Chapter Empat

563 72 6
                                    

Pada hari berikutnya, gosip menyebar di seluruh kampus tentang apa yang terjadi di ruang ganti tadi malam. Gadis-gadis yang menjadi penggemar Earth patah hati setelah mengetahui bahwa dia benar-benar menyukai pria, dan yang terburuk adalah gossip dia resmi berkencan dengan Singto, pangeran wacky.

"Jadi, kau benar-benar melakukan itu dengannya?" teman sekelasnya bertanya pada Earth.

"Melakukan apa?"

"Jangan pura-pura tidak polos! Seseorang melihat apa yang kau lakukan tadi malam."

"Apa yang aku lakukan?" Earth mengembalikan pertanyaannya.

"Mengisap lolipop..." mereka melirik Singto yang tertidur di meja seperti biasanya. "Bagaimana rasanya?"

Earth tertawa dan menjawab. "Aku heran kalian berpikiran kotor dan sebenarnya ingin melakukannya juga, tapi malu untuk mengakuinya." Dia tersenyum. "Biarkan kuberitahumu, rasanya enak...nyam..." ia menjilat bibirnya.

"Kau gila!" teriak temannya. "Itu menjijikkan...terutama milik wacky yang di sana...tidak ada yang mau menyentuhnya, bahkan tangannya..."

"Itu bagus, jadi tidak ada yang akan menyentuhnya kecuali aku." Earth berkata dengan bangga.

Pan yang duduk di kursi mendengarkan pembicaraan sejak awal, kehilangan kesabarannya. Tiba-tiba dia datang dan bergabung dengan mereka lalu duduk di pangkuan Earth dengan menghadapnya.

"Apa yang kau lakukan?" seru Earth kaget.

"Aku ingin tahu apakah kau bisa juga terangsang jika aku melakukan ini kepadamu?" dia menggosok member Earth menggunakan tangannya. "Atau sebenarnya kau hanya terangsang jika disentuh oleh pria."

Earth shocked dan mendesah pelan.

"Whoaaa.... Pan! Kau luar biasa!" Semua orang bersorak dan memuji keberanian gadis itu. Singtopun terbangun oleh suara sorakan seisi kelas. Dia memalingkan kepalanya ke arah suara yang ribut sambil menggosok matanya dan juga terkejut.

"A-apa yang kalian lakukan?" dia berseru dengan mata terbelalak. "Di dalam kelas..." dia menambahkan dan wajahnya tersipu.

"Aw, kau sudah bangun?" Pan menyapanya. "Kau sunguh tidak tahu apa yang kami lakukan sekarang?"

Earth mencoba mendorong tubuh gadis itu tetapi Pan memeluknya erat-erat, mencoba merayunya dengan menjilat telinganya sambil terus mengusap member pria itu.

Dia berusaha keras untuk menahan erangan dan ereksinya.

"Wow, aku melihatnya di anime, apakah kalian akan melakukannya di sini? Di depan semua orang?" ia bersemangat.

"Ya, apakah kau ingin menontonnya?" tanya Pan lagi. "Live show..."

"Ya...maksudku... kenapa tidak." ia tersenyum lebar. "Semua orang juga nonton..."

"Aw, kau tidak pernah melakukannya sebelumnya? Dengan Earth?"

"Huh? Tentu saja tidak, Earth bukan wanita! Apa kau gila?"

Semua orang tercengan mendengar tanggapannya.

"Jangan berbohong! Seseorang melihat kalian melakukan di ruang ganti!" potong Pan. Earth dengan cepat menutup mulut gadis itu dengan menciumnya.

Semua orang langsung menoleh padanya dan tercengang, begitu juag dengan Singto. Earth melepaskannya setelah beberapa saat dan menatap lurus ke mata Pan. Dia menunjukkan pada gadis itu membernya yang setengah bangun di bawah celananya.

"Kau harus bertanggung jawab untuk itu!" Dia kemudian mengangkat tubuh gadis itu dan bangkit, setelah itu dia menyeret Pan ke luar toilet.

"Wow...wow... mereka benar-benar akan melakukannya!" semuanya hendak mengikuti mereka untuk menyaksikan tontonan hot, tetapi tiba-tiba saja profesor masuk ke dalam kelas.

Bahasa Indonesia - Imperfection Can be a Perfect Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang