#13 - Save Minsoo

82 13 25
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Play youtube link for the music^^
May you enjoying this story❤❤

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minsoo Pov
~~~~~~~~

Kami duduk dipinggiran pantai sambil memandang pemandangan senja yang indah didepan kami. Dengan suara air laut dan udara yang mulai sejuk ini semakin melengkapi keindahannya.

"Minsoo-ya, aku ingin mengatakan sesuatu." Ucapnya tanpa mengganggu kenikmatanya menatap sunset.

"Katakan saja." Jawabku tanpa melihatnya.

"Berjanjilah padaku, kau tidak akan menghindariku setelah ini. Aku tidak ingin jauh darimu."

Aku menoleh melihatnya, kali ini aku benar-benar menikmatinya sekali. Memandanginya seperti ini diiringi dengan cahaya sunset yang indah. Apa sekarang aku seorang aktor? Bagaimana bisa ini terasa seperti adegan drama?

Kulihat senyumnya yang samar, tapi kenapa aku merasa berbeda dengan senyumnya yang ini?

Kenapa tidak setulus dan sebahagia tadi?

"Letnan detektif yang menutup kasus pembunuhan orang tuamu 12 tahun lalu,
.
.
Dia adalah ayahku." Sae Ron menoleh menatapku, air mata mulai terlihat dipelupuk matanya.

Raut wajahku berubah begitu saja. Ini benar-benar tidak terduga, tidak! Ini tidak masuk akal. Hatiku mulai terasa tersayat lagi, aku kira baru saja aku melepaskan semua ketakutanku bersamanya.

Namun rasa takut itu datang lagi dengan cepatnya,

Aku takut jika aku benar-benar akan menyukai gadis ini.
Aku takut jika membuatnya terus merasa bersalah padaku.

Aku takut jika pada akhirnya, Sae Ron akan menyerah padaku karena semua yang telah terjadi di 12 tahun lalu.

Saat ini aku tidak ingin menyalahkan orang-orang yang menutup kasus orang tuaku. Aku yakin bukan maksud mereka untuk menutupnya begitu saja, seseorang pasti sedang mengancamnya.

Daripada menghabiskan tenagaku untuk menyalahkan detektif yang ceroboh itu, aku telah mencoba untuk berusaha menangkap pembunuhnya saja. Karena, dendamku bukanlah untuk detektif yang menutup kasus orang tuaku, tapi untuk pembunuh sialan itu!!

Untuk sesaat, kami kembali dalam keheningan kami masing-masing. Aku masih duduk tidak percaya dengan tanganku yang melingkar dikakiku. Pandanganku menatap jauh entah kemana, aku bahkan tidak dapat menikmati pemandangan indah ini lagi. Namun entah kenapa, aku tidak dapat mengeluarkan air mataku saat ini.

Dapat kurasakan Sae Ron yang telah meneteskan air matanya, bahkan tanpa aku melihatnya. Sae Ron masih saja menatapku dengan tatapan rasa bersalah.

"Ige neo ttaemune anijanha."
(Ini bukan salahmu).
Ucapku berusaha membuat semuanya tetap baik-baik saja, tanpa menggangguku yang masih menatap jauh entah kemana.

"Mianhae Minsoo-ya, aku egois sekali meskipun mengetahui apa yang telah terjadi."

"Aniya, kau tidak perlu meminta maaf padaku."

"Kau..
Tidak akan menjauhiku bukan?"

Aku menoleh menatap Sae Ron yang masih dipenuhi air mata diwajahnya. Senyumku terlintas diwajahku, meskipun itu palsu. Mencoba untuk menerima semua yang telah terjadi dimasa lalu.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang