29. kesempatan ke dua💕

4.5K 203 0
                                    


Prilly POV.

"Kalau begitu biar saya yang bicara" ujar ku ketika memasuki rumah. Aku sudah mendengar semua pembicaraan mereka. Sudah lama aku berdiri disini bersama Ali. Jujur aku tak berniat menampakan diri. Karna rasa takut ku masih begitu besar pada mama dan papa. Aku kecewa. Terluka. Marah. Semua menjadi satu dengan air mata. Dulu mereka yang membiarkan aku pergi lantas mengapa kini mereka memintaku kembali?

"Prilly"panggil mami ketika melihatku datang. Air mataku terurai. Aku mencoba melawan rasa takutku karna melihat mereka, kedua orang tua yang tak pernah menganggap ku ada. Disana juga ada faira. Aku benci. Aku tidak suka.

"Dan keputusan ku adalah untuk tetap disini bersama suami dan ke dua orang tua yang merawatku sejak kecil. Yaitu mami dan papi" ujar ku yakin. Aku sangat yakin. Disini aku lebih nyaman, penuh kasih dan kehangatan.

"Tapi sayang mama kangen sama kamu. Mama mohon kembali lah" ujar mama mengis.

"Mama bisa bicara seperti itu. Seakan aku ini sampah setelah dibuang kemudian diambil lagi. Kemana kalian disaat aku rindu?  Merengek memohon Untuk cepat pulang ketika aku sakit. Kalian tidak datang, tetapi ketika anak emas kalian yang meminta kalian mengabulkannya. Miris sekali hidupku. Di buang dan dipungut lagi." Ujar ku dengan berderai air mata Tubuh ku bergetar hebat. Ali memelukku menyalurkan ketenangan untukku.

Semua orang bungkam diam menatapku. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka. "Prilly maafkan kami sayang. Maafkan semua kesalahan kami" ujar papa memecah keheningan.

"Memaafkan memang mudah tetapi melupakan? Itu sulit. Aku kecewa. Aku terluka. Dulu saat aku melakukan kesalahan dan meminta maaf kalian menyiksaku dengan perkataan kalian. Bukan itu saja fisikku pun kalian siksa. Aku depresi kala itu hingga ingin bunuh diri. Tetapi karena mami aku mampu melewati semua nya. Setiap malam aku selalu bertanya pada diriku sendiri. Apa aku anak kalian? Kenapa rasanya aku seperti anak tiri. Tak pernah merasa kasih sayang kalian. Tetapi mami dan papi selalu meyakinkan kalau aku anak kalian. Dan dari mereka aku menemukan kebahagiaan" ujar ku dengan tangis semakin pecah.

Ku tuangkan luka yang ku rasa. Aku benar² sudah tak kuasa. Hingga tiba² merasa sakit di kepala ku. Dan tak lama pandanganku kabur. Setelahnya aku tak mengingat apa pun. Yang ku ingat semua orang berteriak memanggil namaku.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Author POV.

Prilly masih memejamkan matanya. Semua orang menunggunya didalam kamar dengan rasa khawatir.
"Sayang ayo buka matamu"ujar Ali terus menggenggam tangan Prilly.

Semua orang menatap Prilly cemas. Mereka baru ingat jika Prilly tidak boleh tertekan sedikit pun. Tadi farel memanggil dokter. Dan dokter bilang kesehatan Prilly sedikit menurun karna tekanan ia juga kelelahan sehingga menyebabkan pingsan.

"Eughhh" lenguhan terdengar dari bibir Prilly. Semua orang menghela nafas lega.

Prilly mengerjapkan matanya. Ia membuka mata secara perlahan.
"Hiks hiks hiks hiks" ia menangis tiba² mengingat kejadian tadi.

Ali memeluk dirinya. Menyalurkan kehangatan lewat pelukan mereka berdua.
"Ali hiks hiks" ia memanggil Ali dalam isaknya.

"Aku disini sayang" ujar Ali lembut.

"Aku gak mau sama mereka. Mereka jahat. Aku gak suka. Aku mau sama mami. Papi. Kak Lia. Kamu. Dan bang Akmal aja" ujar Prilly pada Ali.

"Iya sayang. Aku tau dan kami tidak akan memaksa kamu. Lagi pula mami dan papi tidak mengizinkan bukan" Ali mengelus punggung Prilly lembut memberi ketenangan.

Semua yang berada dikamar itu tersayat hatinya mendengar tangisan penuh luka dan ketakutan dari Prilly.

"Kamu sudah dengar Riani. Tidak ada kesempatan kedua untuk kalian. Kalian juga sudah dengar keputusannya. Jadi tidak akan saya biarkan kalian membuat Prilly menangis lagi. Kalian masih ingat kan dengan janji saya pada waktu itu. Saya tidak akan membiarkan Prilly bersama kalian lagi" ujar Ririn penuh ketegasan.

Tangis Riani pecah. Ia menangis didalam pelukan suaminya. Ia menyesali semuanya yang telah ia lakukan pada putrinya dulu. Mencampakkan nya.
"Baiklah kalau begitu kami permisih"ujar Farid kemudian mereka semua berlalu pergi.

Di kamar ini tinggalah farel. Ririn. Ali. Prilly. Lia. Dan juga Akmal. Prilly sudah menghentikan tangisnya. Deru nafasnya sudah normal.
"Ali aku lelah"ujar Prilly lirih.

"Beristirahatlah. Dan jangan terlalu tertekan. Aku gak mau kamu sakit"ujar Ali lembut.

Prilly memejamkan matanya untuk tidur. Dan semua orang meninggalkan kamar Ali dan Prilly, membiarkan Prilly untuk beristirahat.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥

MINE 💕(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang