Tempat misterius itu

53 6 0
                                    

Setelah teman-temanku dan Via kembali kerumah masing-masing dan ibuku kembali kekamarnya, aku menyimpan surat Gad dibawah tempat tidurku sambil meratapi langit malam itu. Tetesan air mataku terus-menerus keluar memikirkan Gad. Dalam hatiku berkata "Gad...kenapa?...kenapa?...kau telah menghianati persahabatan kita ini...kau membiarkanku sedih atas kepergianmu...kenapa secepat ini kau meninggalkanku...setelah 8 tahun aku tidak mengobrol denganmu dan sekarang...kau kembali pergi...Gad"

Aku tidak punya kenang-kenangan bersamanya, kecuali surat itu. Aku tidak bisa tidur sekarang ini. Tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarku, ternyata itu Ibuku. Dia memanggilku,

"Wildan...nak...nak"

"Ibu..." kataku sambil mengeluarkan air mata

Kemudian ibu duduk disampingku.

"Nak...hey...kau tidak boleh begini...kau anak laki-laki...tidak boleh menangis seperti ini" katanya sambil menghapus air mataku "kenapa kau belum tidur juga ini sudah jam 2"

"Tidak bisa i..ibu, ibu kenapa tidak tidur juga?"

"Ibu mau ambil minum tadi, tiba-tiba ibu teringat kamu nak...lalu ibu masuk kamar ini"

"Ibuu..." kataku sangat sedih sambil memeluknya

"Sudah lah...ini sudah terjadi nak...tidak bisa kau ulangi lagi..."

"Aku yakin Gad tidak pergi, dia akan iba melihatku jika sendirian, aku akan mencarinya jam 7 pagi besok, aku akan menelpon teman-temanku termasuk Via nanti untuk kembali ke tempat misterius didekat sungai kecil itu"

"Tidak boleh nak...ibu tak akan mengizinkanmu kalau kau tidak tidur sekarang"

"Ibu...kumohon..."

"Tapi kau harus tidur dulu, nanti kau akan sakit..."

"Baiklah" kataku

Setelah itu ibu kembali kekamarnya dan aku pun tertidur.

Pada pukul 6 pagi, aku menelpon teman-temanku untuk mengajaknya mencari keberadaan Gad lagi. Teman-teman yang bisa membantuku mencari Gad adalah Fandi, Jay, Seyla dan pacarku Via. Kami berkumpul dirumahku dan langsung pergi ke tempat misterius itu.

Sesampainya disana, Seyla berkata,

"Ihh..ini tempat apa...aku takut...aku tidak mau pergi ahh..."

"Ayolah sey...tidak kenapa kok, selagi kita berdoa saja...ayo masuk" kataku

"Tapi..." kata Seyla lagi

"Ayolah...jangan buang-buang waktu sey" sahut Fandi

Berjalan dan berjalan, sampailah dibatu besar yang aku percaya bahwa Gad akan membalas suratnya disini.

"Itu batu besarnya?" Kata Via

"Iya Vi" jawabku

"Langsung saja, Wi, tulis isi suratnya" Sahut Jay

"Iya iya"

Setelah aku menulis surat, aku langsung meletakkannya diatas batu besar itu dan kami kembali pulang kerumah. Dalam perjalanan pulang, kami berlima kerap mendengar suara-suara aneh.

"Huaa.. huaa..." terdengar suara aneh

"Eehh....denger itu suara apa?" Kata Seyla ketakutan

"Wildan, aku takut" kata Via sambil memelukku

"Tenang....tenang" kataku berusaha menenangkan

"Huaa...huaa" suara itu lagi

"Hey...siapa kau?" Bentak Jay

"Keluar...hey" sahut Fandi

Kemudian, bayangan-bayangan hitam mengelilingi kami berlima, Via terus memelukku sangat erat dan Seyla memegang baju Via.

"Apa yang kalian lakukan disini?, wahai manusia bodoh" suara misterius terdengar lagi

"Kami hanya mencari teman kami" kataku

Sebuah malaikat tua muncul, entah siapa itu, serba hitam dan memiliki taring, lain sekali dengan Gad, dia membawa botol kaca kecil, entah apa isinya, sungguh menyeramkan.

"Sss...siapa kau?" Tanya Jay gugup

"Aku Virgous, raja malaikat ditempat ini. Disinilah markas para malaikat selama ini, kau telah dibohongi Gad bahwa markas para malaikat adalah dilangit" kata raja malaikat itu sambil menunjukku

"Dan dimana Gad?" Tanyaku

"Gad?...dia bersamaku, dia dibawah kendaliku, dia tunduk padaku...hahahahaha"

"Dasar malaikat kejam kau!" Bentak Fandi

"Terserah kau mau bilang apa...yang penting kalian semua akan musnah ditanganku!...dan aku akan menguasai kota ini, setelah itu dunia ini..hahahaha"

Kemudian semua teman-teman yang lainnya datang bersama ibuku.

"Ada apa ini nak?" Tanya ibu

"Dia raja malaikat bu, dia yang menyuruh Gad meninggalkan Wildan" jawab Via

"Iya benar, dia juga yang menguasai tempat biasa ini menjadi tempat misterius yang banyak malaikat jahat dan kejam" sambung Seyla

"Apa untungnya Gad bagi kau wahai malaikat keji?" Tanyaku

"Gad?...dia malaikat yang berhati mulia diantara malaikat-malaikat lainnya...aku tidak mau para malaikatku berhati mulia...aku sudah bilang tadi bahwa aku ingin menguasai kota ini dan dunia ini...mengapa aku menyuruh-nyuruh Gad?...dia memiliki kekuatan yang sangat hebat...tetapi sekarang, setengah kekuatannya terbagi olehku...mengapa dia tunduk kepadaku?...karena ibunya telah berselingkuh denganku...dan ayahnya adalah musuh terbesarku...Gad dan manusia yang bodoh...hahahaha"

"Dasar jahat, keji, kejam kau, brengsek!" Sahut Fandi

Kemudian, raja malaikat marah dan menyekik Fandi dengan tangannya.

"Arrgghh...aku sudah bosan mendengar bibirmu yang sedari tadi mengatakanku kejam dan keji...kesabaranku telah hilang...Arrggghh..."

Fandi terjatuh dan tak sadarkan diri. Saat Via dan Alita mengecek keadaan Fandi, kata Via, Fandi sudah tak bernyawa lagi.

"Fandi kau harus bangun, Fandi...Fandii..." Alita menangis sambil memeluk Fandi

"Fandiii..." teriakku "kau telah menghilangkan nyawa sahabatku...malaikat keji, awas kau!!!"

"Bisa apa kau...manusia kotor!!!"

Raja malaikat itu membangga-banggakan diri, tanpa disadarinya botol kecilnya jatuh dan pecah.

Dan munculah cahaya-cahaya putih dan terlihat sosok yang seperti aku kenal. Dan dia,

"Gaddd...." kataku

Semuanya diam, termasuk Virgous si raja malaikat.

Teman dalam Kegelapan [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang