Kepada hati yang hitam pekat,
Kepada siapa aku harus mendekat?-----------
"Kakak janji sama kamu, kakak akan temui kamu begitu kamu dewasa" ucap anak lelaki berumur 8 tahun.
"Aku mau dibawa kemana?" tanya anak perempuan berumur 8 tahun.
"Kakak jamin deh, hidup kamu setelah ini akan bahagia" balas lelaki kecil itu.
"Tapi, aku mau sama kakak! Aku gak mau sama mereka!" jerit si perempuan.
"Kamu harus nurut! Mereka baik, hidup kamu akan terjamin" balas lelaki.
"Memangnya, kalau aku tinggal sama kalian, hidup aku gak terjamin? Bunda, jawab! Kenapa malah diam aja?!" ucapnya.
"Maafkan kami, sayang. Bunda minta maaf, maaf" ucap wanita dewasa memeluk sang buah hati.
"Kalian jahat! Aku benci kakak! Aku benci! Bunda jahat!" Teriak perempuan tadi.
Setelah mengalami perdebatan, akhirnya keluarga mereka tetap memilih agar putri kesayangan mereka diasuh oleh sepasang suami isteri yang belum memiliki anak. Tentu saja mereka tergolong kaya raya.
"Bunda janji akan mengambil hak asuh kamu lagi, nak" ucap Bunda.Tiba-tiba Freya terbangun dengan nafas yang tersenggal-senggal. Hanya mimpi.
Akhir-akhir ini, Freya sering bermimpi tentang keluarga itu, bahkan ia pun tak tahu mereka keluarga siapa, dan bagaimana asal usulnya.
Freya melangkahkan kakinya menuju dapur, haus.
Saat ingin menaiki tangga, ia melihat Sean yang tertidur di ruang keluarga, akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk kembali ke kamar.Freya mengambil selimut dari lemari disalah satu kamar anak panti, dengan hati-hati, ia menyelimuti Sean, takut terbangun.
Saat hendak pergi, ada yang menahan tangan Freya.
Freya terkejut melihat Sean yang memegang pergelangan tangan Freya.
"Maaf" gumam Sean.Freya mengeryit tak mengerti, lalu dilepaskannya tangan Sean dan segera pergi menuju kamarnya.
Freya tak bisa tidur kembali, akhirnya ia memutuskan untuk sholat malam. Setelah selesai, ia mengecek ponsel nya.
From: Alveen Arasya.
Besok jangan cuekin gue lagi! Gue tunggu di gerbang ya! Malam.Freya tak menanggapi pesan dari Alveen, ia memilih untuk membaca novel yang belum sempat ia selesaikan.
Sampai pagi tiba, ia berangkat sekolah sendirian karena Reva sudah lebih dahulu berangkat, jadwal piket.
Sampai di gerbang, Freya melihat Alveen berdiri di depan mobilnya sambil bersedekap.
Alveen yang sadar terhadap kehadiran Freya pun segera menghampiri gadis itu, ia memainkan alisnya sambil tersenyum.
"Mau apa lagi?" tanya Freya.
"Zodiak lo apa, Fre? Kliwon ya?" tanya Alveen.
Freya melotot "Mana ada zodiak kliwon, Alveen"
"Ada, khusus buat lo, karena lo seram, angker, kaya malem jum'at kliwon" balas Alveen.
"Daripada kamu, kayak jomblo di malam minggu, bisanya cuma bikin macet! Ganggu! Minggir!" ucap Freya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Harap
Teen Fiction"Feer, gue gak bisa ngerubah alur yang sudah dibuat. Tapi, mungkin gue bisa ngerubah tokohnya" ujar Alveen. "Aku udah bilang, jangan panggil aku dengan panggilan itu! Itu hanya berlaku untuk orang terdekatku" balas Freya. "Lo lupa? Sekarang, kita...