27. Sembuh total💕

3.9K 185 0
                                    

Author POV.

Hari ini Prilly sudah pulang kerumah. Semua orang menyebutnya dengan rasa bahagia dan antusias. Apa lagi saat mendengar dari dokter bahwa Prilly sudah dinyatakan sembuh total oleh dokter. Benar² suatu muzizat yang tak disangka oleh mereka. Mereka benar-benar bersyukur atas semua ini. Mereka juga tak bisa berkata apapun selain rasa syukur yang mereka panjatkan kepada Allah SWT.

Tak hanya keluarga Prilly saja yang senang. Ali pun merasakan bahagia yang besar. Dia tidak akan pernah bersedih karna tidak ada Prilly di sini di samping nya. Ia sangat bahagia karna separuh jiwanya telah kembali bersama dengan Prilly.

"Sayang mami seneng banget karna kamu udah balik ke rumah" ujar Ririn antusias.

"Jangankan mami kakak juga senang karna Prilly udah balik ke rumah" ujar Lia tak kalah antusias dari maminya.

"Prilly juga senang kok bisa balik lagi ke rumah ini" ujar Prilly dengan senyuman yang mengembang.

"Oh ya sayang papi sama bang Akmal kemana?"tanya Prilly pada Ali yang ada disebelahnya.

"Oh mereka lagi pergi keluar kota selama seminggu. Tadinya aku mau ikut tapi gak jadi deh. Mending  aku dirumah aja melepas rindu sama istri" ujar Ali kemudian mencium pucuk kepala Prilly.

"Aissssss kamu sosweet banget sih sayang. Jadi tambah cinta" kata Prilly dan memeluk tubuh suaminya.

"Udah kali Romantis²san nya. Kalo masih  mau lanjut di kamar sana"ujar Lia jengah dengan tingkah adik dan adik iparnya itu.

"Sirik aja sih kak." Balas prilly sewot.

"Ckkk bukan sirik chubby. Lo berdua mending masuk kamar aja deh kalo mau romantis²san. Jangan disini, gak tau apa ada bumil yang sensitif"ujar Lia berdecak kesal.

"Iya iya. Ya udah sayang kita ke kamar ya. Kamu kan harus istirahat" ujar Ali m
Kemudian bangkit dari duduknya. Dan membantu Prilly bangun.

"Ya udah mi. Kak prilly kekamar dulu ya mau istirahat"pamit Prilly yang dibalas anggukan dari Ririn dan Lia.

Ali dan Prilly pun berlalu ke kamarnya. Mereka mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Prilly POV.

Aku melangkahkan kaki ku menuju dapur. Aku berniat akan memasak makanan untuk makan malam. Ali masih tertidur didalam kamar kami. Sedangkan mami dan kak Lia pergi keluar rumah karna sedang ada urusan di luar. Sedangkan papi dan bang Akmal? Mereka sedang ada kerjaan diluar kota. CK biasalah cowo² pembisnos mah begitu.

Aku mengambil bahan² dari kulkas, malam ini aku berniat akan memasak sayur sop dan ayam goreng kesukaan Ali. Tadinya aku berniat akan memasak udang asam manis tapi aku baru ingat kalo Ali alergi seafood.

Aku segera memulai masak ku. Hari sudah senja dapat ku pastikan suami ku itu akan segera bangun dari tidur pulasnya. Dan aku harus segera menyelesaikan masakanku dengan segera sebelum ia terbangun. Karna jika ia sudah terbangun dari tidurnya itu sudah ku pastikan aku tidak dapat melanjutkan masak ku karna akan terus diganggu dengan suami ku yang mengesalkan itu.

Huhhhh akhirnya masakan ku sudah matang semua sekarang aku dengan menyajikannya di atas meja makan. Dan menunggu suami ku yang tingkat ketengilannya melebihi kak Lia. Baru aku akan duduk di kursi meja makan. Tiba² ada sepasang tangan kekar yang memelukku dari belakang. Aku sudah mengetahui siapa orang ini. Jelas dia suamiku, aku sudah hafal wangi parfum maskulin yang ia pakai.

"Kamu udah bangun?"tanyaku padanya. Dia mengecup pipi kiri ku.

"Tentu saja"jawabnya singkat. Dia terus mengecup pipiku gemas. CK sudah ku bilang kan jika dia sudah bangun pasti aku akan terus ia ganggu dengannya.

"Sayang berhenti. Mending kita makan. Aku udah masak makanan kesukaan kamu"ujar ku menyuruhnya untuk berhenti menghujami pipiku dengan kecupannya yang lembut.

"Kalo makan kamu aja gimana?"tawarnya. Hei suami ku ini kenapa harus berbicara vulgar begini?

"CK itu nanti malam saja. Lebih baik kita makan aku tuh udah lapar"ujar ku berdecak kesal.

"Oke baiklah. Tapi jangan harap nanti malam kamu akan terlepas dari cengkramanku" ujarnya tersenyum penuh arti. Aku hanya dapat pasrah saja jika seperti ini. Mau bagaimana lagi? Bukankah ini tugas seorang istri harus melayani suami lahir dan batin.

"Iya iya" ujar ku pasrah. Kami pun memulai acara makan malam kami. Tidak ada keheningan selalu ada topik pembicaraan yang kami bicarakan. Tentang apa saja yang di lakukan ya ketika aku koma wanti itu. Aku berdecak kagum. Dia lelaki sempurna aku beruntung dapat memiliki dirinya sebagai suamiku. Aku yakin pasti diluar sana banyak perempuan yang ingin memiliki suami seperti dirinya. Yang selalu mengerti aku, dan bahkan menerima seluruh kekuranganku.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥

MINE 💕(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang