20

1.7K 92 19
                                    

Irene's pov

Tepat di hari ini, Suho akan meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studynya di Standford.

Gue sedih lah jelas.
Tapi bagaimanapun itu cita citanya, gue ga boleh egois. Harusnya gue bangga dong punya pacar anak Standford haha.

Sekarang gue udah ada dibandara bersama dengan Yeri, Suho dan kedua orang tua mereka. Btw, mama papa Suho udah tau kalau gue pacaran sama anaknya.

Sekarang udah jam 7 malem sedangkan pesawat Suho jam setengah sembilan.

Waktunya mepet banget karena Suho belum Checkin dan lain lain. Oh iya, Suho berangkat ke Oxford sama Papanya. Setelah urusan pendaftaran dan lain lain selesai papanya akan kembali ke Indonesia. Ga tau Suhonya iya apa nggakk..

Ahhh belum ditinggal aja udah kangen rasanya huhu...

Gue melihat Suho pelukan sama mamanya yang menangis kemudian dilanjutkan dengan Yeri yang sama menangisnya. Meskipun sering keliatan ga akur, mereka ini tetep kakak adik yang saling meyayangi dan bakal berat kalau pisah.

Suho menghampiri gue dengan tersenyum kecil. Dia memeluk gue yang gue balas dengan pelukan juga.

Ga gue ga nangis. Bahkan air mata gue ga mampu melihat kepergiannya.

"Jaga diri baik baik," ucapnya yang gue balas anggukan

Jarang banget Suho bisa ngomong serius gini.. Huhuuu

"Hati hati ya dinegeri orang hehe," ujar gue

Suho semakin memperdalam pelukannya. Sesekali dia mencium pipi gue disela sela pelukannya.

Kami berpelukan cukup lama.

"Aku sayang kamu, aku bakal kangen," ujar ku

Perlu kalian ketahui jarang banget gue ngomong sayang atau cinta ke suho. Biasanya suho terus yang ngomong i love u ke gue.

Tapi kali ini beda. Gentian gue. Gentian gue yang ngomong kalau gue sayang banget sama cowok gue itu.

Senggak jelas apapun dia,
Sebawel apapun dia,
Secringe dan secheesey apapun dia,

Tetep aja dia cowok gue.
Cowok yang selalu gue bangga banggakan di depan temen bahkan nyokap gue.

I love u, kim suho

Semoga kita bisa ngerasain anniversary kita yang pertama kedua dan seterusnya ya

Semoga.

***
Suho's pov

"Aku sayang kamu, aku bakal kangen,"

Gue sempat sedikit kaget karena dia mau bilang sayang ke gue. Jarang jarang dia bilang sayang sekalinya bilang pas mau pergi gini.

Ahhhh jadi ga mau pergiiii

Gue memeluknya erat. Erat banget.
Entah kenapa dada gue sampai sakit. Mata gue panas. Kayak ada yang mau keluar gitu.

Kenapa ya, ga mungkin kan gue mau nangis.

Yakalik cowok bisa nangis.

Haha.

Irene melepas pelukan kita. Bisa gue lihat kalau pipi dia basah. Sebelum tangan gue mengelapnya dia sudah lebih dulu melakukanya.

"Baik baik ya disana," ujarnya lalu tertawa dan mendorong gue masuk ke bandara

"Kamu ih malah ketawa, kangen baru tau rasa!" ujar gue

Dia lagi lagi tertawa, nyokap gue juga ikut tertawa bersama Yeri.

Neighbour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang