1

4.3K 373 23
                                    


Jika hidup sebuah ujian, maka ujian tersulit adalaha mencoba tersenyum di saat pertahanan diri runtuh"

Naruto tersenyum kecil hari ini, ia mendapatkan uang lebih dari salah satu majikan nya yang terkenal ramah.

Dia memang bekerja tiga paruh waktu dalam satu hari. Pagi pagi, mengantar susu , siang hari di kave dan malam hari di toko swalayan yang tak jauh dari plat nya.

Namun senyum nya pudar saat penagih penagih hutang itu, ada di depan nya, tanpa aba aba lagi dia mau lari, sampai salah satu preman itu menarik baju nya dari belakang .

"Mau lari kemana lagi, kau gadis tengik" ujar preman berkepala plontos.

"Gak, kemana mana kok om, hehe" jawab Naruto dengan wajah Watados nya.

"Mana uang nya, sudah beberapa bulan kau menunggak"tanya preman yang bernama ibiki tersebut.

"Ya elah om, uang segitu mah kecil buat om, kasihani lah anak yatim piatu seperti saya, di jamin om bakal hidup sejahtera, dan dilancarkan rijki nya" ujar Naruto licik.

Dengan polos nya preman bernama ibiki itu, mengikhlaskan uang nya, dan mengusap kepala Naruto dengan lembut.

Naruto menyeringai di balik tangis bombay nya.

Tanpa ia sadari seseorang tengah membuntuti nya.

Naruto pulang ke flat kecil nya, dengan perasaan yang gembira, ia sekarang gajihan di salah satu tempat kerjanya, belum lagi bonus dari ke baikan nya, dan si rentenir polos yang mudah di tipu gadis licik macam Naruto.

Saking bahagia nya, ia tak menyadari ada orang yang mengambil poto nya dari ke jauhan.

""******""""

Itachi, tersenyum iblis, ketika dia sudah mendapatkan identitas dari si gadis 'gila'.
Dia membaca riwayat hidup gadis itu bersama beberapa poto yang di dapat orang kepercayaan nya.

"Uzumaki Naruto, 23 tahun. Yatim piatu, pekerjaan, mengerjakan tiga paruh waktu di tempat yang berbeda selama satu hari, tinggal di flat kecil, bersama adik nya yang masih SMP.

"Benar benar gadis yang menyedihkan" komentar Itachi.

"Dan hidup mu akan lebih menyedihkan lagi, karna bisa bisa nya berurusan dengan ku" ujar Itachi , dengan smirk di bibir manis nya.

Naruto tidak bisa percaya, ia kehilangan ke tiga pekerjaannya dalam satu hari.

"Paman ku mohon, jangan pecat aku, aku sudah kehilangan kerja di tempat yang lain.

Shikaku, pemilik pekerjaan itu, tak bisa berbuat apa apa, dia pengusaha dan takut bangkrut jika berurusan dengan gadis yang terlibat scandal dengan seorang artis ternama.

Naruto hanya diam, dia menghela nafas lelah membuat shikaku tidak tega, dia mengambil beberapa uang, dan secarik kertas.

"Ini, uang pesangon mu serta gaji terakhir mu. Pergilah ke tempat ini, semoga kau mendapatkan pekerjaan di sana".

Naruto mengambil uang dan kertas yang berisi sebuah alamat tersebut.

"Terimakasih paman" ujar Naruto.

" iya, semoga kau beruntung Naru" ujar Shikaku.

" hem"

'Maaf Naruto 'batin shikaku.

Naruto berjalan pulang sambil menendang kerikil di jalan, saat itu hujan turun dengan deras nya belum sempat dia menghindar , mobil perari merah melaju kencang dan.

"Brushhhhh"

Air genangan itu meluncur mulus ke wajah cantik nya.

Naruto hanya bisa berkacak pinggang sambil menyumpah serapahi si pemilik mobil..

Sedangkan si pemilik mobil, tertawa 😈 setan. Dia melihat korban nya dari kaca spion mobil nya.

"Ini belum seberapa tunggu kejutan yang lain nya Uzumaki sialan"

Naruto pulang ke flat nya, ia mendapati adik nya tengah mengobrol dengan sang nyonya pemilik Flat.

"Eh, neesan sudah pulang"ujar Himawari, dan Tsunade melirik ke arah nya khawatir.

"Kau kehujanan, cepat ganti baju. Ada sesuatu yang penting yang harus kita bicarakan"ucap Tsunade dengan nada tegas.

"Baiklah, ayo masuk ke dalam, Nenek "ajak Naruto. Tsunade pun mengangguk dan Segera menyusul Himawari.

Sebenarnya Tsunade tak ingin melakukan ini pada Naruto, tapi laki laki gila itu menyuruh nya mengusir Naruto kalau tidak laki laki itu akan membuat Flat nya di tutup oleh pemerintah.

Tak lama, Naruto keluar dari kamarnya dan duduk di samping Himawari.

"Jadi apa yang ingin Nenek bicarakan "? Tanya Naruto.

Tsunade menghela nafas nya.

"Sebelumnya, aku minta maaf Naru chan. Tapi sudah ada orang lain yang menyewa flat ini"ujar Tsunade.

Naruto tidak terkejut berbeda dengan Himawari. Dia sudah memprediksinya.

"Aku sudah tahu. Lambat laun akan seperti ini, bahkan hari ini aku kehilangan tiga tiganya pekerjaan, tanpa alasan yang jelas, tidak perlu minta maaf Nenek, seharusnya aku yang berterimakasih kepadamu, atas kesabaranmu selama ini. "

Tsunade langsung memeluk erat gadis tegar di hadapannya, dengan air mata yang mengalir dari pelupuk mata nya.

"Jadi kapan kami harus pindah Nenek"? Tanya Naruto.

Dengan ragu Tsunade menjawab.

"Hari ini juga" jawab Tsunade.

Naruto menghela nafas berat.

"Hima, bereskan pakaian mu sekarang juga, kaka akan antar kamu ke panti lagi"

"Tapi kak ak_

"Jangan membantah cepat.

Naruto berusaha tegar. Tiba tiba saja Tsunade berkata.

"Uciha Itachi , yang memintaku untuk mengusir mu, maaf"

"Apa"?

Ternyata benar dugaan nya, orang yang mengacaukan hidup nya itu adalah, laki laki yang tak sengaja ia tabrak tempo hari.


Setelah mengantar Himawari ke panti yang dulu membesarkan nya, dia kembali ke konoha untuk mencari tempat tinggal dan kerjaan baru.

Naruto menatap penuh kebencian, spanduk Uciha Itachi , yang terpangpang jelas di hadapanya.

"Uciha sialan, kupastikan karirmu akan hancur lebur"

Artis Kampret (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang