Sore ini, Freya ingin menghabiskan waktu nya untuk meminum kopi, sudah lama ia tak mengunjungi cafe milik sahabat nya ini, Reva Dafiya satu-satu nya orang yang sangat dekat dengan Freya.
Ia memilih tempat duduk dekat jendela, agar bisa menikmati suasana di luar sana. Cafe milik sahabat nya ini begitu unik menurutnya, ada beberapa rak buku yang berjejer di pojok kanan ruangan. Cafe ini memang menyediakan berbagai macam buku, mulai dari buku sejarah hingga novel remaja. Tak jarang pengunjung meminjam sebuah buku untuk dibaca sambil menikmati kopi atau wejangan-wejangan lainnya, Cocok."Hoy! ngelamun aja, nanti kesambet loh," sapa Reva.
"Eh, Re, aku lagi suntuk, jadi kesini deh," ucap Freya.
"Ohhhh, jadi, kalo lagi suntuk aja ya kamu main kesini, jahat banget sih, aku bete tau jaga cafe ini kalo gak ada kamu," balas Reva.
"Eh, eh, gak gitu kok. Emang Rere kemana?" tanya Freya.
Rere itu pelayan di cafe ini, akrab juga dengan Freya. Tapi tak melebihi keakrabannya dengan Reva.
"Tau tuh, giliran udah dapet gaji, gak nongol-nongol, nyebelin." ucap Reva.
"Jangan cemberut gitu dong, aku kan kesini mau ngilangin suntuk. Kalo kamu cemberut, yang ada aku malah makin suntuk" ucap Feerzha.
"Abisan Feer, buku aku pada ilang-ilangan, kamu mau gak nemenin aku cari buku?" tanya Reva.
"Yaudah, tapi bikinin aku hot cappuccino dulu gih, aku haus nih" pinta Freya.
"Baik tuan puteri!" Reva memutar bola mata nya malas.
Feerzha hanya cekikikan melihat ekspresi sahabat nya itu.
-----
Ditempat lain, tepatnya di Starbucks daerah Ibu Kota, terdapat empat remaja yang sedang berkumpul. Membicarakan hal yang penting sampai hal yang tak masuk akal.
"Ah anjay, ganteng banget dah gua kalo gini" bangga Vano.
"Idiw!, nih ya, No, gue kasih tau. Muka lo sama dengkulnya Pak Budi aja lebih gantengan dengkul Pak Budi" celetuk Kojay yang diikuti suara tawa teman-temannya.
"Diem lo semua! Aa Vano ngambek nih" rengek Vano.
"HAHAHAHAHA! lo mah gak pantes dipanggil aa , pantes nya dipanggil cyn" ledek Alveen.
"Anjir, kalian mah gitu ih, sebel sebel sebel!!!" Vano menirukan gaya chibi chibi.
Sontak ketiga teman nya pun memandang Vano jijik."Ekhm, gue cabut ya," ucap Sean.
"Mau kemana lo?" tanya Alveen.
"Kepo banget si lo!" balas Sean.
Seano Pradipta memang seperti itu, ketus, sensi, datar, susah ditebak. Tapi jika sudah berkumpul dengan Kojay, Alveen, dan Vano, maka kepribadian itu takkan terpakai, meski beberapa kali berkata sarkastik dan datar.
Berbanding berbalik dengan Kojay yang memiliki selera humor receh, diantara mereka berempat, yang paling membuat suasana ramai ya si Kojay tentunya. Sedangkan, Vano, ia memiliki sifat yang paling aneh yang dimiliki lelaki sejagat raya, bagaimana tidak. Vano yang sering membuat teman-teman nya jijik dengan nada bicara nya, juga tingkah laku nya. Kalau Alveen, dia yang paling tengil diantara keempat nya.
Ia yang paling nakal, paling songong, brutal, ya itulah Alveen. Meski berbeda sifat, namun mereka saling mengerti dan tak ada yang marah bila di ejek apapun itu.Saat di dalam mobil, Sean memukul stir mobil dengan keras sehingga membuat jari Sean memerah.
"Kenapa gue harus terjebak di situasi kayak gini sih, argghh!" Sean menjambak rambut nya frustasi.
Bertepatan dengan itu, terdengar suara klakson panjang mobil dari arah belakang. Terkejut, Sean melirik kaca spion nya dan ternyata ada sebuah mobil honda jazz warna merah tepat dibelakang mobil pajero sport Sean.
Tiba-tiba ada seorang yang mengetuk kaca jendela mobil Sean. Sean pun menurunkan kaca nya seraya mengangkat satu alisnya."Maaf, Pak, mobil saya gak bisa lewat kalau mobil Bapak berada di tengah jalan kaya gini" tegur gadis itu dengan sopan.
Sialan, gue dibilang Bapak, batin Sean.
"Pertama, gue bukan Bapak lo. Kedua, suara klakson mobil lo tuh berisik, bikin gue kaget. Ketiga, gue ini masih muda. Keempat, ini gue mau jalan. Bhayy!" sungut Sean.
Sean pun melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
"Sialan banget tuh cewek, emang tampang gue tua apa?" tanya Sean pada diri nya sendiri. Lalu ia pun mengaca pada kaca mobil.
"Ganteng gini, belom ada keriput, wah gak beres kali tuh mata nya" ucap Sean.
HOLLAAAA!!! GIMANA PART PERTAMA NYA? MAAF YA PENDEK, INI BARU PERTAMA. Next part bakal panjang kok, janji.
Hope u like it. Jangan lupa VOTE!!!
MUAH JAJAJAJA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Harap
Teen Fiction"Feer, gue gak bisa ngerubah alur yang sudah dibuat. Tapi, mungkin gue bisa ngerubah tokohnya" ujar Alveen. "Aku udah bilang, jangan panggil aku dengan panggilan itu! Itu hanya berlaku untuk orang terdekatku" balas Freya. "Lo lupa? Sekarang, kita...