#5 - Man In Black

142 23 130
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Play the youtube link for the music^^
May you enjoying this story~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Aku hanya ikut tertawa kecil membalasnya.
Kim Yeon Ji, kau kah itu?
Gadis yang membuatku terus bangkit ketika saat itu aku bahkan sudah sangat terluka.

Entahlah...
Hyaa Jun Hyung-a kenapa kau memikirkan gadis itu lagi?

Hyaa, gadis yang bahkan aku tidak tahu siapa namanya..
Biasakah aku bertemu denganmu sekali lagi saja? Untuk menyimpankan bintang saat itu didalam dirimu dan juga diriku.

Senyum ini tidak henti-hentinya terukir ketika kulihat wajahnya. Aku tidak tahu pasti namun, firasatku berkata bahwa Yeon Ji orangnya. Gadis 12 tahun lalu yang membawaku keluar dari kegelapan.

Gadis penyemangat, aniya..
Kim Yeon Ji,
Bisakah aku memeluknya? Dan berkata kini aku telah baik-baik saja.

"Jun Hyung-ssi, apa kau sebahagia itu setelah menyelesaikan kasusmu? Mau tersenyum seperti itu sampai malam?" Godanya yang membuyarkan pikiranku.

"Dangyeonhaji!!" (Tentu saja). Balasku semangat.

"Aigoo, tunggu saja sebentar lagi kita pasti akan mendapat kasus baru lagi"

"Gwaenchana, jika aku melakukannya bersamamu" Jawabku diikuti tatapan dalamku padanya.

"Mwo? Hyaa Jun Hyung-ssi apa kau sedang mencoba menggodaku? Hahaha"

"Ani, ige jinjjaro" (Tidak, ini serius). Balasku lagi dengan tatapanku yang masih memandangnya lekat-lekat.

Dapat kulihat Yeon Ji dihadapanku yang tampak sedikit bingung dan canggung dengan sikapku ini. Ia pun mengalihkan pandangannya dari tatapan mataku. Sesekali ia melihat kebawah, lalu menatapku lagi

"Eheemm, geu.. geurae, ayo kita lakukan bersama"

Hanya dengan senyumku aku membalas jawaban darinya. Tanpa kusadari tanganku telah mendarat diatas kepalanya, mengacak lembut rambutnya. Membuat Yeon Ji tampak semakin canggung dengan sikapku yang tak biasa ini.

Jun Hyung-a, pabo-ya? Kenapa kau tiba-tiba mengacak rambutnya seperti itu?
Ahh jinjja ini membuatku canggung sekali dengannya. Dengan sontak aku menyingkirkan tanganku dari atas kepalanya, mencoba untuk terlihat sesantai mungkin.

"Ahh, jwiseonghaeyo." Pecahku hanya untuk membuat keadaan kembali seperti semula.

"Gwae..gwaenchanayo, geureom na..nan jigeum kallkeyo" (Tidak apa-apa, kalau begitu aku akan pergi sekarang).

Kuperhatikan Yeon Ji yang segera pergi, senyum ini lagi terukir manis diwajahku.
Kim Yeon Ji, lucu sekali saat melihatnya canggung seperti itu.

***

Malam ini aku pulang lebih cepat dari hari biasanya. Tidak ada hal yang ingin aku lakukan hari ini, aku pun memutuskan untuk kembali kerumahku dan menggunakan waktu ini untuk istirahat.

Aku masih berada didalam mobilku, seraya menikmati ramainya kota seoul dari balik kaca mobilku.

Hingga pikiran itu menyerang kembali, haruskah aku menyerah untuk menemukan bukti bahwa ayahku tidak melakukan kesalahan? Sejauh ini, bukti yang kutemukan benar-benar jelas. Aku tidak mempunyai bukti apapun untuk melawan bahwa ayahku tidak melakukan apapun.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang