Deretan buku Novel, membuat gadis berlesung pipit ini begitu antusias. Ekor matanya menelusuri satu persatu buku yang di jajar rapi itu. Beberapa kali tangannya meraih buku yang menarik perhatiannya, kemudian membaca apa yang ada di cover bagian belakang. Namun, masih tak ada yang membuatnya tertarik.
Laki-laki di samping gadis itu, masih setia berdiri mengikutinya. Sesekali ikut mengomentari.
"Masih belum ada yang bagus, Fa?"
"Belum, Go. Ceritanya udah pernah gue baca semua."
Ya, Igo yang laki-laki itu. Laki-laki yang memaksa ikut dengan Safa. Padahal, Safa sudah menolak berkali-kali. Tapi, Igo tetap keukuh ingin ikut.
Mata Safa beralih pada sekelilingnya, semua yang berada di sana tampak sama dengan dirinya. Semuanya tampak sibuk dengan buku-buku di hadapannya. Pandangan Safa terhenti pada seorang pemuda yang berada di bagian paling ujung dari toko ini.
Pemuda yang sedang memunggungi Safa itu, mengalihkan minatnya pada novel-novel yang sejak tadi ia jelajahi. Jaket yang sangat familiar, dan tubuh tegapnya membuat Safa bertambah yakin dengan laki-laki itu. Perlahan tapi pasti, Safa berjalan mendekat, tidak peduli dengan Igo yang tampak mulai sibuk dengan bukunya.
Safa sudah berdiri tepat di samping laki-laki yang masih berkutat dengan bukunya. Safa menarik nafas sebentar, udara yang ia hirup bercampur dengan parfum mint milik laki-laki itu.
"Alan?"
Lelaki itu menoleh, "Safa? Ngapain lo kesini?"
"Jadi cleaning service. Ya, mau beli buku lah. Udah tau ini toko buku."
"Oh, gue tebak lo pasti cari novel."
"Seratus buat lo."
"Sini duitnya." Alan menatap Safa yang tampak kebingungan, "Becanda."
"Rese lo!"
"Gue tebak lagi, pasti lo sering ngayal kan? Kaya di novel gitu?"
"Kaya dukun aja lo. Tapi bener sih, lo tau? Menurut dunia novel rasanya lebih Indah dari dunia nyata."
"Itu karna lo nggak tau akhir dari cerita hidup lo gimana. Beda sama novel atau cerita fiksi lainnya."
Safa hanya menghembuskan nafas pelan. Andai cerita cinta gue kaya di novel romantis yang Happy Ending dengan lo yang jadi peran utama nya, Lan.
"Lo sama siapa kesini?" ucapan Alan membuat Safa kembali ke dunia nyatanya.
"Sama---"
"Gue." tiba-tiba saja Igo sudah berada di samping Safa, "Gue cariin lo juga, kalo lo ilang gue juga yang repot."
"Gue nggak kemana-mana."
"Yaudah, udah sore nih bal-- eh, bentar gue angkat telvon dulu."
Igo sedikit menjauh dari keduanya, Sedangkan Alan dan Safa sama-sama diam. Alan kembali membaca bukunya, dan Safa hanya menunduk memandang sepatunya.
"Udah, Go?"
"Udah, eh Fa gue minta maaf yaa gue nggak bisa anter lo balik. Tante gue masuk rumah sakit, gue harus balik sekarang. Lo nggak apa-apa kan gue tinggal?"
"Iyaa, nggakpapa. Gue dari awal juga nggak minta kan?"
"Ya gue kan sebagai calon pacar yang baik gue harus--"
"Katanya lo buru-buru? Bye Igo yang sok ganteng." Safa mendorong tubuh Igo yang sedang tersenyum ke arahnya, kemudian meninggalkan Safa yang ikut tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
"ALFCHAS" [Completed]
Novela Juvenil[COMPLETED] "Gimana rasanya mencintai seseorang dalam diam? Bertahan untuk tidak mengungkapkan, dan bahkan tidak memiliki hak untuk cemburu." - Chasafa "Di saat aku baru menyadari semua, aku berharap semesta memberikanku kesempatan kedua." - Alfian ...