9

3.8K 384 33
                                    

Lagunya  putar ya,, lagunya enak di kuping, semoga suka.

Naruto  hanya menatap tajam Itachi, mata sebiru lautan itu tak melepaskan pandangannya yang terus berjalan ke arahnya.

Sedangkan Itachi, iya tidak takut, menurutnya wajah Naruto yang seperti itu terlihat imut.

"Kenapa kesini, pergi sialan, "

"Kau lupa, hari ini kita harus fiting baju, juga cari Cin Cin pernikahan, "

"Aku tak peduli, pergi saja sendiri. " Ujar Naruto ketus.

Itachi, ia tak kehilangan akal, dia segera menggendong Naruto ala bridal styile, membuat gadis itu jejeritan minta di turunkan, Itachi diam saja ia cuek, meskipun sudah menjadi tontonan satu kantor.

Satu kantor majalah ternama itu heboh, apalagi para gadis fansnya Itachi, mereka sangat iri pada Naruto.

Naruto, dia hanya manyun sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Itachi.

"Wah mereka terlihat mesra, aku jadi iri pada Naru- chan," ucap Shizune.

"Mereka cocok ya, sama seperti couple kita, Shika -Tema dan Neji-ten, "ucap Shion sambil memangku dagunya.

"Tapi jadi istri seorang artis itu harus kuat jiwa dan raga, "gumam Shizune yang di iyakan oleh Shion.

Sementara  itu Naruto, hanya  berwajah masam. Saat  melakukan  fiting baju serta foto prawedding, belum lagi cari cincin yang  menguras tenaganya hari itu.

Dia tak  mengucapkan sepatah kata pun sejak di jemput dari majalah tempat kerjanya dulu, dan Itachi sadar jika gadis itu tengah merajuk.

Dia langsung tidur tak lupa juga mengunci pintu kamarnya, setelah makan malam selesai.

Itachi hanya terkekeh geli, ya ampun gadis idiot itu begitu imut jika merajuk begitu.

Dari pada mikirin si kuning yang bikin dia pusing kepala, lebih baik dia  menyelesaikan lagunya, sebelum jatuh tempo.

Singgel terbaru untuk OST sebuah drama, yang akan  tayang di tv bulan depan.

Sedangkan  Naruto, dia terus mendumel karna laki- laki sialan itu mendiamkan nya dan tal berniat untuk membujuknya, benar-benar artis kampret, awas saja dia akan meracik bom molotop dan di masukan ke dalam mulutnya.

Naruto, melirik jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam.

Ia haus dan pergi ke dapur, untuk mengambil minuman. Namun ia terkejut bukan main,melihat Itachi yang menatapnya datar, Naruto mau berbalik lagi tapi Itachi keburu Narik tangannya , dan menyuruhnya  duduk di kursi.

"Duduk, aku ingin bicara. "Ujar Itachi sambil narik kursi untuk Naruto .

"Ini sudah malam, aku mau tidur ngantuk ".

"Kau pikir aku akan percaya? "ucap Itachi, sambil mendekatkan dirinya ke wajah Naruto, kedua mata itu berpandangan untuk sesaat.

Naruto  menghela nafas, dan berkata.

"Apa yang ingin kau bicarakan lagi sialan, "

"Kau marah? "

"Menurutmu! "Jawab Naruto  jutek.

"Menurutku kau imut, "ucap Itachi  berusaha mencairkan suasana diantara mereka berdua.

Wajah Naruto menghangat, dengan tsunderenya dia berkata.

"Jangan banyak mengulur waktu, cepat bicara. "

Itachi  dia terdiam sebentar lalu berkata.

"Ayo kita buat kesepakatan"Ajak Itachi.

"Kesepakatan.!!

"Kesepakatan, kalau kita tidak boleh  jatuh cinta, dan  pernikahan kita hanya sebuah kecelakaan, "

Naruto memicingkan matanya ke arah Itachi, dan ia berkata dengan juteknya.

"Tidak mau, kau pikir dengan adanya kesepakatan akan merubah pemikiran ku, "

Itachi tersenyum  menggoda ke arah Naruto dan berkata.

"Jangan bilang, kau jatuh cinta padaku, "

"What, jatuh cinta padamu?. Mustahil"

Tapi Itachi tak  percaya, dia terus menggoda Naruto.

"Kalau aku yang jatuh cinta padamu bagaimana? "Tanya Itachi dengan nada seriusnya, membuat Naruto   mematung  untuk sesaat sebelum Itachi  tertawa.

"Lucu sekali mimik wajahmu, "

Naruto marah dia tak suka jika perasaannya di permainkan seperti ini.

''Jangan bercanda, omongan mu tidak lucu, "bentak Naruto, gara-gara laki-laki gak ada kerjaan itu, rasa kantuknya menghilang begitu saja.

Naruto  berdiri, dia berniat meninggalkan Itachi, tapi pria itu berdiri dan segera memeluk Naruto  dari belakang.

"Kau marah? "Tanya Itachi, di kuping kanan Naruto, hingga gadia itu bergidig geli ketika merasakan hembusan nafasnya Itachi.

Naruto lebih memilih diam, dia tak berniat menjawab  pertanyaan Itachi.

"Aku membuat kesepakatan untuk dirimu, agar tidak terbebani dengan pernikahan ini, jika kau tak mau ya aku gak maksa, malah lebih baik kita menikah tanpa ada sarat, "

"Masa bodo, terserah kau saja. "Ucap Naruto, yang beranjak pergi kekamarnya.

Tapi Itachi terus membuntuti Naruto, laki-laki itu terus mencoleki bahu Naruto.

"Apasih? "

"Galak. "

"Bodo amat minggir,"

"Gak mau, aku maunya tidur bareng. "

"Boleh, tapi besok kau tinggal nama. "

"Bukankah  nama kita,  akan tertulis di buku janji nikah, kenapa nolak. "

"Karna tidak ada perasaan di antara kita berdua. Dan aku tak mau, jika pernikahan ini akan menyakiti  dua belah pihak, terutama diriku yang masih polos dengan kata Cinta. "Ucap Naruto, tanpa  menyadari Itachi  terkeh geli, sambil mengamati raut wajah Naruto yang menurutnya begitu imut dan menggemaskan.

"Sudah pidatonya. "Ucap Itachi, sambil menarik  Naruto, kedalam pelukanya.

Naruto hanya  mematung sesaat, saat merasakan  hembusan  Nafas Itachi, di wajahnya.

"Jangan Khawatir, aku akan belajar mencintaimu, menerimamu dan takan pernah  menyakitimu, aku juga akan menjagamu semampuku. "

Naruto,hanya terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto,hanya terdiam. Tiba-tiba saja, Itachi mendekatkan  wajahnya kepada Naruto, lalu menempelkan bibirnya, di bibir Naruto, hingga membuat  gadis itu terbelalak untuk sesaat.

"Aku mohon. Belajarlah menerimaku, karna aku sudah mulai terbiasa denganmu. "Gumam Itachi, yang langsung melumat bibir Naruto mesra.

. ©©©©©©©

😝😝😝😝😝Maaf baru up. Lagunya  enak gak, nge feel gak sama ceritanya.

Artis Kampret (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang