Dia Pergi?

1.3K 145 3
                                    

Kyungsoo melajukan mobilnya di jalanan Seoul dengan kencang, tangannya mengepal erat. Emosinya benar-benar membuncah, terlihat jelas dari wajahnya yang memerah karena berusaha menahan emosi

Ia memarkirkan mobilnya di depan kantor, lalu melempar kunci mobilnya asal pada salah satu pegawai yang datang menyambutnya begitu menyadari jika dirinya datang

Kyungsoo memang di kenal sebagai pria yang dingin di Kantor, tapi ekspresinya pagi ini benar-benar dingin dan tajam, membuat siapapun segan untuk menyapa pria itu. Dan memang Kyungsoo sendiri sedang enggan tersenyum membalas sapaan mereka

"Apa Tuan Do ada di dalam?" Tanya Kyungsoo datar pada sekertaris Ayahnya

"Tuan ada di dalam, tapi sedang tidak bisa di ganggu." Jawab si Sekertaris

Kyungsoo seperti tidak mendengar dan langsung masuk ke dalam Ruangan Ayahnya, si Sekertaris yang melihat itu langsung panik dan ikut menyusul Kyungsoo masuk ke dalam Ruangan Ayahnya

"Maaf Tuan, saya sudah memberitahu jika anda sedang tidak bisa di ganggu tapi Tuan Kyungsoo tetap menerobos masuk," kata Sekertaris itu menunduk dalam

"Tidak apa Seohyun, kau bisa kembali ke tempatmu." Kata Tuan Do tenang

Seohyun kembali membungkuk hormat sebelum akhirnya berjalan keluar dan menutup ruangan itu, meninggalkan Ayah dan Anak itu

"Wah, kau tidak pernah sekalipun datang ke Kantor ini selain karena pekerjaan. Jadi apa yang membawamu ke sini?" Tanya Tuan Do santai

Kyungsoo menggertakkan giginya, emosinya kini sudah sampai ke ubun-ubun, rasanya tangannya gatal untuk menghajar Ayahnya saat ini juga

"Dimana Anakku?" Tanya Kyungsoo tajam

"Wah, kau tidak suka berbasa-basi rupannya Anakku. Kau memang sama sepertiku," kata Tuan Do tertawa

"Dimana Ayah menyembunyikan Anakku, cepat beritahu!" Kata Kyungsoo meninggikan suaranya

"Kenapa kau bertanya padaku, aku tidak tau di mana keberadaan Anakmu," jawab Tuan Do masih tenang

Membuat Kyungsoo yang mendengar itu jadi mengepalkan tangannya emosi, "Jangan kira aku bodoh, aku tau jika Ayah yang memerintahkan anak buah Ayah untuk menculik Anakku. Dimana Anakku? Dimana Minseo?" Tanya Kyungsoo semakin geram

"Aku hanya memberi wanita itu pelajaran agar tidak kembali mendekatimu," jawab Tuan Do santai

"Memangnya apa hak Ayah? Aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Kenapa Ayah malah mengacaukan kebahagianku?" Tanya Kyungsoo marah

"Cinta? Lucu sekali kau, dalam beberapa tahun perasaanmu itu akan hilang. Gadis menyedihkan itu hanya ingin mengincar hartamu,"

"Ayah tidak tau apapun tentang Irene, jadi jangan berlagak seperti Ayah tau semuanya. Ayah pikir selama ini aku tidak tahu tentang apa saja yang Ayah lakukan di belakangku dan Ibu," kata Kyungsoo geram

"Aku tidak mengerti dengan apa yang coba kau biacarakan," jawab Tuan Do santai, tapi Kyungsoo sempat melihat wajah terkejut milik Ayahnya itu

"Tentang penggelapan dana perusahaan dan orang di balik kematian Adik Irene, Bae Seulgi. Aku juga tau jika orang suruhan Ayah yang waktu itu ingin menabrak Irene tapi malah jadi aku yang tertabrak karena menyelamatkannya," gumam Kyungsoo

Kyungsoo melihat jika ekpresi Tuan Do terlihat semakin kaku

"Aku tidak akan mengungkapkan apapun, jadi tolong jangan ganggu Irene lagi dan beritahu dimana Anakku," kata Kyungsoo

"Kau mengancam Ayahmu demi wanita miskin itu?" Kata Ayahnya tidak percaya

"Jangan menyebut Irene seperti itu! Dia adalah wanita yang aku cintai!" Teriak Kyungsoo marah

Moonlight Melody ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang