Mulut dan kaki Irene terasa kaku karena sejak 2 jam yang lalu ia harus berdiri dan menyambut entah berapa tamu yang hadir di acara pernikahan ini yang kebanyakan sepertinya kolega Tuan Do
Irene agat takjub melihat Kyungsoo si pria bermuka datar itu yang kini tengah tersenyum lebar menyambut beberapa kolega perusahaannya
Irene menatap sekeliling, pernikahan ini termasuk pernikahan yang sempurna, apalagi semuanya hanya di persiapkan hanya dalam satu minggu. Tapi entah mengapa Irene merasa hampa, tidak ada keluarga nya di sampingnya, dan tidak ada perasaan cinta di dalam pernikahan ini
"Jika lelah sebaiknya kau duduk, biar aku yang menyambut para tamu, tamunya sudah tidak sebanyak tadi " kata Kyungsoo yang menyadarkan lamunan Irene
"Tidak, aku baik-baik saja." Jawab Irene
Kyungsoo seperti tidak mendengar perkataan Irene, ia memegang bahu Irene dan mendudukan gadis itu
"Duduk saja di sini, jangan membantah." Kata Kyungsoo tegas, akhirnya Irene hanya mengangguk patuh
Kyungsoo sendiri langsung menuju ke arah tamu, dan terlihat mulai mengobrol serius dengan beberapa pria yang terlihat seumuran dengan Tuan Do. Irene sendiri kini memijat pelan kakinya yang terasa pegal
Irene duduk di depan meja rias, gaun pernikahannya sudah ia ganti dengan baju tidur couple yang di siapkan oleh Nyonya Do. Gadis itu membersihkan semua make up di wajahnya, lalu tidak lama Kyungsoo keluar dari kamar mandi dengan baju tidur yang sama seperti milik Irene
Kyungsoo duduk di tepi ranjang, tepat di belakang Irene. Pria itu menatap Irene dari pantulan kaca, membuat Irene akhirnya merasa risih
"Kenapa? Kenapa kau memandangiku seperti itu?" Tanya Irene
"Aku akan membahas tentang kita saat ini, semua ini akan berakhir dan kita akan bercerai begitu kau menemukan penyebab kematian Adikmu itu."
Mata Irene membulat mendengar perkataan Kyungsoo
"Bagaimana...bagaimana kau tau?" Tanya Irene terkejut
Kyungsoo tersenyum tipis, "Aku mempunyai banyak orang yang bisa ku perintah kapanpun. Aku sudah punya semua data tentangmu bahkan tentang adikmu itu," jawab Kyungsoo
"Baguslah, itu pasti akan lebih mudah untukku. Aku tidak perlu berpura-pura menjadi istri yang baik untukmu," kata Irene
"Tapi karena kau tetap istri sah ku, kau wajib menemaniku kapanpun ada pertemuan penting perusahaan,"
"Baiklah," jawab Irene
"Tapi kau harus tau satu hal Bae Irene, saat kau masuk ke dalam keluarga Do, kau juga akan termasuk menjadi musuh banyak orang,"
Irene mernyengit tidak mengerti, memandang Kyungsoo dengan tatapan bingungnya. "Perusahaan kami sudah sukses selama berpuluh-puluh tahun, ada banyak perusahaan lain yang iri dan berusaha menjatuhkan kami dengan mencelakai kami atau keluarga kami. Kau harus berhati-hati mulai saat ini,"
"Baiklah, jadi malam ini bagaimana kita tidur?" Tanya Irene
"Aku terlalu lelah untuk tidur di sofa, sebaiknya kita tidur satu ranjang, kau bisa membuat pembatas di tengah dengan guling. Mulai besok kita bisa pindah ke Apartement ku sendiri dan kita bisa tidur di Kamar yang berbeda" jelas Kyungsoo
"Baiklah, aku lelah. Aku tidur duluan ya," kata Irene lalu berjalan ke arah ranjang dan meletakkan guling di tengah ranjang, sebelum akhirnya gadis itu mencoba tidur
Kyungsoo sendiri berjalan menuju balkon kamarnya lalu menghela nafas, menghirup dalam-dalam udara malam yang bisa sedikit menyegarkan pikirannya
Matanya melirik kearah gadis yang hari ini sudah resmi menjadi Istrinya, yang artinya gadis itu akan berada dalam bahaya
Ancaman-ancaman itu sebenarnya tidak hanya datang dari pihak luar, ada orang dalam yang bahkan bisa menjadi lebih mengerikan. Itu lah salah satu alasan mengapa Kyungsoo memilih untuk tidak mendekati wanita, ia tidak ingin wanita itu berada di dalam bahaya saat bersamanya
Kyungsoo memijat kepalanya yang terasa pening, akhirnya ia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah dan merebahkan diri di sebelah Irene yang sudah tertidur lelap, mungkin gadis itu benar-benar kelelahan
Kyungsoo menatap wajah Irene lekat, lalu tanpa sadar tersenyum tipis. "Aku akan melindungimu, itu pasti." Gumam Kyungsoo sebelum akhirnya ikut terlelap
Irene mengerjap pelan, ia menoleh dan mendapati Kyungsoo yang tengah tertidur lelap, gadis itu meraih ponselnya yang berada di nakas dan mendapati saat ini masih jam 2 malam
Irene yang merasa haus berusaha bangkit sepelan mungkin agar tidak membangunkan Kyungsoo, Ruang tengah gelap gulita, hanya ada cahaya samar dari dapur
Langkah Irene terhenti saat mendengar suara orang berbicara, dan Irene baru menyadari jika pintu yang menuju taman tengah terbuka
Irene melangkah kecil berusaha mendekat dan mengintip, ternyata itu Tuan Do yang tengah bertelfonan dengan wajah serius, Irene berusaha lebih mendekat agar bisa mendengar apa yang di bicarakan oleh Tuan Do di telfon
"Jadi benar jika gadis itu adalah Kakak dari sekertaris itu?" Gumam Tuan Do
"Baiklah, terus selidiki tentang gadis itu. Jika menurutmu dia bisa menghalangi jalan kita, kau tau apa yang harus di lakukan," gumam Tuan Do lagi
"Kerja bagus, kau bisa mengirim semuanya padaku besok. Dan terus ikuti dia,"
Irene langsung berlari kecil ketika melihat Tuan Do mematikan sambungan telfonnya, Irene menyandarkan tubuhnya pada pintu dengan nafas tersengal-sengal
'Kakak dari sekertaris' bukankah itu dirinya? Mengapa Tuan Do menyelidiki tentangnya? Dan apa yang dimaksud dengan menghalangi jalan? Ah, kepala Irene terasa pening memikirkannya
Jadi gadis itu kembali memilih merebahkan diri di ranjang dan kembali terlelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Melody ✔
FanficIrene terpaksa harus mendekati Do Kyungsoo yang bahkan belum pernah ia kenal, untuk mencari tahu penyebab kematian adiknya yang berkaitan tentang keluarga DO Tapi semuanya tidak mudah,banyak rintangan yang menanti Irene ©LintangAnggitaPutri, 2018 Co...