Gad-Baron vs Virgous

52 6 0
                                    

Tampak semua orang diam, kemudian aku berkata,

"Ggg...Gad?"

"Hay...Wildan...sahabatku!" Jawabnya

Gad berdiri didepanku untuk melindungi kami semua.

"Tenang, disini ada aku yang akan melindungi kalian semua"

"Ada apa dengan Fandi?" Tanya Gad

"Di..dia meninggal...karena ulah malaikat kejam itu!" Kata Alita sambil menunjuk Virgous

"Hahahaha...hahahaha...kau mau mati juga perempuan bacot?...hahahaha...hahahaha"

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu...kau telah membunuh kedua orang tuaku dan sekarang kau telah membunuh teman dari sahabatku...kesabaranku sudah hilang raja Virgous!!!" Kata Gad marah

"Hahahahaha...setengah kekuatanmu telah terbagi olehku malaikat bodoh!" jawab Virgous

Kemudian Gad memberikan sebuah kalung kepadaku dan memberi cakra pelindung kepada teman-temanku.

"Ini, Wildan, pakailah. Ini adalah kalung pemberian ayahku sebelum ia meninggal, hanya manusia berhati mulialah yang bisa memakai dan mengendalikan kekuatannya" kata Gad sambil memberikan kalung itu kepadaku

"Dan kalian semua, mundurlah, akan kuberikan cakra pelindung, agar tidak terjadi apa-apa pada kalian...Foooo" kata Gad sambil membacakan mantra pelindung

Kemudian aku memakai kalung itu dan tiba-tiba aku berubah menjadi sebuah malaikat tua serba putih. Semuanya terkejut melihatku. Kemudian Gad berkata,

"Aa..ayah...maksudku kau mirip ayahku sebelum ia meninggal, Wildan...persis sekali..." kata Gad gugup

"Aku buan Wildan, Gad. Aku adalah Baron, ayahmu. Aku hanya meminjam tubuh Wildan sementara saja untuk memusnahkan sumber kejahatan yang ada didunia malaikat, yaitu Virgous"

"Ohh...musuh terbesarku, Baron...mari kita bertarung lagi...hahahaha...hahahaha..."

"Kau Virgous!, raja malaikat yang kejam!" Kata Baron

Lalu, Baron dan Gad berusaha menyerang Virgous secara bergantian.

"Arrgghh...Hakkk" Gad mengeluarkan cakra putih berusaha mengenai tubuh Virgous

Virgous dapat menghindar, kemudian dia mengeluarkan gumpalan cakra hitam berusaha mengenai Baron dan Gad.

"Ssttt...arrgghh"

Setelah lama bertarung, Virgous menebaskan senjatanya ke tanah dan tanah menjadi retak terbelah dua. Kemudian, Ibu, Via dan Alita membawa jazad Fandi keluar dari arena pertempuran untuk berlindung. Dan pertempuran pun kembali terjadi.

"Ibu, Via, Alita, bawa jazad Fandi keluar dari arena pertempuran ini, cepat!" Teriak Rikas

"Gemossstt"

Cakra hitam Virgous berusaha mengenai Baron dan ia berhasil menghindar. Baron juga menyerangnya dengan cakranya.

"Arrggghhh..."

Dia berhasil menghindar dan kembali mengekuarkan cakra. Namun, kali ini cakra hitam bercampur merah yang dikeluarkannya menuju arah Baron dan Gad.

"Kau malaikat penghianat, Gad...rasakan ini, kau juga Baron!...Haaaaakk"

Tetapi mereka lagi-lagi berhasil menghindar. Dan Baron kembali menyerang Virgous dengan cakra terbesarnya dan bersatu dengan cakra Gad.

"Hyaaaaa....sstt"

"Aaaaaaaa...aaaaa...arrg...khhh" teriak Virgous kesakitan

Cakra tersebut berhasil mengenai tubuh Virgous dan dia terjatuh dan tak sadarkan diri. Senjata yang ditebaskan Virgous mulai hiang dan keadaan kembali seperti semula. Virgous berkata,

"Gad!...Baron!..."

Tubuhnya menghilang. Kemudian cahaya hitam muncul dan terbang keatas menuju langit. Dan Virgous sudah tiada lagi.

Lalu, Baron berkata kepada Gad.

"Anakku, terima kasih kau sudah memusnahkan malaikat kejam itu dan kau hebat, kau pantas menjadi raja malaikat selanjutnya, selamat tinggal anakku!" Katanya sambil melambaikan tangan

Tubuhku terasa kaku, tidak bisa digerakkan. Kemudian, cahaya putih keluar dari kalung ayah Gad yang masih kupakai. Seperti halnya cahaya hitam Virgous, cahaya putih itu terbang menuju langit dan aku pun jatuh pingsan.

"Wildan...wildan" kata Silvia

"Tenang, aku akan membuat Wildan siuman kembali" kata Gad sambil memegang dahiku

Kemudian aku sadar kembali, dan menanyakan apa yang sudah terjadi. Gad menceritakannya dengan jelas. Aku bingung. Lalu, Gad berkata,

"Terima kasih, Wildan. Kau telah membantuku melawan Virgous"

"Sama-sama" jawabku

"Kalung yang kau pakai merupakan kalung ayahku...ambilah itu, kau pantas menerimanya"

"Terima kasih, Gad"

Tiba-tiba, aku teringat sesuatu.

"Kemana jazad Fandi dibawa?" Kataku

"Dia ada disana, dibawah pohon itu!" Kata Rikas sambil menunjuk sebuah pohon besar

Lalu, aku, Gad dan teman-teman menghampiri Ibu, Via dan Alita yang sedang berteduh dibawah pohon sambil membawa jazad Fandi.

"Fandi bangun...tolonglah dia, Tuhan..." kata Alita menangis

"Apakah kau bisa menolongnya, Gad?" tanya ibu

"Aku akan berusaha" Jawab Gad

Gad mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk menghidupkan kembali Fandi.

"Araganfofoundo" katanya membaca mantra

Selama 2 menit Gad berusaha, tetapi tetap saja tidak bisa.

"Fandi tidak bisa hidup kembali, cakra hitam Aive yang dimiliki Virgous begitu kuat sehingga aku tidak bisa menghidupkan kembali Fandi. Aku sempat mendengar Virgous berkata bahwa orang yang ia bunuh tidak akan bisa dihidupkan lagi"

"Fandi...." kata Alita sambil memeluk jazad Fandi dengan kuat

"Sabar Alita kamu harus tabah menerimannya" kata Via berusaha menenangkan Alita

"Tidak aku tidak bisa!, coba kalian para perempuan melihat pacar kalian mati didepan mata kalian sendiri! apa yang kalian lakukan?...pasti sama denganku!" Kata Alita penuh dengan kemarahan "Kalian semua jahat, tidak setia kawan, kalian lebih mementingkan dia, malaikat pembawa masalah ini!, sedangkan Fandi, kalian diamkan begitu saja!...terutama kamu, Wildan!"

"Ini semua gara-gara masalah kalian berdua ini!" Kata Alita dengan marah sambil menunjuk aku dan Gad "Ini semua gara-gara dia...gara-gara dia!"

"Hey...Alita!, kami pun merasa sedih atas kehilangan Fandi, kami juga ingin membantumu dan juga Gad...kau jangan menyalahkan siapapun atas kejadian ini!...ini adalah takdir, Alita!...takdir!" Sahut Morgan

"Kalian tidak membantuku, kalian hanya membantu malaikat pembawa masalah ini!" kata Alita sangat marah "Hehh...emangnya kalian disana pada ngapain? yang kudengar tadi hanyalah malaikat ini dan Baron saja yang bertarung!...kalian cuma penonton...penonton yang terkena sihir karena pertarungan itu!"

"Bisa-bisanya kau berkata begitu kepada kami...kami pun teman kau juga, ALITA!" Kata Morgan yang marah

"Sudah.. sudah" lerai Silvia

"Hah....teman?...ini namanya teman?" Sambung Alita lagi

"ALITA!!!" kata Morgan sangat marah sambil menampar Alita

"Kalian jahat!!!..." Alita pergi sambil menangis

"Al...Alita..." Kata Via sambil menyusul Alita

"Lebih baik kalian semua termasuk ibu, bawa jazad Fandi pulang kerumahnya dan jelaskan kepada orang tuanya kematian Fandi tanpa membawa nama 'Malaikat'...biar Via, aku dan Gad yang menenangkan Alita...dan kamu, Morgan...setelah Alita bisa ditenangkan, kau harus meminta maaf kepadanya..." jelasku

"Baiklah..." kata Morgan

Teman dalam Kegelapan [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang