"lily!"
saat lily tau itu suara jeno yang manggil nama dia, tubuh dia langsung bereaksi untuk berdiri dari tempatnya.
lily gelagapan, gimana kalo jeno mikir yang enggak-enggak tentang lily?
apalagi xiyeon sekarang bertingkah kalo dia jadi korbannya disini.
setelah muncul suara jeno, suara haechan dan jaemin juga masuk ke pendengarannya.
"kamu gak diapa-apain sama dia kan?!" jeno langsung memegang kedua bahu lily dan bertanya apakah dia baik-baik saja.
"aku gakㅡ"
"jeno! justru dia yang apa-apain aku!" sela xiyeon yang masih setia menangis.
"dasar nenek lampir." gumam haechan ke jaemin.
jeno menatap xiyeon jengah, kapan cewek didepannya ini sadar?
xiyeon gak bisa terus-terusan nganggep kalau mereka masih punya hubungan.
"kalaupun lily jahatin lo, gue gak masalah, yeon. gue udah gak tau harus nanggepin lo kayak gimana lagi." jawaban jeno membuat lily maupun xiyeon sama-sama terkejut.
"lanjutkan bosku." sahut jaemin.
"gue udah bilang berkali-kali, yeon."
"selama ini gue cuma nganggep lo sebagai temen, gue mau menghargai lily, sebagai pacar gue. gue harap lo ngerti." lanjutnya.
tangan lily yang jeno genggam sedaritadi sudah bergerak gelisah.
lily merasa gak aman dengan situasi yang kayak begini.
seharusnya sekarang lily udah bisa ngerayain ulang tahun dan annivnya sama jeno.
"terus lo gak ngehargain gue, gitu?!" ucap xiyeon kesal.
lily dan jeno yang tadinya udah mau pergi dari situ, harus menghentikan langkahnya.
lily udah mau pergi dari situ, lily gak suka ditempat yang sepi.
"yeon, guㅡ"
"xiyeon lo gila ya?!" teriak jeno saat dia ngeliat xiyeon ngedorong lily ke jalanan yang rame.
meskipun gang ini buntu, tapi jalan ini diakses banyak orang.
"iya! gue gila karena elo, jeno! lo harusnya ngerti!"
jeno langsung meraih tubuh lily dan bilang ke haechan sama jaemin buat anter lily ke rumah jeno.
"yeon, gue sebenernya benci banget sama kekerasan. apalagi ke cewek, tapi gue udah emosi banget sama lo."
ㅡpetite filleㅡ
"lil, lutut kamu jadi luka, maaf ya."
gue meringis pelan saat kapas basah yang jeno pegang sudah menyentuh lutut gue yang terluka karena jatuh tadi.
"iya aku gapapa, jen."
meskipun sebenernya sakit banget sih. dulu lily pernah gak sengaja jatoh karena lari-lari, terus lukanya berbekas sampe sekarang di lutut kirinya.
"oh ya, happy birthday and happy anniversarry ya jeno, maaf aku ngucapinnya telat."
jeno menatap lily lekat seraya menempelkan plester pada lutut kanannya.
"aku udah tau kamu pasti bakalan surprise-in aku lagi."
jeno menepuk-nepuk tempat sebelahnya yang kosong, menyuruh lily untuk duduk disebelahnya.
"sebenernya aku udah gak curiga sama kamu semenjak aku telpon. aku tau kamu orangnya gak bisa ngelupain hari penting, kayak aku."
"aku juga tau kamu sengaja nyuruh mark buat bawa aku pergi."
"kok bisa sihh?" tanya lily.
"ya bisa lah, aku gitu loh."
"sebenernya aku juga udah nyiapin sesuatu buat kamu sebelum kesini."
"tapi pas aku nyari kamu, tiba-tiba haechan bilang kamu dibawa sama jisung." jeno jadi kesal kalau mengingat kejadian tadi siang.
"makannya, kalo aku bilangin jangan deket-deket sama jisung, itu nurut!" omel jeno dan mencubit hidung lily gemas.
"iya-iya maaf, kan aku udah bilang maaf."
"kue nya mau kamu makan gak?" tanya lily.
"mau, suapin ya hehehe."
lily terkekeh dan memukul bahu jeno pelan, "dasar manja!"
"kalo manja nya ke kamu gapapa, dong?"
"iya, asal jangan ke cewek lain ya."
"oh ya, tadi xiyeon kamu apain...?"
jeno tersenyum pelan, "dia udah aku ajarin cara berperilaku yang baik, tenang aja." katanya sambil mengusap puncak kepala lily.
"besok sabtu pergi yuk?"
"tapi besok kan sekolah? emang mau kemana jen?"
"kita bisa izin, lilyku sayang. lagian kita belom ngerayain anniv kita gara-gara xiyeon."
"mau ya?"
ㅡ
lagi rajin streaming horololo mumpung belom mulai ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETITE FILLE.
Short Storylo gak berhak jadiin gue pelarian, jen. 𝓳𝓲𝓶𝓭𝓸𝓸𝓷𝓰𝓲𝓮, 𝓯𝓸𝓻 𝓳𝓮𝓷𝓸-𝓵𝔂, 𝓮𝓼𝓽. '¹⁸