Takdir yang Menyakitkan

1.5K 166 6
                                    

Irene mengerjap pelan, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk dari jendela kamar

"Kau sudah bangun?" Tanya Kyungsoo yang tengah berdiri di deoan cermin, sedang membenarkan dasinya

Irene langsung berdiri dan berjalan mendekat ke arah Kyungsoo, ia berdiri tepat di depan Kyungsoo dan membenarkan dasi pria itu

Kyungsoo hanya bisa tersenyum tipis menatap Irene, "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, nanti malam kau ada waktu?" Tanya Kyungsoo

"Entahlah, sepertinya tidak ada. Kenapa tidak dibicarakan sekarang saja?" Tanya Irene

"Tidak bisa, pokoknya nanti malam datang saja ke Restaurant yang nanti akan ku kirimkam almatnya. Aku berangkat dulu ya, kau juga harus berhati-hati ya." Gumam Kyungsoo tersenyum sambil mengusap wajah Irene, lalu berjalan keluar. Meninggalkan Irene yang hanya bisa terdiam terpaku, kaget dengan perlakuan Kyungsoo padanya barusan

Saat sedang membereskan kamar, Irene menemukan ponsel yang berisi kartu memori dan SIM milik Seulgi yang sempat ia lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang membereskan kamar, Irene menemukan ponsel yang berisi kartu memori dan SIM milik Seulgi yang sempat ia lupakan

Irene duduk di tepi ranjang sambil menggenggam erat ponsel itu di tangannya, "Sepertinya aku harus memberitahukan tentang ini pada Suho, ia sudah membantuku selama ini." Gumam Irene lalu segera meraih ponselnya dan segera menghubungi Suho dan mengajaknya bertemu

" Gumam Irene lalu segera meraih ponselnya dan segera menghubungi Suho dan mengajaknya bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau datang?" Suho tersenyum tipis melihat Irene yang baru saja duduk di depannya

"Maaf ya aku mengajakmu bertemu padahal kau belum lama keluar dari Rumah Sakit," kata Irene tersenyum tidak enak

"Ah tidak apa, aku sudah baik-baik saja sekarang. Jadi, ada apa?" Tanya Suho

"Sebenarnya, aku menemukan sesuatu di galeri ponsel Seulgi," gumam Irene

"Benarkah? Ada apa di sana?" Tanya Suho

Irene menghela nafas kecil, "Seulgi menyimpan sebuah file dokumen yang menunjukkan jika ternyata perusahaan milik Keluarga Do selama ini melakukan korupsi besar-besaran." Gumam Irene

"APA?"

"Stt..jangn keras-keras," kata Irene panik

"Lalu, sekarang apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Suho

Irene menghela nafas dalam, "Entahlah," jawab Irene jujur, membuat Suho yang mendengar itu jadi mernyengit kecil menatap Irene. "Entahlah? Apa aku salah dengar? Apa kau Irene yang sama seperti yang ku kenal? Apa kau Irene yang sama seperti Irene yang rela mengorbankan dirinya agar mengetahui penyebab kemartian adiknya? Tapi apa ini, kenapa sekarang ragu?"

"Aku menemukan bukti mereka korupsi, bukan memmbunuh Seulgi." Kata Irene

"Irene dengarkan aku, Seulgi mengetahui tentang korupsi yang di lakukan oleh perusahaan Do, itu mengapa ia mendapat sms ancaman yang menyuruhnya untuk tutup mulut atau tidak ia akan mati. Itu mungkin mengapa ia selalu terlihat gelisah seperti yang kau ceritakan padaku waktu itu, dan mungkin Seulgi memutuskan melaporkannya dan mereka merasa terancam dan memutuskan membunuhnya dengan cara-cara seolah itu kecelakaan, tidak ada alasan lain yang lebih masuk akal dari itu." Kata Suho

Irene menghela nafas, semua ucapan Suho sangat masuk akal. Tapi mengapa hatinya menyangkalnya? Mengapa hatinya tidak bisa menerima fakta jika memang benar keluarga Do berkaitan dengan kematian Seulgi dan ia harusnya membenci Kyungsoo dan menjauhi keluarga itu, tapi mengapa dada Irene terasa sesak, kenapa Irene malah merasa matanya terasa panas

"Irene, kau baik-baik saja?" Tanya Suho dengan nada khawatir yang kentara, ia mendekatkan tissue pada Irene, gadis itu menerimanya dan mengusap matanya dengan cepat

"Kau, mencintainya ya?" Tanya Suho, dan Irene seperti tertembak tepat dengan pertanyaan itu

Apa benar jika alasan ia menyangkal semua ini karena ia sudah mulai mencintai pria itu? Pria berwajah datar yang akhir-akhir ini selalu bersikap manis padanya

Diamnya Irene sudah menjadi jawaban untuk Suho, pria itu menghela nafas sambil tersenyum miris

Selama ini ia mencintai gadis itu, ia berushaa menarik perhatian Irene dan selalu membantu gadis itu agar Irene menyadari perasannya, tapi mengapa Irene malah berakhir jatuh cinta pada pria yang bahkan belum lama hadir di hidupnya

"Sepertinya aku harus pergi Irene, Kai terus menghubungiku sejak tadi." Kata Suho sambil berdiri

"Eh, tapi ini...---"

"Kau bisa memikirkannua dulu, ambil keputusan yang menurutmu terbaik untuk dirimu Irene. Jika kau memang mencintainya, berdamailah dengan masa lalu," gumam Suho tersenyum tipis lalu segera keluar dari cafe, meninggalkan Irene yang hanya diam terpaku di tempatnya

Berdamai dengan masa lalu? Apa setelah semua ini ia harus mengedeoankan ego nya dan berdamai dengan masa lalu?

Tapi bagaimana dengan Seulgi? Adiknya yang tewas dengan tidak adil. Irene menghela nafas, tiba-tiba saja perutnya terasa mual dan kepalanya terasa pening, jadi ia memutuskan untuk segera keluar dari cafe dan berniat segera pulang ke rumah

Irene berdiri di depan cafe, menyadari jika cafe ini berada tepat di seberang perusahaan milik Kyungsoo, tapi kenapa tiba-tiba saja ia ingin bertemu laki-laki itu

"Hey, jangan nakal. Aku sedang banyak pikiran dan tidak ingin bertemu dengannya," gumam Irene menggerutu kesal

Tapi bayi di dalam perutnya sepertinya tidak setuju dengan apa yang Irene katakan, karena ia malah merasa semakin mual. "Baiklah aku akan pergu menemui Ayahmu. Puas?"

Irene menatap lampu jalan yang berubah merah, tandanya ia bisa menyeberang saat ini. Ia berjalan pelan dan mulai menyeberang jalan, namun matanya malah tidak sengaja melihat Kyungsoo yang baru saja keluar dari perusahaannya

"Do Kyungsoo," teriak Irene melambai sambil mempercepat langkahnya

Namun diujung jalan, tiba-tiba sebuah mobil pick up melaju kencang ke arah Irene

"Irene awas!" Teriak Kyungsoo dan berusaha berlari, Irene sendiri malah jadi terpaku

Kyungsoo tau jika ia tidak akan sempat mendorong Irene, jadi yang ia lakukan hanya memeluk gadis itu erat. Setelah itu tubuh mereka terhantam dan terpental, lalu berguling di jalanan dengan posisi Kyungsoo yang masih memeluk Irene erat

Irene mengerjapkan matanya, mendapati jika mata Kyungsoo sudah tertutup, dan di sekitar kepalanya sudah terdapat banyak darah

"Tidak, Kyungsoo bertahanlah. Tolong jangan tinggalkan aku, buka matamu Kyungsoo!" Gumam Irene, tapi percuma, Kyungsoo tidak juga membuka matanya hingga akhirnya mereka berdua di bawa ke Rumah Sakit

 Tolong jangan tinggalkan aku, buka matamu Kyungsoo!" Gumam Irene, tapi percuma, Kyungsoo tidak juga membuka matanya hingga akhirnya mereka berdua di bawa ke Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moonlight Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang