi Taehyung gemas.Taehyung yang mulai mengeluh berpura tak didengarnya.Eunji sudah berjanji dalam hatinya bahwa dia tak boleh menyerah untuk menyatukan kedua putra yang menjadi tanggungjawabnya.
"Mama!uuhh.. menyebalkan!" Gerutu Taehyung.Eunji tertawa kecil, dan bola matanya berhenti fokus pada Jungkook yang baru akan bergabung bersama mereka.
"Eh Kookie, ayo duduk dulu.sarapan." Jungkook tersenyum lebar, duduk di kursi yang ditunjuk Eunji.
"Iya ma.." jawab Jungkook.Taehyung melirik sekilas Jungkook yang duduk disebelahnya.Dari sekian banyak kursi kosong, kenapa Jungkook harus duduk disebelahnya.Sungguh membuat nafsu makan Taehyung hilang seketika.
"Aku selesai.Aku berangkat dulu.. " sahut Taehyung cepat-cepat memasukkan bekal ke dalam tasnya dan melenggang pergi tanpa menunggu Jungkook.
"Hyungie!Kookie belum sarapan.Bagaimana kau bisa meninggalkan adikmu??" Teriak Eunji.Taehyung sudah menulikan pendengarannya.Jangan harap dia mau mendengar,sekalipun sang mama yang berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAUGHTY BOY & HIS BROTHER [KTH~JJK]✔ COMPLETED
FanficJeon Jungkook , remaja berumur 16 tahun, sarat akan kehidupan seorang anak jalanan.Nakal dan suka membuat keonaran di sekolah. Kim Taehyung ,remaja berumur 17 tahun, anak tunggal dari keluarga Kim.Anak yang tumbuh dengan segala takdir kesempurnaanny...