Page 9: When You Love Someone

1.8K 301 25
                                    

when you love someone
So much that it overflows
It’s so amazing
Because this is how it is

“when you love someoneSo much that it overflowsIt’s so amazingBecause this is how it is”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini adalah hari keempat Jisung tak terlihat di sekolah. Minho selalu bertanya pada Felix, dan jawaban yang diterimanya selalu sama.
Jisung tak menjawab pesannya. Minho bersyukur bila setidaknya Jisung membaca pesannya, tapi pemuda itu bahkan tak membaca pesan darinya.

Akhir-akhir ini kondisi fisiknya agak menurun. Seringkali Minho merasa dadanya seolah ditimbun beban yang sangat berat. Ia sering terbangun dini hari dan ia takut jika keadaannya sekarang ini berhubungan dengan keadaan soulmatenya.

Hari ini ia berencana menjenguk Jisung ke rumahnya bersama Felix dan Changbin. Felix sendiri baru sekali berkunjung ke rumah temannya. Dan ternyata lokasinya cukup jauh, beruntung ia tidak mengiyakan ajakan Felix untuk berjalan kaki saja tadi. Dasar atlet taekwondo.

“Bagaimana kalau orang Jisung ada di rumah?” tanya Minho pada Changbin. “Apa yang kau lakukan saat pertama kali bertemu dengan orangtua soulmatemu?”

Changbin mengendikkan bahunya. “Hanya ini dan itu.”

Benar-benar tidak membantu.

“Orangtua Jisung biasanya pulang agak malam.” kata Felix. “Kemungkinan besar kau akan bertemu dengan Jisoo noona.”

“Siapa Jisoo noona?”

“Kakak Jisung.”

Minho berhenti melangkah. Bahunya menurun kala menatap pasangan yang masih berada di halte bus. Changbin terbahak melihat wajah sepupunya.

“Tidak apa-apa, hyung! Jisoo noona baik, kok!”

Minho tetap berdiri di tempatnya hingga Felix menyeretnya untuk berjalan cepat ke arah rumah Jisung. Apakah sudah dekat? Apakah rumah Jisung masih jauh? Seberapa jauh dari halte bus ini?

“Hyung, kau terlihat seperti gadis yang malu-malu, tahu.” goda Changbin.

“Tidak boleh begitu!” pekik Felix. “Ingat waktu kau mau berkunjung ke rumahku dulu, hyung. Kata Hyunjin kau seperti orang bodoh.”

Kali ini giliran Minho yang tergelak.

BRUK

Suara benda jatuh terdengar begitu jelas dari rumah di depan mereka. Terdengar suara orang berteriak bersahut-sahutan. Wajah Felix memucat, dan Minho segera menyadari ada yang salah disini.

“Ada ap—”

Drrt drrt

Ponsel Felix bergetar singkat, menandakan sebuah pesan singkat baru saja masuk kesana.

From: Seungmin

‘Felix, kau bisa ke rumahku?
Jisung ada disini dan kupikir
dia membutuhkanmu’





TBC

Ngetik apaan sih akutuh :")

sonder || minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang