8

4.2K 419 44
                                    


Uchiha Itachi, hanya mampu  menelan  ludahnya, ketika tubuh  putih mulus itu bergesekan dengan tubuhnya.

Bahkan juniornya pun ikut berdiri, ikut terangsang. Juniornya kini kaya tombak yang siap menghancurkan  apapun di depannya, gadis  itu benar- benar  gak diam, dia seperti  anak kucing  yang mencari kehangatan.

Itachi, melihat  jam di samping  Nakasnya, dan ternyata sudah pagi.

Tapi, ia masih  betah melihat  sesosok gadis imut, yang tengah bermanja manjaan di dalam  pelukannya, ia tersenyum  penuh makna. Jika dia tengah  tenang begini , lucu dan imut  sekali beda halnya saat dia terbangun dia garang bagaikan kak ros di serial upin ipin.

Tangan  Nakal Itachi, menelusuri garis -garis wajah  gadis  itu, dan di  dadanya  merasakan  sesuatu  yang empuk menekannya.

Kelopak  mata yang berisi sepasang  shafier itu mulai mengerjapkan  kelopak matanya. Menyesuaikan  dirinya dengan  sinar matahari  yang langsung  menerpa retina matanya.

Naruto  mengernyit, saat merasakan  sesuatu  yang keras  dan berat di pinggangnya. Iya melotot  horor  ketika  ia melihat dada bidang  seseorang, dan ia melihat  ke atas, sesosok  laki -laki  yang ingin ia musnahkan  tengah  tersenyum  ke aranya, lebih tepatnya  adalah seringai menyebalkannya.

"Sudah bangun tuan putri " suara baritone  itu menyapa telinganya, dia segera  mendorong Itachi, dan membuat  ia sadar  kalau dirinya, tengah  telanjang hanya bra dan celana  dalam yang tengah ia pakai.

Naruto  langsung ngamuk pada  Itachi.

"Kenapa aku tidak pake  baju, perasaan  semalam aku memakainya".

"Menurut mu, apa yang terjadi sama  kita  semalam. "Ucap Itachi, menakuti Naruto.

"Kau bercanda  kita tak melakukan  apa apakan "tanya Naruto  penasasaran.

"Kau tak mengingatnya, padahal  semalam kita melakukan  pekerjaaan panas loh"

Naruto langsung  berpikir,tapi ia tak mengingat apapun. Sampai tawa Itachi membuatnya  sadar jika laki- laki itu, tengah mengerjainya  habis habisan.

"Brengsek, ini tidak lucu"ucap Naruto, sambil menutupi badanya dengan  selimut.

"Tidak usah di tutupi, aku sudah lihat kok"

Naruto, menatap  Itachi garang tanpa perasaan  dia menjambak rambutnya dan menaiki  tubuh Itachi.

"Hei -hei, kau garang sekali sih " Ujar  Itachi  sambil mencoba  melepaskan  tanganya Naruto dari rambut ke sayangannya.

"Kau menyebalkan, dan juga mesum dasar manusia  kampret. "

Itachi, membalikan  keadaan. Dia sekarang  yang  di atas, dan Naruto  di bawah. Keduanya  salfok dengan keadaan  masing-masing, saling lirik dan

Pintu  terbuka, menampilkan  sesosok ibu Mikoto yang tengah  menatap mereka  dengan  pandangan  terkejut.

"Apa yang kalian lakukan. "

Pada akhirnya, keduanya di sidang di ruang  tengah oleh Madara , Fugaku  dan Mikoto . Di tambah  ada Kakashi  dan Sasuke yang ada di situ lengkap sudah.

"Jadi bisa jelaskan, sejak kapan kalian berhubungan intim seperti  itu?  "

"Kake itu_

Penjelasan  Naruto  terpotong oleh ucapan Itachi.

"Sudah hampir  satu tahun, " jawab  Itachi, tak memperdulikan Naruto yan memandangnya tak percaya. Dan keluarganya yang syok tapi bahagia, Sasuke  dan Kakashi  mengernyit, drama apa lagi ini, batin mereka berdua.

"Pokoknya  sudah di putuskan, minggu  depan  kalian menikah, "ucap Madara, tak mau diganggu gugat.

"Kek, jangan anggap omongan, tak berpaidah  dari Itachi, Naruto  itu masih perawan  tink - tink, dia itu sinting bin tak waras, "

Itachi  santai saja, gak peduli  dengan  Naruto  yang sudah mirip setan ngamuk.

"Pokoknya  tak ada bantahan, buat cicit cicit lucu yang berambut pirang.

Dan Naruto, hanya bisa specles di tempat, sekarang  ia tahu dari mana sipat sintingnya Itachi  itu berasal.

Naruto  ngambek  dia ngacuhin Itachi, udah beberapa  hari ini, padahal pernikahan tinggal beberapa  hari lagi, kabar  itu pun sudah  tersebar di media masa.

Naruto pergi ke percetakan majalah teman temanya. Satu kantor , mengecenginnya.

"Ciyeee, yang mau nikah Malah keluyuran. "

"Diam kalian, aku mau tidur  di sini, jangan ada yang ganggu " ucap Naruto, sambil masuk ruangan Temari.

"Kau terlihat  setres? " Tanya  Temari.

"Begitulah, gara -gara bajingan  egois  itu. " jawab  Naruto, sambil  menutupi  matanya  dengan lengannya.

Temari  hanya tertawa, lalu ia berkata.

"Seharusnya kau senang, karna dapat  menikah  dengannya yang notabenya seorang  artis  beken"

"Senang apanya, sudah mesum di tambah  keriputan lagi. "Jawab Naruto,

Temari, semakin tertawa  heboh. wanita cantik kesayangan  rusa pemalas  itu.

"Ya, ampun itu bukan keriput, tapi tanda ke gantengan. ''

"Iya ganteng  mukanya, tapi hatinya  tidak lebih dari adonan kue yang gagal, lembek"cibir  Naruto, tanpa menyadari  sekarang  orangnya menatapnya dengan  tajam, Temari berusaha menahan  tawanya , lalu ia pergi  meninggalkan  mereka  berdua, tanpa sepengetahuan Naruto.

Itachi  menghela nafasnya, gadis itu benar -benar  marah, udah  beberapa hari ini gadis  itu menghindarinya, dan pergi  dari apartemannya.

Itachi menelepon  Naruto. Tapi, tak di angkat  juga. Akhirnya, dia memanggil  Shikamaru  dan menanyakan keberadaan  Naruto.

Dan ternyata  benar gadis itu berada di studio. Untung  hari ini lagi free, jadi ia memutuskan  untuk pergi ke sana, dengan  memakai  mobil audy kesayangannya.

Kedatangannya ke kantor  majalah no satu di konoha  itu, membuat  satu kantor  heboh, karna ke datangan idola yang super sibuk sepertinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedatangannya ke kantor  majalah no satu di konoha  itu, membuat  satu kantor  heboh, karna ke datangan idola yang super sibuk sepertinya.

"Dimana anak hilang itu? " Tanya Itachi pada Shikamaru.

"Di ruangan Temari ".

Itachi  segera  ke sana, dan mendapati  Naruto  tengah merajuk dengan lucunya, gadis  itu bahkan menghinanya berhati lembek.

Itachi  bertepuk tangan, sehingga membuat  gadis itu sadar ke hadirannya.

"Kau Ngapain  di sini. "

"Membawa pulang anak  rubah yang kabur"

Artis Kampret (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang