Part 3

3.2K 134 1
                                    

'ini jalan terbaik buat kalian berdua bar, gak ada yg perlu disesali, ini semua benar adanya' batin bara beseru lagi dan lagi.

Bersambung.....

---------------**********--------------

Dikediaman pak edi dan buk ida, tepatnya dirumah mereka, sedang berlangsungnya hari gantung, dimana dalam adat melayu bengkalis,riau masih kental disini.

Maksud hari gantung adalah, 3 hari sebelum hari-H pernikahan dimulai, dimana masing-masing pasangan pengantin tidak boleh dipertemukan.

Dimana khususnya dirumah mempelai perempuan diadakan hari gantung atau persiapan menjelang pernikahan, dalam waktu 3 hari pihak mempelai perempuan menyiapkan dekorasi pelaminan, hidangan makanan yang memang langsung dibuat dan dibantu oleh tetangga sekitar untuk meringn beban tuan rumah.

Di bengkalis jarang acara pernikahan menggunakan jasa ketring, kebanyakan mereka masih menggunakan bantuan dari para tetangga yang biasa disebut 'rewang'.

Dan selama 3 hari juga sang mempelai wanita akan dipasang inai, yang memang langsung ditumbuk oleh anak dara atau anak gadis, itu salah satu syarat untuk menumbuk inai dibengkalis, barulah pada malamnya acara berinai akan dimulai dengan iringan ibuk-ibuk pengajian masjid sekitar sebelum akad dimulai.

'beberapa jam lagi, aku resmi menjadi seorang istri, tidakkah bara menjemput ku?' batin aira berseru, dengan raut wajah mendung humaira termenung ditepi ranjang pengantinnya, yang telah dihias sedemi kian rupa oleh mak andam.

Aira meratapi nasibnya yang malang, tak bisa melawan takdir, ia sungguh sedih, tapi ia memaksakan untuk senyum tatkala melihat bunda dan ayahnya yang begitu bahagia. 'hanya ini yang bisa aira lakuin buat kalian' aira membatin.

******

"saya terima nikah dan kawinnya Humaira hamzekina binti Edi Hamzah dengan mas kawin seperangkat alat solat tunai." adimas mengucapnya dengan 1 tarikan nafas, dan lancar 'alhamdulillah yaallah' adimas membatin.

Didalam kamar yang bernuansa ala pengantin terdapat seorang wanita yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih gading, ditambah dengan mahkota seperti putri raja, dan ditemani juga dengan bunga yang bertengger ditangan sang mempelai wanita.

Didalam kamar yang bernuansa ala pengantin terdapat seorang wanita yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih gading, ditambah dengan mahkota seperti putri raja, dan ditemani juga dengan bunga yang bertengger ditangan sang mempelai wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aira sedang tersenyum kecut, ia seperti orang bahagia namun mata indahnya tak bisa membohonginya, ia tersenyum namun air mata dan hatinya tak bisa berbohong, bahwa ia sedang terluka dan air matapun mengalir dipipinya.

"aira sayang"kini kedua orang tua aira menghampirinya didalam kamar pengantin, mereka menatap anaknya dengan tatapan haru dan bahagia, lain halnya dengan aira, ia menampilkan senyum dusta kepada kedua orang tuanya, ia tak mau membuat orang tuanya terluka.

Aira berdiri, dan langsung menghampiri kedua orang tuanya, lalu memeluknya, ia memeluk mereka berdua sekali gus, pak edi berada di sebelah kiri aira, dan buk ida berada disebelah kanan aira.

Humaira Hamzelina  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang