Naruto melongo dia menatap pakaian yang ia pakai yang terlihat kumal jauh dari kata mewah. Pantas saja kakek tua itu menganggapnya pelayan baru. Karna ia, memang tak ada apa- apanya.
"Dia pacar Itachi Kek, bukan pelayan baru "
Madara menatap Naruto dari bawah dan atas lalu berkata.
"Masa Itachi seleranya rendahan gitu, seperti bukan Uchiha saja " dengus Madara.
Naruto akhirnya bicara, setelah sekian lama dia berdiri bak patung selamat datang.
'' Kakek benar aku orang rendahan, tapi setidaknya aku tidak menjual harga diriku demi sebuah pangkat, aku ini lebih suka diriku sendiri, dari pada menjadi orang lain. "Jawab Naruto, tak kalah pedas.
"Kake, mulutnya di jaga donk" ujar Mikoto, sambil ngelus tangan Naruto, memberinya ke sabaran dari mulut tajam ayah mertuanya.
Sedangkan Madara, dia ketawa ketika mendapatkan jawaban yang tak kalah pedas dari calon cucu mantunya.
"Bagus kau lolos dari tes pertama , sekarang buatkan aku teh yang enak, dan tidak pahit"
Mikoto, hanya mengelus dadanya ketika ia tahu, kalau gadis di sampingnya itu tengah di tes kelayakan oleh ayah mertuanya.
"Bukan teh kalau tidak pahit kake, mungkin itu madu atau susu"
"Jangan banyak bicara kamu"
"Iya- iya kakek bawel"
Madara menahan senyumnya, dia malah menampilkan wajah datarnya. sedangkan Naruto, dia masih kesal dengan kakek tua di hadapannya.
"Naru -chan, ayo bantu bibi ke dapur? "
" Boleh bibi, dari pada sama Kake , Naru takut di terkam" balas Naruto,
Madara, melotot ke arah Naruto, yang sudah kabur ke dapur sedangkan Mikoto hanya tertawa geli, melihat ayah mertuanya nge tes calon mantunya.
Tak lama, Naruto sudah kembali ke ruang keluarga, dengan teh hangat di tangannya.
Ia meletakan minumannya , di meja yang ada di hadapan Madara.
"Silahkan di coba kakek semoga anda keracunan"ucap Naruto.
Madara, mengendus teh tersebut dan ber ucap dengan arogannya.
"Kau meracuninya, "tanya Madara, yang sedikit meminum teh herbal itu.
"Iya, dengan cinta "
Madara menatapnya miring.
"Kau gadis yang aneh, dari mana Itachi memunggutnya. "
Sebelum Naruto menjawab, Itachi sudah datang barengan dengan Sasuke dan Fugaku serta Kakashi.
"Dari selokan kek, kasihan dia kaya kucing minta di pungut"ujar Itachi santai, lalu duduk di samping Naruto, dan merangkul bahunya.
Naruto menyipitkan matanya, dalam hati dia berkata.
'Mulai lagi, dia ngajak perang'
"Dasar Uchiha bisanya cuma ngebuly, kalau di buly gak mau. Dasar tidak gentel " ucap Naruto, sambil mengetuk ngetuk dahi Itachi, dengan jari telunjuknya.
Madara dan Fugaku tertawa kecil, benar juga perkataan gadis kecil itu. Sedangkan Itachi dia, malah mengeratkan pelukannya pada bahu Naruto, lalu berbisik.
"Kamu tahu aja, cara mempermalukan aku"
Naruto, tidak peduli dia sibuk ngedorong tubuh Itachi, agar menjauh.
Sasuke dan Kakashi menatap keduanya tak percaya.
"Mereka benar- benar aktor yang hebat"batin keduanya.
Setelah Makan malam bersama, Itachi dan Naruto tidak di perbolehkan pulang, mereka di pinta untuk menginap di rumah utama, dan otomatis mereka harus satu kamar, satu ranjang dan satu selimut.
Memikirkannya saja, sudah membuat Naruto mual ingin muntah.Naruto merona hebat, ketika melihat laki menyebalkan Itu hanya memakai boxer saja, dan dia jadi salah fokuskan, dia memejamkan matanya, mencoba menahan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak bak bom waktu.
"Uchiha Itachi, tak bisakah kau pake baju" teriak Naruto, sambil membelakangi Itachi.
"Tidak, aku lebih suka seperti ini"jawab Itachi, sambil tidurnya dengan melipat tangannya di belakang kepala.
"Itachi "
"Aku tidak bisa tidur jika pakai baju"
Naruto menghela nafasnya, ia memberanikan menatap Itachi.
Dalam hati Naruto berkata.
'Kenapa dia punya kebiasan yang sama dengan ku'"Hah, terus aku tidur di mana? " Tanya Naruto.
Itachi, menepuk ranjang di sebelahnya.
"Jangan bercanda "
"Ya sudah kalau tidak mau " ucap Itachi.
Naruto dengan terpaksa, dia tidur di sampingnya Itachi, ia memunggungi Itachi tanpa tahu Itachi menatapnya dalam diam.
Itachi, terbangun dari tidurnya. Karna Naruto gak bisa diam.
"Hei, Kau kenapa ? "Tanya Itachi.
Naruto, tidak menjawab dia hanya gerak- gerak gelisah. Itachi, melihat Naruto berkeringat padahal dia sudah merendahkan suhu ac di kamarnya.
Itachi, dengan tenang membuka pakaian Naruto.
Dan gadis itu pun diam, tak banyak bergerak lagi.
Itachi, memandanginya sekilas, lalu membatin.
"Kenapa kita, punya persamaan sama sama suka tidur telanjang, well tubuh mu bagus juga"
Naruto menarik selimut yang melurut, tubuhnya dingin seperti tanpa pakai baju.
Ia, mencari guling, tapi tak ia temukan, malah ia menemukan sesuatu yang keras dan lembut secara bersaman, tapi ia merasa aneh ketika merasakan sesuatu yang mengeras dekat perutnya, ah ia tak peduli ini masih pagi, jadi ia mengeratkan pelukannya pada 'guling ' jadi jadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artis Kampret (end)
RandomSiapa yang Mau jatuh cinta pada orang yang paling di benci.