Melayat

35 3 0
                                    

Setelah itu, kami kembali kerumah Fandi. Disana banyak sekali orang-orang yang datang untuk melayat. Kulihat Ibu Fandi menangis tersedu-sedu, dan kuhampiri dia.

"Om, tante...yang sabar ya, yang ikhlas" kataku "Kami semua disini juga sedih atas kepergian Fandi. Fandi adalah sahabat pertama saya dari SD, dia orang yang baik, sabar dan setia kawan, aku harap dia mendapat tempat disisi Tuhan Yang Maha Kuasa"

"Fandi adalah anak semata wayang kami, dia anak yang baik, rajin, penurut, berbakti, ulet, jujur" kata ibunya sambil menangis

Kemudian aku mengumpulkan semua teman-temanku termasuk Alita dan Morgan.

"Gan...ayolah sekarang kamu harus minta maaf kepada Alita" kataku ke Morgan

"Hmmm...Alita, aku mau minta maaf atas kejadian tadi, aku harap kau bisa memaafkanku" kata Morgan ke Alita

"Ya...aku juga, Gan. Aku juga yang salah tadi, maafkan aku ya, Gan, Teman-teman" kata Alita

"Ayo sekarang kita menghantarkan Fandi ke pemakaman!" Sahut Silvia

Akhirnya kami semua sampailah dipemakaman dan jenazah Fandi pun sudah dikuburkan.

"Fandiii....." kata ibunya sambil menangis

"Sudah bu...sudah" ayah Fandi berusaha menenangkan istrinya

"F...Fandi...." kata Alita disampingku sambil meneteakan air mata "Aku harap kita akan bertemu nanti..."

"Sudah Al..." kata Via

Semuanya sudah kembali kerumahnya masing-masing. Hanya ada aku, Via, Alita, dan Gad dipemakaman.

"Fan, sekali lagi maafin aku ya...jika ada kesalahan yang aku perbuat, semoga kau tenang dialam sana, terima kasih sudah menjadi temanku selama ini" kataku berdiri disamping makam Fandi

"Aku juga, Fan" sahut Gad

"Aku juga" sambung Via

Setelah itu, kami pulang juga kerumah masing-masing.


Teman dalam Kegelapan [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang