Indigo Mate [Hiatus]

Chapter 11

Hey guyss... ❤

Indigo mate is update!! 😙

Happy reading guyss 😉😉

★★★

Pagi menjelang. Seorang gadis sedang tiduran disofa sambil memainkan Handphone-nya.

"Yah.. "Panggil gadis itu pada seorang pria yang daritadi melihat dan memperhatikannya.

"Hmm.. "Balas ayahnya sebagai jawaban.

"Aku utak-atik pisaunya boleh? "Tanya gadis itu yang tak lain adalah Catha sendiri.

"Untuk? "Tanya Zeus, sedikit heran.

"Memperindah. "Ujarnya singkat.

"Kalau ayah mah... Terserah kamu aja. "Ujar Zeus berdiri dan meninggalkan Catha. Sendiri.

Catha langsung pergi ke kamar dan membersihkan diri di kamar mandi. Setelah beberapa menit, ia mandi. Ia langsung mengobrak-abrik sang pisau menjadi beberapa bagian.

"Baiklahh... Sekarang. Akan aku pasang beberapa alat buatanku. "Ujar Catha. Tangannya sudah meraba-raba meja kerja Alex yang berada di kamar.

Dan nihil. Ia tak menemukannya, baru saja ia ingat kalau ini bukan rumahnya.

"KAMPRET...!!!! "Teriak Catha menggelegar di seluruh mansion.

Langsung saja ia menagambil tas dan berganti baju. Dengan pisau yang dikembalikan seperti semula.

Krieet...

Pintu terbuka. Menampakan ciptaan Tuhan yang hampir sempurna tanpa celah. Dan siapa lagi kalau bukan Alex yang sudah menyerit heran.

"Kau mau kemana? "Tanya Alex.

Catha menoleh. Lalu menarik lengan Alex.

"Lex, mana motor gue? "Tanya Catha kek orang kebelet.

"Di garasi mansion sono. "Ujar Alex menunjukan arah pada Catha. Yang langsung di balas anggukan oleh Catha.

Belum ia melangkah. Lengan Catha di cekal kembali oleh Alex.

"Jawab pertanyaan gue dong. Lo mau kemana? "Tanya Alex lagi.

"Gue mau ambil peralatan gue di rum--- ah bangsat.... Disini bukan rumah orang tua gue.. Ah kampret! "Ujar Catha sedikit berteriak, membuat para penjaga dan maid hanya bisa terdiam.

Hingga sebuah tangan kekar menepuk bahu Catha, yang membuatnya melayangkan tendangan ke kepala sang empu. Namun dengan mudah dia menahan serangan itu.

"Hey.. Jahat banget nyerang bapak sendiri. "Ujar orang itu yang tak lain adalah Zeus sendiri.
"Ayah"cicit Catha lirih. Lalu menurunkan kakinya perlahan.

"Sudahlah.. Ambil alatnya pas liburan aja. "Saran Zeus datar.

Dan sekarang Catha mengingat kuliahnya yang bolos berbulan-bulan. "Alah... Kampret! Kuliah guee... Mom and dad pasti marah besar sama guee.. Mungkin aku tak akan melihat mentari esok! "Ujar Catha udah kaya orang putus asa. Di tambah dengan tangisan dramatis Catha.

"Hey sweetheart. Gak usah khawatir soal itu. Nanti gue bakal kasih tahu ke ortu lo kalau lo dikasih belajar di rumah gue. Ngerti! "Ujar Alex dengan suara berwibawanya. Namun entah mengapa membuat Catha pingin motong the bibir lembutnya.

"Yaudah deh terserah elo. Gue balik ke kamar aja deh. Eh ya.. Jangan lupa janji lo ya! "Ujar Catha mengingatkan Alex, yang membuat sang empu memutar bola matanya malas. "Iyee. Iye.. "Balas Alex malas
Catha hanya terkikik kecil. Lalu berjalan menulusuri lorong-lorong mansion Alex yang bak istana kerajaan majapahit ini.