Persiapan

1.7K 197 23
                                    

Irene menatap sinis ke arah pria di sampingnya ini, saat ini ia dan Kyungsoo tengah duduk di kursi belakang, Nyonya Do duduk di kursi depan

"Cih... berusaha membatalkan apanya, kau saja hanya bisa diam dan pasrah saat Ibu mu menjemputmu," gumam Irene menyindir Kyungsoo

Kyungsoo menoleh dan menatap Irene tajam, Irene sendiri seperti tidak takut malah ikut menatap tajam Kyungsoo

"Kau pikir aku takut kau tatap seperti itu?" Kata Irene

Kyungsoo berdecih pelan, berurusan dengan gadis di sampingnya ini hanya membuat kepalanya terasa semakin pening

"Nah, kita sudah sampai," pekik Nyonya Do senang lalu segera keluar dari mobil

Mereka kini sudah ada di sebuah butik super besar, Nyonya Do sudah sibuk menggandeng lengan Irene dan membawanya masuk ke dalam. Kyungsoo hanya mengikuti di belakang

"Hallo Kim Sujin," sapa Nyonya Do

Wanita yang terlihat seumuran dengan Nyonya Do yang tengah terlihat bercakap serius langsung menoleh, wajahnya berubah sumringah begitu menatap Nyonya Do

"Bagaimana kabarmu? Astaga, sudah lumayan lama juga aku tidak melihatmu," kata Nyonya Do

"Aku baik, kau masih terlihat muda saja, aku iri." Kata wanita bernama Sujin itu

"Oh iya, aku kesini ingin melihat-lihat gaun pengantin untuk calon menantu kesayanganku ini. Perkenalkan, namanya Irene." Kata Nyonya Do sudah merangkul Irene

"Wah, dia cantik sekali. Yang satu tampan, dan yang satunya cantik, kalian pasangan yang sangat serasi. Kebetulan sekali baru saja ada gaun pengantin yang baru datang. Sebentar, akan aku ambilkan,"

Tidak lama, ia datang membawa sebuah jas, lalu ada assistennya yang membawa sebuah gaun panjang berwarna putih

"Cobalah, pasti akan sangat terlihat bagus untuk kalian."

Irene langsung di dorong pelan oleh Nyonya Do, Kyungsoo juga akhirnya masuk ke bilik yang ada di sebelah tempat Irene masuk tadi

"Sudah selesai Nyonya, kami akan membula tirainya," kata salah satu pelayan itu sambil perlahan-lahan mulai membuka tirainya

Nyonya Do langsung mentap berbinar ke arah Irene yang terlihat cantik dengan gaunnya, Irene sendiri kini hanya bisa tersenyum canggung

"Astaga, kau benar-benar terlihat sangat cantik. Kyungsoo memang tidak salah memilih calon istri." Kata Nyonya Do sumringah

"Nah, kalian berdirilah berdua, aku akan memotret kalian. Moment ini harus di abadikan," kata Nyonya Do

"Astaga Ibu, tidak perlu melakukan hal tidak penting itu ." Protes Kyungsoo

Nyonya Do memandang Kyungsoo tajam, membuat Kyungsoo akhirnya hanya bisa berjalan pasrah dan berdiri di sebelah Irene. Irene sendiri hanya bisa menatap kesal pria itu

Salah satu karyawan di sana memberikan sebuket bunga palsu pada Irene, lalu karyawan yang lain langsung meraraih kamera dan memotret dua orang di depannya

Salah satu karyawan di sana memberikan sebuket bunga palsu pada Irene, lalu karyawan yang lain langsung meraraih kamera dan memotret dua orang di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tertawa miris melihat editan sendiri 😂😅)

Nyonya Do tersenyum puas, "Aku akan memajang ini di ruang tengah nanti. Nah, jadwal kita selanjutnya adalah cincin, kalian bisa berganti pakaian sekarang." Kata Nyonya Do

Dan kedua orang itu hanya bisa sama-sama mengehla nafas dan kembali masuk ke dalam bilik itu untuk berganti pakaian

Dan kedua orang itu hanya bisa sama-sama mengehla nafas dan kembali masuk ke dalam bilik itu untuk berganti pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaga, badanku." Gumam Irene sambil memukul bahunya yang terasa pegal

Saat ini ia dan Kyungsoo tengah ada di dalam mobil yang tadi di gunakan Nyonya Do untuk menjemputnya. Saat mereka baru saja menyelesaikan semua persiapan tadi, tiba-tiba saja Nyonya Do beralasan ada urusan lain dan menyuruh Kyungsoo untuk mengantarkan Irene menggunakan mobilnya

Padahal Irene tau jelas jika itu hanya akal-akalan Nyonya Do saja, agar Irene dan Kyungsoo bisa berdua

Irene menyandarkan tubuhnya lalu menoleh menatap Kyungsoo yang tengah menatap lurus ke arah jalanan

"Tapi kau beruntung, Ibu mu sangat menyenangkan," gumam Irene tiba-tiba

"Meyenangkan? Ibu ku sangat cerewet, dan itu memusingkan." Kata Kyungsoo

"Tapi setidaknya kau masih bisa mendengar Ibu mu mengomelimu, aku saja hanya bisa samar-samar mengingat wajah Ibu ku, jika aku tidak memiliki fotonya, mungkin aku sudah lupa bagaimana wajahnya." Gumam Irene kini terlihat memandang ke arah jalanan dengan pandangan menerawang

"Memangnya Ibu mu kemana?" Tanya Kyungsoo, walaupun setelah itu pria itu menyesal tidak bisa menahan rasa keingin tahuannya. Bukan kah biasanya ia bersikap acuh dan tidak peduli, tapi mengapa kini ia malah penasaran dengan kisah gadis di sampingnya ini?

Irene sendiri sepertinya terlalu sibuk dengan fikirannya hingga tidak menyadarinya, gadis itu hanya menghela nafas lalu mulai kembali bercerita

"Ibu ku meninggal saat aku masih berumur 4 tahun, dan Seulgi saat itu masih berumur 1 tahun. Ia kecelakaan saat menjemputku saat pulang Sekolah, setelah itu Ayah jadi stress. Ia suka minum, dan mengabaikan aku dan Seulgi,"

Irene kembali menghela nafas berat, "Aku yang waktu itu berumur 5 tahun harus mengurus Seulgi sendiri. Sampai akhirnya Ayahku juga meninggal, ginjalnya rusak karena terlalu banyak minum alkohol. Saat itu hidupku sangat berat, aku harus bekerja agar kami bisa makan, syukurnya juga Seulgi mengerti itu dan belajar dengan rajin, ia mendapat beasiswa agar meringankan bebanku."

Kyungsoo hanya terdiam, walau diam-diam merasa kagum pada gadis di sampingnya ini

"Sudah sampai, maaf jika aku malah menceritakan hal itu padamu, lupakan saja yang tadi. Terimakasih atas tumpangannya," kata Irene lalu keluar dari mobil Kyuungsoo

Kyungsoo sendiri masih menatap punggung Irene hingga akhirnya hilang di balik pintu rumah gadis itu, lalu tanpa sadar ia tersenyum tipis dengan perasaan aneh yang mulai menjalari tubuhnya

Kyungsoo sendiri masih menatap punggung Irene hingga akhirnya hilang di balik pintu rumah gadis itu, lalu tanpa sadar ia tersenyum tipis dengan perasaan aneh yang mulai menjalari tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moonlight Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang