Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Author POV.
Seminggu berlalu sampai saat ini Ali belum juga berhasil menemukan prilly. Bahkan kini kondisi Prilly sangat mengenaskan. Mata sembab dengan kantung mata yang menghitam. Tubuh yang mempunyai beberapa lembam. Bahkan ia sudah kehabisan tenaga karna setiap malam mengisi nasipnya serta merindukan keluarga dan suaminya.
Ia tak tau lagi harus bagaimana? Pikiran ya melanglang entah kemana. Bagaimana kondisi anak yang ada dalam kandungannya saat ini? Semua terpikir menjadi satu.
'mami, papi, kak Lia , bang Akmal, Ali!'batin Prilly lirih.
Begitu sedih dan takut ia saat ini. Semua bayangan buruk terus memenuhi otaknya. Ia takut Reihan akan melukain alinya. Keluarganya. Sedangkan ia Prilly masih disini tempat kumuh yang sama. Dimana tak ada kehangatan yang ada hanya rasa takut yang menggrayangin dirinya.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan seorang perempuan yang memakai topeng. Prilly tidak mengenalinya karna selama seminggu ini yang datang menemuinya adalah anak buah lelaki Reihan. Dan ini kali pertamanya ya g datang perempuan.
"Hei bagaimana keadaanmu? Sudah tersiksa?" Tanya perempuan itu.
"Siapa kamu?!" Tanya Prilly sedikit takut. Ia takut akan di siksa seperti yang sudah sudah.
"Kamu mau tau siapa aku?" Tanya perempuan itu. Dan Prilly pun mengangguk mantap.
Perlahan perempuan itu membuka ikatan pada topengnya. Dan melepas topeng tersebut. Dan orang tersebut.
"Kamu!"teriak Prilly kaget.
********
Ali POV.
Udah seminggu menghilang nya Prilly. Aku sangat khawatir pada istriku dan calon anakku yang berada dalam kandungannya. Bagaimana keadaanya? Apakah ia cukup tidur?apa ia mendapatkan asupan yang baik. Ya Allah tolong hamba.
"Bagaimana sayang sudah ada perkembangan belum?" Tanya mamaku.
"Belum ma! Tapi Ali bakal kerahin terus seluruh anak buah Ali.
"Iya Li papa juga akan bantu dengan anak buah papa!" Kata papa ku.
"Papi juga udah kerahin seluruh anak buah papi dan di tambah anak buah Akmal Li" ujar papi dengan senyumnya.
"Iya pi semoga istri Ali cepet ketemu!" Ujar ku lirih.
Aku sudah tak tau harus bagaimana lagi. Kemana kamu sayang? Aku rindu padamu.
"Selamat sianga tuan!" Lamunanku buyar ketika Rega anak buah ku datang menghampiri kami.
"Ada apa Rega?" Tanya mami padanya.
"Saya ingin melaporkan bahwa lokasi penculikan nyonya muda sudah di temukan tuan. Dan saya sudah mengetahuin siapa penculiknya"ujarnya panjang lebar.
"Benarkah? Katakan Rega dimana dan siapa penculiknya ?!" Ujar ku hatiku merasa lega olehnya.
"Nyonya Prilly berada di daerah hutan jati tuan di sekap di sebuah villa oleh tuan Raihan kekasih dari kakak kandung nyonya muda" ujar Rega. Hatiku mencelos takut, aku takut istriku di lukai oleh Raihan.
"Baik kita siapkan semuanya dan kita bebaskan istriku. Jangan lupa untuk menelfon polisi nanti" ujar ku beranjak dari duduk dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
*********
Author POV.
Ali dan seluruh keluarga sudah sampai di tempat penyekapan Prilly.
"Mal kita masuk kedalam dengan hati² karna gua yakin di dalam pasti ada anak buah Raihan" ujar Ali pada Akmal."Iya li! Dan jangan lupa bawa senja untuk perlindungan kita" balas Akmal pada Ali.
"Dan kalian saya perintahkan untuk mengepung tempat ini. Karna mungkin jumlah mereka akan kalah dengan kita. Tapi kita harus tetap waspada demi keselamatan istri ku" ujar Ali pada anak buah nya, Akmal, papi, dan juga papa Ali.
"Oh ya pi jangan lupa setelah 15 menit Akmal dan Ali masuk papi atau yang lainnya langsung telfon polisi." Ujar Akmal pada papi farel.
"Iya mal. Kalian hati² dan bawa anak papi dengan selamat" titah papi pada kedua anak lelakinya itu.
Ali dan Akmal pun segera mengendap endap masuk kedalam. Samar² mereka mendengar suara² bentakan keras serta suara Isak tangis yang terdengar pilu. Mereka tau suara tangis itu. Prilly? Iya itu dia.
Ali dan Akmal mengikuti sumber suara agar tahu dimana ruangan Prilly di sekap. Karna disini terdapat banyak ruangan.
"Hei! Bodoh suami dan kakak mu tidak mungkin menemuimu lagi"
Suara itu semakin terdengar jelas. Sampailah di satu pintu suara itu lebih terdengar lagi. Dengan sekali hentakan Ali menendang pintu itu hingga terbuka.
"Lepaskan istriku!" Bentak Ali pada orang itu.
"Mimpi saja kau! Sebelum ku lepaskan akan lebih dulu ku lenyapkan dia."
"Jangan coba² kau lukai adik ku sampai terjadi ku patahkan tangan kau dan ku jadikan makanan serigala di hutan sana" banyak Akmal pada orang itu.
"Coba saja kita lihat!" Orang itu mendekati Prilly dengan sebilah pisau di tangannya.
"Wowws pahlawan kesiangan sudah datang rupanya."
Ali dan Akmal menoleh ke sumber suara tersebut. Raihan! Tangan keduanya sudah mengepal keras .
"Hahaha bagiamana susah mencari ku?" Tanya rihan dengan Nanda yang meledek.
"Gak usah banyak omong lepasin istri gua sekarang!" Banyak ali. Pada Reihan.
"Boleh. Tapi Lo harus langkahin dulu mayat gua" kata Raihan menantang.
Perkelahian pun terjadi. Prilly melihat Ali yang memukuli Raihan membabi-buta . Air mata nya menetes. Ali? Iya sangat rindu suaminya. Dan tatapannya beralih pada Akmal yang tengah berkelahi dengan anak buah Raihan.
"Jangan senang dulu karna gue yang bakal habisin Lo" ujar perempuan yang ada di samping Prilly.
"Sekarang lepasin istri gua!" Bentak Ali pada Reihan yang sudah terkapar di lantai.
"Hei! Gak segampang itu Lo harus lewatin gua dulu." Kata perempuan yang ada di sebelah Prilly.
"Kali ini kita akan bermain dengan belati ini" lanjutnya lagi. Dan menggesekan pada leher Prilly.
"Ali!" Panggil Prilly lemah dan air matanya pun terjatuh.
"Sayang!" Lirih Ali. Tak tega melihat kondisi istrinya. Ali yakin saat ini istrinya sedang ketakutan.
"Bagaimana Ali apakah sudah siap?!" Tanya perempuan itu mengejek.
Perlahan perempuan itu menggoreskan belatinya pada leher Prilly.
"Akhhhh" Prilly menjerit ke sakitan. Dan..
DOR!!
DOR!!
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Kayanya aku lega banget deh kak😂 karna udah update . Soalnya kalo belum update kaya di kejar-kejar hutang gitu. Mwehehehe😂
Oh ya aku mau nanya ke kalian kali ceritanya aku buat sad ending boleh gak?
Jawab ya kak.Jangan lupa vote dan komentarnya
Jangan lupa juga follow me viabie05
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 💕(Completed)
Roman d'amour" aku berdiam bukan karna aku takut tapi aku mengalah. Karna Tuhan sudah punya rencana yang terbaik". Prilly Salsabila agtha. "Dia begitu lembut di sakiti banyak orang dia tetap dengan diam. Suaranya nya mahal namun tetap saja begitu bicara lembutny...