RMdM 21 - The Dealing?

853 48 1
                                    

The Winners never be quit. And the quiters never be win.
- Deddy Corbuzier -

My playlist today: Mariah Carey - Can't Take That Away, how yours?

Cekalan tangan di pergelangannya bukan hanya menghentikan langkah kaki jenjangnya. Melainkan juga berhasil membuat tubuh langsing El berbalik. Dan di sinilah dia, mengabaikan rasa nyeri di pergelangan serta hatinya demi bertatap mata langsung dengan David.

Sorot hazel David yang tadi terlihat kesal, kini sudah melembut.

Gila! Atas alasan apa pria itu kesal? Harusnya juga dirinya yang kesal.

"Anak itu, bukan anakku."

David berucap rendah disertai gelengan lemah.

Dasar pria brengsek! Sudah berbuat, dia juga tidak mau mengaku. El hanya membuang muka, dia malas memperdalam tatapan mereka.

"Ayah dari kandungan Verona bukan aku, Queen." David berusaha menakup wajah El agar mau menatapnya dengan benar. "Sebelum kau hadir, dia memang pengisi ranjangku. Aku akui, dia juga seks pertamaku di masa remaja," aku David tanpa ragu. "Tapi sejak kau mengangkangkan kakimu di bawah kendali tubuhku, sejak saat itu pula aku tidak pernah menyentuhnya lagi. Tidak juga wanita lainnya."

"Percayalah ... sejak bertahun-tahun lalu aku hidup bersama luka darimu, belum pernah ada satu orang wanita pun yang mengisi ranjangku." David kembali membujuk El untuk mempercayainya. "Aku tau, terdengar mustahil. Mengingat bagaimana dulu bejatnya aku—"

"Cukup!" potong El yang berhasil membungkam David. "Aku tidak tau-menau dan memang tidak mau tau tentang siapa saja wanitamu. Tapi yang pasti, Verona tengah hamil. Tidakkah hatimu tergerak untuk mengakui anakmu itu?" El bersidekap di depan David. Dia berusaha untuk tidak terpancing amarah, meski sebenarnya ingin.

"Akui anakmu dan jangan biarkan Verona merasakan seperti apa yang aku rasakan," sambung El lagi.

David seketika menggeram. Secara tidak langsung El telah mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas dirinya dan Snow. "Well, kau sendiri yang meninggalkan aku bersama kehamilanmu tanpa alasan yang jelas." David mulai berang. "Aku sudah berulangkali mencarimu, menjelajahi setiap sudut di Britania Raya, dan nyatanya apa?!"

Kini gantian, malah David yang merasa jengkel dengan El. Wanita itu tidak tau kehidupan gila seperti apa yang dia lalui karena kehilangannya. Mana bisa dia dengan hitungan jam saja menghamili wanita lain di saat dia pun selama ini hanya have fun bersama 'para pedang'.

"But, I know Verona. Dia tidak mungkin berbohong hanya untuk mempermalukan dirinya. Apalagi di depan publik." El masih bersikukuh dengan pendapatnya. "Verona adalah wanita ber—"

"Berarti kau tidak mengenal dia sepenuhnya," sela David memprotes. "Apa kau lupa tentang drama memuakkannya bersama perdana menteri Inggris dulu, huh?" Pria itu langsung menaikkan alisnya menantang El.

"Jika kau lupa, aku akan ingatkan." David berdehem sebentar sehingga memberi jeda. "Verona dengan mudahnya membawa-bawa nama Kenzier Oktav Jenner ke dalam hubungan asmaranya yang amburadul bersama Marck karena dia ingin lepas dari pria itu. Kenzier saja hanya pernah bertemu dengan Verona sebanyak dua kali di acara sosial. Lantas, bagaimana caranya Kenzier melakukan pelecehan di saat sorotan paparazi tidak mau menjauh darinya?" David bertanya kepada El yang seperti sedang mengkaji ucapannya.

"Pada saat itu pula, Verona juga sudah terkenal, Queen. Dia bahkan tidak malu berakting dengan air matanya di depan kamera dan berlakon seolah dia memang korban pecelehan perdana menteri kita. So, could be this pregnancy is also part of her damn game in public, isn't?"

Reuni Mantan di Manhattan #ODOCtheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang