“come closer and and hug me tightly
I have something to tell you right now
I’m really thankful, I love you this much”
Jisung kembali ke rumahnya pukul tujuh malam. Hari itu kelasnya selesai pukul setengah lima, dan ketika ia keluar dari kelasnya, Minho sudah berdiri disana. Menyambutnya dengan senyum terkembang, membuat Jisung mau tak mau ikut tertular senyumannya.
Beberapa siswa di kelasnya menatap mereka dengan pandangan yang membuatnya merasa direndahkan. Apa karena soulmatenya seorang laki-laki?
Apa ini yang dirasakan oleh Felix ketika orang-orang tahu soulmatenya adalah Changbin—seorang laki-laki? Apakah begini perasaan noonanya ketika orangtua mereka tahu bahwa soulmatenya seorang perempuan?
“Aku senang karena pertemuan pertama kita adalah hari ulang tahunmu.” Minho menyodorkan se-cup bubble tea dengan warna ungu lembut pada Jisung. Ia di tangan lainnya ia memegang se-cup bubble tea berwarna cokelat. “Kuharap kau akan selalu bahagia setidaknya di hari ini.”
Jisung terkekeh pelan. “Semoga saja.”
“Oh ya, kau sekelas dengan Felix?”
“Ya. Kau sendiri, Minho hyung? Kau sekelas dengan Changbin hyung?”
Minho tak bisa menahan tawanya ketika mendengar Jisung memanggil namanya seperti itu. Ia benar-benar senang.
“Aku kelas tiga, kau lupa?”
“Ah,” Jisung mengangguk, ia lupa. “Ne..”
“Hei Jisung-ah, kau tahu?”
“Kenapa, hyung?”
“Aku senang saat kau memanggil namaku.” Minho kembali tertawa. “Astaga, rasanya aku mau gila. Apa hanya aku yang merasa seperti ini? Apa aku berlebihan?”
“Tidak berlebihan, kok.” Jisung menyesap bubble teanya. “Noonaku juga merasa seperti itu saat bersama dengan Areum noona.”
Kemudian pemuda manis itu tersadar bahwa ia telah mengatakan sesuatu yang tak seharusnya ia katakan pada orang yang baru saja dikenalnya. Walaupun orang itu adalah soulmatenya sendiri.
“Oh ya? Lalu kau sendiri?”
“Aku?”
“Ya, kau.” Minho menaruh kedua lengannya di meja, kemudian lensanya menatap intens sang pemuda yang tengah menyesap bubble tea. “Apa kau merasakan sesuatu saat kau bertemu denganku?”
Hening beberapa saat. Jisung menghindari tatapan Minho dengan cara menunduk mencari bubble di gelas plastiknya. Saat ia mengangkat wajahnya, ia terkejut karena jarak diantara wajah mereka yang kian menipis.
“Kuharap jawabannya adalah ya.”
Dan sebuah perasaan aneh terasa mengaduk perutnya.
Aneh, namun menyenangkan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
sonder || minsung
Fanfictionsonder (n): the realization that each random passerby is living a life as vivid and complex as your own soulmate au | bahasa indonesia WARNING! major character death abnormaltoffee (2019)