3 . temennya

20 3 0
                                    

"Kak nanti pulang bareng gue ya pulang sekolah yaa"ucap Ayi kepada kakaknya.

"Okee nanti lo kesekolah gue aja yaa"

"Yahh ngapain juga gue kesekolah lo, mendingan gue pulang aja sekalian" balas Ayi malas.

"Mau nggak? Kalo pengen sesuatu harus ada pengorbanan dong" terang Angga.

"Nggak usah dehh"

"Yehh ngambek dahh, nanti gue jemput dehh, kalo bisa gue WA in lo dehh"

"Sipp.. muahh tambah ganteng aja kakak tersayang gue nihh"

"Yehh muji kalo ada maunya aja nihh"

"Udahh yokk berangkat udahkan sarapannya?"

****

"Yii kak Angga lo masih lama jemputnya? Mau bareng nggak pulangnya?"

"Udah nggak papa Fy, lagian lo sama kak dimas"

"Udah ayok Yi lagian lo kan adeknya Angga" timpal Adimas.

"Udah lanjut aja kak, nggak papa kok" jawab Ayi.

"Yaudah kita duluan yaa"

Mobil yang berada di depannyapun melaju.

Sekitar sepuluh menit Ayi menunggu kehadiran Angga dengan keadaan seperti anak hilang. Hp yang habis batre, dan ditambah pula awan yang mulai menghitam perlahan.

Titt..
Titt..

Sebuah motor berhenti didepan Ayi. Sang pemilik motor membuka kaca helm

"Ayok naik nih helem lo" ucap sang pemilik motor sambil menyodorkan sebuah helm.

"Gue?" tanya Ayi sambil menunjuk dirinya.

"Iya lo adeknya Angga kan? Udah ayok cepet naik udah mau hujan nihh" ucap Nalan sambil menarik Ayi agar naik kemotornya.

Ayi sangat tak suka dengan pria yang sok kenal, nggak sopan seperti lelaki didepannya ini.

"Apaan nihh main tarik tarik aja, nggak nggak, gue ada kenal sama lo aja enggak" ucap Ayi sambil melepaskan tarikan tangan Nalan.

"Udahh ayok cepetan, ribet banget sihh"

"Emang kenapa bukan kak Angga gue yang jemput?, mana buktinya kalo lo temenan sama kakak gue?"

"Udah katanya ponsel lo mati nggak bisa dihubungin, nihh abang lo nge WA gue biar jemput lo" ucap Nalan sambil memerlihatkan layar ponselnya.

Ayi merebut ponsel sang pemilik motor sambil menempelkan layar ponsel tersebut ke telinganya.

"Paan nihh? Main rebut aja?" tanya Nalan tak senang.

"Halo.. kak lo minta tolong nihh orang jemput gue yee?" tanya Ayi kepada penerima telfonnya yang tak lain Angga.

"Ohh okeoke.."

"Nihh ponsel lo, ayok anterin gue pulang" ucap Ayi.

"Eh bentar" tahan Ayi.

"Paan lagi sih?!" ucap Nalan taksuka.

"Bukak jaket lo" ucap Ayi enteng.

"Buat paan si?! Ribet amat!" ucap Nalan benar benar tak suka.

"Ih rok gue naik bener!" balas Ayi juga tak suka.

Nalan sekit melirik kebawah. Dasar cabean rok pakek dipendekin segala, ucap Nalan dalam hati sambil memberi jaketnya kepada Ayi.

"Rok gue pendek karna udah kelas tiga ya, gue bukan geng cabea kok tenang aja" ucapa Ayi seperti mengetahui pikiran Nalan sambil menaiki motor gede Nalan dengan susah payah agar roknya tak terlalu terangkat.

ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang