8

1.9K 228 20
                                    

Author Pov

"Daripada gabut, mending malem mingguan sama gue aja ren.."

Irene masih mencoba mencerna apa yang di katakan oleh Suho

"Kok malah ngelamun, mau enggak? Mumpung masih sore ini," ujar Suho meminta kepastian

"Eum, boleh."

"Beneran?" tanya Suho memastikan. Pasalnya ia tidak menyangka akan mendapat persetujuan dari Irene.

"iya,"

"Ya udah sana siap-siap, nanti jam 7 gue jemput"

Irene pun masuk kedalam kamarnya untuk bersiap siap. Sebenarnya ia masih tidak mengerti kenapa ia mengiyakan ajakan suho.

'Ketimbang gabut mungkin?' pikirnya

📚📚📚

Jam masih menunjukan pukul 18.45, namun Irene sudah siap menunggu jemputan suho. Entah kenapa ia begitu bersemangat dengan kencan(?)nya kali ini.

Cantik adalah gambaran penampilan Irene kali ini. Dengan balutan sweater abu-abu dan celana jeans membuat penampipan Irene terlihat casual. Juga make up tipis yang melekat di wajahnya membuat penampilannya mendekati sempurna.

Berulang kali ia mengecek ponselnya. Berharap Suho segera menghubunginya, namun hasilnya nihil.

Ia melirik jam tangan di pergelangan tangannya yang sudah menujukkan pukul 19.00.

Kok Suho belom dateng ya? Pikirnya

Tin..tin

Saat Irene sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, suara bel mobil menyadarkannya. Irene segera keluar dari dalam rumahnya. Dan berhenti tepat di depan pintu mobil. Ia bingung harus duduk di kursi depan atau belakang. Ditengah kebingungannya, kaca cendela dibuka. Menampakkan sosok Suho dengan ketampanannya membuat Irene terperangah.

"Cepet masuk, apa nunggu di bukain dulu?" ucao suho menggoda

"Ih apaan sih ini juga baru mau masuk," Elak Irene dengan nada yang dibuat kesal

Ia pun masuk kedalam mobil Suho. Ia memutuskan untuk duduk didepan.

"Seatbelt nya dipasang! apa mau dipasangin?" goda Suho lagi

Semburat merah tercetak di pipi irene. Dengan cepat ia menggeleng dan langsung memakai sabuk pengamannya. Suho hanya bisa tertawa melihat tingkah Irene yang dipastikan sedang salting.

Mobil Suho terus menyusuri jalanan yang ramai oleh kendaraan. Suasana di dalam mobil begitu hening dan canggung. Tidak ada yang mau membuka pembicaraan. Irene yang fokus dengan ponselnya dan suho yang fokus dengan jalanan.

20 menit kemudian mobil Suho berhenti di sebuah bangunan mewah yang menjulang tinggi.

Jika Irene perhatikan, sepertinya ini adalah sebuah kantor. Untuk apa Suho mengajaknya pergi ke kantor? Entahlah sebaiknya ia tanyakan langsung dengan Suho.

"Eumm,, kak kita kesini mau ngapain?" tanya Irene

"Mau malmingan lah ren," jawab Suho lalu menarik tangan Irene mengajaknya memasuki gedung.

Neighbour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang