"Pagi semua" sapa Freya di meja makan.
"Pagi kebo" balas Reva.
"Pagi, nak" balas Nda.
Freya melirik Sean yang sibuk dengan sarapannya. Terdapat bekas lebam di bagian pipi kiri nya. Kenapa dia masuk? Kalau dia masuk pasti akan ditanya oleh guru.
"Oh ya, Freya, Reva, kalian berangkat sekolahnya bareng Sean aja. Mobil Freya kan belum diantar kesini" ucap Nda.
"Gak usah, Nda. Kita bisa naik angkutan umum atau naik ojek online" balas Reva.
"Bareng gue aja" ucap Sean.
Freya dan Reva terkejut, pasalnya, Sean anti sekali berangkat sekolah bersama perempuan.Mau tak mau mereka berangkat bersama. Keadaan di mobil pun hening. Tak ada yang ingin memulai obrolan. Freya yang sibuk dengan novelnya, Reva yang sibuk dengan ponselnya, dan juga Sean yang sibuk menyetir.
"Lo berdua gamau turun?" tanya Sean.
Freya dan Reva terkejut "Loh ini kan belum sampai" ucap Freya.
"Menurut lo, gue mau nganterin sampe parkiran gitu?" tanya Sean.
"Yaudah gapapa kok, kita sampe sini aja" balas Reva langsung menarik Freya keluar dari mobil Sean.
Setelah mobil Sean melaju, Reva memaki maki Sean.
"Kenapa gak ngomong pas tadi ada Sean nya aja?" tanya Freya.
"Ya takut lah, Feer" balas Reva.
Freya menghela nafas "Makanya jangan suka ngedumel di belakang. Gak baik"
"Iya iya, eh, feer, kamu semalam lihat Sean pulang dengan luka sana sini?" tanya Reva sambil mereka berjalan ke arah gerbang.
Freya menggeleng "Kenapa?"
"Semalam, aku dari dapur mau ke kamar terus ngeliat Sean dengan muka yang serem banget terus berhenti didepan kamar kita" jelas Reva.
"Ya iyalah, kan kamar nya Sean didepan kamar kita" ucap Freya.
"Tapi dia ngehadap pintu kamar kita, sempet lumayan lama terus baru deh dia masuk ke kamarnya" jelas Reva.
Freya yang tidak peduli langsung duduk di bangku nya.
Tak lama, Kojay dan Vano masuk kelas dan langsung duduk di bangku nya, depan Freya dan Reva."Kok muka kalian juga lebam gitu?" tanya Reva.
"Mereka juga ikut tawuran" balas Freya.
"Lo tau?" tanya Vano kaget.
Freya mengangguk.
"Tau dari mana?" tanya Kojay.
Freya mengingat kejadiannya dan mengingat buku itu. Freya menepuk dahi nya dan langsung berlari keluar kelas menuju perpustakaan.
Saat ingin masuk ke perpustakaan, ia melihat Alveen dan Sean.
Mereka terdiam dan terlihat sedang membicarakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Harap
Teen Fiction"Feer, gue gak bisa ngerubah alur yang sudah dibuat. Tapi, mungkin gue bisa ngerubah tokohnya" ujar Alveen. "Aku udah bilang, jangan panggil aku dengan panggilan itu! Itu hanya berlaku untuk orang terdekatku" balas Freya. "Lo lupa? Sekarang, kita...