Part 9

3.4K 103 0
                                    



Kemudian ia menggendong ku, dan membaringkan ku di atas ranjang, ini untuk kali pertama mas adimas datang sebagai suami ku, membagi ranjangnya dengan ku, dan menjadikan ku miliknya seutuhnya.

Setelah itu lampu dimati, dan ........

(melakukan adegan suami istri)

Bersambung........

----------------*******----------------
Setelah 1 bulan dengan kejadiam dimalam itu, kini sejoli itu tampak makin damai dirumah sederhana mereka.

Adimas Pov

Aku membukakan kelopak mata ku, dan meraba raba disebelah kasur menggunakan tanggan tu, namun seperti biasa orang yang aku cari sudah durhaka pergi meninggalkan ku untuk memasak didapur kesayangannya itu, 'dasar wanita, jika sudah memasak suami terlupakan' aku membatin, aku segera nerjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan segera bersiap siap untuk kekantor.

Setelah bercermin, aku segera melangkahkan kaki ku menuju pintu kamar, dan keluar lalu berlalu menuju kedapur istri unik ku itu, aku dapat melihat ia sedang menata makanan diatas meja makan. Aku segera menghampirinya dan menciumi pipinya, ia nampak kaget akan kehadiran ku yang tibatiba.

"dasar pak tua menyebalkan, selalu saja membuat jantung ku dalam kondisi lemah" dia membuka suara, sambil menatap ku dengan tatapan jengkel, aku hanyak terkekeh dan duduk disalah satu meja makan kami.

Setelah puas memandang wajah istri ku dan menggodanya, aku segera mengalih kan tatapan ku ke atas meja, dan betapa terkejutnya aku ketika diatas meja sudah tersusun dengan rapi berbagai macam kue, ice krim, puding coklat tampak berserakan di beberapa titik meja, aku mengerjap ngerjap kan mata untuk sejenak.

" sayang? Ini kamu semua ya yang buatin? Umii gak beli di warung kang asep kan?"Aku bertanya kepadanya, pasalnya aku agak meragukan yang ada di hadapn ku ini, memang sih istri ku ini jago masak, namun masak yang ia masak selama ini hanya makanan b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" sayang? Ini kamu semua ya yang buatin? Umii gak beli di warung kang asep kan?"
Aku bertanya kepadanya, pasalnya aku agak meragukan yang ada di hadapn ku ini, memang sih istri ku ini jago masak, namun masak yang ia masak selama ini hanya makanan berat, bukan makanan ringan seperti kue kue ini, maka dari itu aku sedikit kaget.

"Mas gak percaya ya itu semua umai yang buatin? " dia berkata dengan nada sedih, cepat cepat aku menariknya dan mendudukkan nya dipangkuan ku, "enggak bukan gitu umai, mas kaget aja, kan selama ini umai gak pernah buat yang beginian" bela ku

"Gak tau atau emang gak pernah pengen tau? Ustad indra aja udah pernah ngerasain kue buatan aira kemaren, mas aja yang apatis, katanya cinta sayang tapi sama istri aja apatis, dasar pria jaman now" katanya sambil memanyun manyunkan bibirnya.

Tak ambil pusing, aku segera mencium bibirnya dan melumatnya habis, aku merasakan ia mendorong dada ku dan melepaskan pangutan kami "dasar pak tua mesum, pagi pagi udah nyosor nyosor" katanya sambil memukul dada ku dengan gemas, aku mengulum senyum dan menyentuh membelai bibirnya menggunakan ibu jari ku "mas belum tua tua amat mai, lagian kan jarak kita cuma 1 tahun" kata ku sambil tersenyum kuda.

Humaira Hamzelina  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang