Chapter Tiga

600 78 15
                                    


Singto datang ke sekolah pada hari berikutnya, dan beberapa gadis meliriknya sesaat, membuatnya tersipu bahagia. Earth segera menyusulnya dan memeluknya dari belakang.

"A-apa mereka baru saja tersenyum padaku?" Wajah Singto memerah. "Apakah mereka..."

"Aku sudah memberitahumu, jangan main mata dengan yang lain saat ada aku!" Protes Earth.

"Kalau begitu menjauhlah dariku!"

"Aku tidak mau!" Earth menolak.

"Jangan selalu menempel padaku seperti lintah!"

"Apa? Aku tidak menghisap darahmu, kenapa kau menyamakanku dengan lintah?" Protes Earth kemudian menyeret Singto ke ruang kelas.

Teman sekelas mereka mulai bergosip lagi, begitu melihat mereka masuk bersama dan pada penampilan baru Singto.

"Mereka datang bersama lagi, apakah mereka benar-benar menjalin hubungan semacam itu?"

"Hei, lihat! Si wacky terlihat berbeda hari ini!"

"Ya, potongan barunya membuatnya terlihat imut."

"Aw, jadi kau menyesal pernah menolaknya?"

Singto tiba-tiba menabrak Fang, dia menatap lurus ke arah gadis itu dan menunjukkan senyumnya yang terbaik padanya.

"Hai, Fang! S-selamat pagi!" dia menyapa gadis itu, tetapi Fang menatapnya dengan tajam.

"Aku tidak ingin melihatmu, menjauh dariku! Aku membencimu!" dia membentak dan menatap Earth sekilas lalu pergi.

Singto shock seketika pada kata terakhir gadis itu, dia berbalik segera ingin mengejarnya tetapi Earth langsung menarik tangannya untuk menghentikannya dan menggelengkan kepalanya untuk memberitahunya tidak perlu dikejar.

[Flashback]

Dua hari lalu di tempat parkir...

Fang menunggu Earth di samping mobilnya, dia jatuh cinta dengan pria itu pada pandangan pertama tetapi kemudian terkejut ketika melihat Earth menerima pengakuan Singto hari itu. Dia tidak percaya bahwa Earth benar-benar serius pada Singto, jadi iapun memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada pria itu.

"Fang? Kenapa kau di sini?" tanya Earth sambil melihat sekeliling dan menemukan tidak ada orang selainnya. "Kau menungguku?"

"Ya! Jelas, kan?" dia tersenyum kecil.

"Jadi, ada urusan apa?" Earth menaikkan alisnya.

"Kau tidak serius menerima penyataan cinta si wacky, kan?"

"Hah? Wacky?" Earth tertawa. "Tentu saja, aku tidak!"

Fang merasa lega dan tersenyum. "Aku tahu itu, kau tidak mungkin tertarik pada pria! Lalu apakah aku boleh mencoba peruntunganku?"

"Aku tidak menerima pernyataan cinta si wacky, tapi aku menerima pengakuan cinta Singto. Kami resmi berpacaran sekarang!" ujar Earth.

"Apa? Kau tidak serius, kan? Apakah kau gay?"

"Jika aku mengatakan ya, apakah kau akan berhenti memanggilnya wacky?" Earth mengejeknya. "Aku tidak suka kau menghina pacarku seperti itu! Dia tidak aneh, dia spesial!"

"Apa yang bagus darinya? Dia gila! Lihatlah penampilannya, dia seperti orang aneh!"

Earth menyeringai pada ucapan gadis itu. "Kau menolaknya karena penampilannya?"

Bahasa Indonesia - Imperfection Can be a Perfect Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang