Itachi mengendarai mobilnya dengan cepat, sedangkan Naruto dia hanya menatap Itachi takut- takut.
"Itachi, bisakah kau bawa mobilnya pelan -pelan " pinta Naruto.
"Tak bisa aku harus kerja".
"Ya sudah jangan ke rumah sakit " pinta Naruto.
Itachi tak menjawab untuk sesaat, tak lama mereka sampailah di rumah sakit yang Itachi tuju, yaitu rumah sakit milik kelurga Namikaze.
"Ayo turun"
Naruto, tak banyak bicara ia membuntuti Itachi dari belakang.
Itachi tak menyangka, jika dia akan bertemu dengan sang ibu, yang tengah mengobrol dengan ibu gadis yang di Jodohkan dengannya.
"Siapa yang sakit Chi, kenapa kamu ke rumah sakit? " Tanya Mikoto, sambil melirik ke arah gadis yang berada tak jauh dari putra sulungnya.
"Bukan kaasan, tapi kekasih ku. " jawab Itachi.
Kushina membolakan matanya.
"Dia gadis , yang di beritakan itu ya. Wah kalau lebih dekat kamu lebih mirip dengan putri ku"Ujar Kushina .
"Ah benar kah, itu hanya kebetulan saja nyonya" ucap dengan senyum ramahnya.
Tiba tiba Mikoto berkata, yang membuat ketiganya membolakan mata.
"Jangan -jangan dia kembaran putri mu, Kushina. "
Kushina tersentak, 'benar juga gadis itu ter lalu mirip untuk di katakan kebetulan.
"Tante jangan berkata yang aneh - aneh, aku tak mirip dengan putri nyonya Kushina , Nona ruko dia anggun cantik dan manis tidak seperti saya yang bar- bar"Ujar Naruto, sambil memggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Jangan samakan dia dengan tuan putri kaasan, bibi. Dia lebih mirip kuli bangunan. "ucap Itachi, yang langsung kena tendangan maut dari si pirang.
Mikoto dan Kushina , hanya tertawa pelan.
"Bagus Naru Chan, sesekali laki -laki memang harus di kasih pelajaran "ucap Mikoto, membuat Itachi mendecih, dan Naruto yang tersenyum penuh kemenangan.
"Jadi Naru Chan, kau yang ingin cek darah?" Tanya Kushina.
"Ah ia, nyonya_
"Jangan nyonya, panggil bibi aja. Naru "
"Nah, chi kau kan harus kerja, biar Naru chan ibu yang temani"ucap Mikoto.
Itachi, menatap sang ibu Curiga. Dia menyipitkan Matanya, dan berkata.
"kaasan, takan berbuat yang aneh aneh kan".
Mikoto tertawa pelan, lalu berkata .
"Kau selalu berpikir yang aneh aneh pada Kaasan"
"Bukannya begitu, ibu selalu membuat kekasihku trauma'"
Naruto, jadi berpikiran aneh aneh, apa Mikoto selalu berbuat hal hal yang membuat pacarnya 'si artis' songong ini trauma'. Dan apakah dia juga akan jadi kelinci percobaannya.
"Jangan bicara begitu anak nakal, Naru Chan jadi berpikir aneh aneh kan"
Itachi, mendengus lalu ia berpamitan. Sebelum pergi dia sempat berkata yang membuat Naruto, ingin membuangnya ke rawa rawa.
"Bibi, kaasan jika dia macam- macam, buang saja ke kebun binatang. Pertemukan dia dengan kembarannya "
Kedutan kesal , terlihat di jidat Naruto.
Sedangkan Mikoto dan Kushina tertawa, memperhatikan interaksi keduanya.
Satu jam kemudian, setelah pemeriksaan darah, dan hasilnya pun sudah keluar.
"Jadi bibi, sebenarnya aku ini kenapa? "Tanya Naruto, penasasaran.
Kushina tidak langsung menjawab, dia bertanya dulu seputar pekerjaaannya. Mikoto ikut mendampingi Naruto.
"Sebelumnya, bibi ingin bertanya, boleh? "
"Tentu saja bibi. "jawab Naruto, yang sudah mulai akrab dengan Kushina dan Mikoto.
"Apa pekerjaaan mu sebagai wartawan ? "
Naruto mengangguk.
"Apa kau pernah jatuh, atau terkena pukulan di bagian kepala "
Naruto, sempat berpikir lalu berkata.
Dan mengiyakan pertanyaan Kushina ."Ada penyumbatan sel darah merah di kepalamu, dan itu di akibat kan oleh benturan keras itu. "
Naruto mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
"Dan bibi meminta mu berhenti jadi wartawan kerjanya berbahaya"
Naruto, hanya menghela nafas, lalu berkata.
"Aku akan memikirkannya lagi"
"Dan akhir minggu ini datang lagi kerumah sakit, kita oprasi kecil-kecilan. "
Sepulang dari rumah sakit, Naruto di ajak Mikoto ke manshion Uchiha. Katanya sih ingin mengenalkannya dengan anggota Uchiha lainnya.
Awalnya, Naruto takut Mikoto, tak menerimanya sebagai kekasih , dari artis songong bin menyebalkan. Jadi ia menolaknya secara halus.
Bukan Uchiha Mikoto namanya, jika pantang nyerah, dia memaksa Naruto dengan berbagai alasan.
Sampai di Manshion Uchiha yang megah, Naruto langsung ketakutan. Ia takut terjadi seseuatu, seperti di film- film, seperti di jadikan babu atau di siksa oleh keluarga kekasih nya yang tidak setuju dengan hubungan mereka .
Tubuhnya , bergetar hebat saat seorang pria tua berkata, dengan suara dinginnya.
" Apakah dia pelayan baru di rumah ini, Mikoto "
Mikoto hanya tertawa ringan sedangkan Naruto dia sudah pucat pasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artis Kampret (end)
RandomSiapa yang Mau jatuh cinta pada orang yang paling di benci.