#1 - Birthday

367 46 60
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Play the youtube link for the music^^
May you enjoying this story~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku sedang duduk dikursi bus sambil melihat kesamping jendela bus. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam ketika kulirik jam tanganku.

Aku baru saja pulang dari tempat aku biasa mendapat bimbingan lain selain sekolah. Rasanya cukup melelahkan setelah sekolah yang cukup lama dan ditambah lagi aku harus les untuk menambah pemahaman belajarku. Rasanya seperti otakku sudah tak sanggup lagi untuk menampung pikiran yang lainnya. Namun aku rasa indahnya pulau jeju ini dapat membuatku menenangkan otakku yang lelah. Tidak seramai seoul, namun aku rasa tempat kelahiranku ini jauh lebih tenang dan menyenangkan.

Aku tak sabar menanti masakan ibuku.
Apa yang akan ibu masak?
Apakah ibu akan membuat naengmyeon favorite ku?
Entahlah, yang aku tahu semua masakan yang ibuku buat pasti sangat enak. Ibuku sangat pandai dalam memasak, namun aku hanya pandai dalam memakan masakan ibuku saja.

Bus yang aku tumpangi berhenti pada halte 86, segera saja aku turun dari bus itu dan berlari kecil menuju rumahku yang sedikit jauh dari halte tersebut. Lingkungan tempat tinggalku sangat sepi, hanya ada lampu jalan yang selalu menemaniku.

Jujur saja, terkadang aku takut ketika berjalan sendiri di malam hari, mungkin aku bisa saja bertemu gumiho (rubah berekor 9) yang siap untuk melahapku? Siapa tahu?.

Lagi-lagi rasa itu selalu saja terbuang ketika aku memikirkan tentang ibu, ayah, dan adik laki-laki ku yang masih berusia 8 tahun. Mereka pasti sedang menanti kepulangan ku.

"Ahh benar, besok adalah hari ulang tahunku. Tidak, lebih tepatnya nanti pada saat jam 12. Apa ayah sudah menyiapkah hadiah?, ibu pasti sudah memasak makanan yang enak"

Aku sampai didepan rumahku, tanpa basa-basi aku pun segera membuka pagar rumahku. Kutekankan jari-jari ku pada nomor kunci rumah. Aku membuka pintu rumahku dan melihat kedalam.

"Kenapa gelap sekali? Apa tidak ada orang? Ahh, kalian sedang menyiapkan kejutan untukku?" Tanyaku dengan semangat dan senyum yang melukis diwajahku.

Kulangkahkan kakiku perlahan memasuki rumahku. Namun aku mendapati bau yang sedikit aneh didalam rumahku, seperti aroma darah? Apa mungkin ada yang salah dengan indra penciumanku? Aku melangkahkan kakiku perlahan dan bersiap-siap untuk menyalakan lampu.

"Wahh, orang tuaku selalu saja dapat menyiapkan kejutan yang berbeda disetiap tahunnya" pikirku.

Mataku terbelalak, tubuhku menjadi sangat lemas ketika aku menyalakan lampu. Air mata perlahan mulai terjun dari mataku dan mengalir diwajahku.

Apa aku tidak salah lihat?

apakah ini bagian dari kejutan ulang tahunku?

Apakah ini...
Nyata?

kedua orang tuaku telah terbaring diatas lantai dengan darah yang ada disekujur tubuhnya.

"Eomma, appa, ada apa ini? Inikah kejutan ulang tahun yang kalian berikan padaku?"
Ucapku sembari memegang erat tangan ayah dan ibuku.

Tangisku semakin menjadi-jadi, nafasku tercekat dan terasa sangat berat. Rasanya sakit sekali melihat orang tuaku seperti ini.

"Eomma, appa, ireonabwayo. Ne?"
(Ibu, ayah, bangunlah)

Gemetar yang sudah tak karuan ini menyerang diseluruh tubuhku.
Bagaimana bisa kedua orang tuaku meninggal dengan tidak wajar seperti ini?
Siapa yang melakukannya?
Kenapa dia melakukannya pada orang tuaku?

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang