Hai guys! 💋
Indigo mate is update! 😄
Happy reading guys! 😘
★★★
"BA-BAGAIMANA BISA TERJADI PAK! "Teriak Catha dengan air mata yang sudah mengalir deras. Ia tak kuasa menahan tangis-nya.
"Maaf nona. Sekali lagi maaf, kami tak bisa mencegahnya "ujar pria itu menundukan kepalanya. Emosi Catha sudah naik sehingga wajahnya sudah memerah."Lokasinya ditempat kerjanya bukan? "Tanya Catha sedikit berteriak. Dan pria itu mengangguk pelan. Dan Catha langsung mengunci pintu dan mengajak makhluk tak jelas itu ikut dibelakangnya. Catha langsung nyamber motor merahnya menuju tempat kejadian.
Catha mengendarai ugal-ugalan dengan air matanya yang sudah tak terbendung lagi. Ia tak bisa menahannya lagi. Ini sungguh sakit, dikalahkan seseorang yang kau anggap saudara telah meninggalkanmu selamanya. Mungkin mereka menganggap ia lemah, namun mereka tak tahu posisinya sekarang. Catha telah sampai di tempat kejadian. Ia berlari ke tempat kerja Anna. Catha melihat sekeliling dan menanyakan dimana Anna berada atau lebih tepatnya jenazahnya, namun Catha tak ingin mengakuinya. Dan seorang pria menanyakan apakah ia keluarganya? Dengan pasti Catha mengangguk. Dan ia dibawa kesebuah ruangan serba putih disana. Ia melihat seseorang ditutupi kain putih. Catha dengan segera ia membuka kain itu, terlihat seorang gadis dengan luka membuka di tubuhnya. Seperti sebuah cakaran binatang. Tunggu ini bukan binatang! Ini.. Tak mungkin cakaran hewan. Tak mungkin sebesar ini. Ini pasti ulah seseorang, tak mungkin hewan bisa mencakar sebesar ini. Tidak ini semua bukan ulah hewan. Catha tertunduk lemas, kakinya tak mampu menyimpang tubuhnya. Kakinya terlalu lemas untuk berdiri. Bibirnya terlalu kelu untuk berbicara.
"Ayah... Catha udah gak kuat. "Batin Catha mencengkram tangan Anna yang sedang tertidur itu. Hanya saja untuk selamanya.
Setelah acara pemakaman Anna selesai. Catha langsung ke taman dimana Ara berada. Ia berjalan dengan hujan yang deras menemaninya saat ini. Seakan langit tahu bahwa ia sedang bersedih. Air mata terus membanjiri pipinya seakan tak pernah habis untuk dikeluarkan. Berjalan dan terus berjalan. Akhirnya ia sampai ditaman lalu ia duduk diam disana, bibirnya sudah terlalu kelu untuk berbicara dan kaki-nya yang sudah tak bisa berjalan lagi. Bibir kecilnya mulai menggunakan kata-kata. Itu adalah sebuah nyanyian kesedihannya. Hingga suara merdu nya akhirnya terdengar jelas. Ia tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan kegiatannya. Hanya saja, saat ini ia hanya ingin bernyanyi saja.
Setelah ia selesai bernyanyi ria. Perasaannya tidak cukup membaik. Ia mencoba tersenyum walau gagal. Air matanya tak ingin berhenti, usaha bernyayinya untuk menenangkan hati sudah gagal. Hanya senyum kecut saja yang ia dapat.
"Nak.. "Sebuah suara memanggilnya dengan lembut. Senyuman kecil muncul di mulutnya.
"Ayah... Sudah lama kita tak berbicara. Pasti ayah sibuk ya! "Ujar Catha mencoba tersenyum.
"Maafkan ayah ya.. "Suaranya hari ini sungguh lembut. Tak seperti biasanya begitu cerewet dan sedikit besar. Suara seperti itu tak patut digunakan.
"Tak apa.. Aku tahu.. "
"Sekarang kau tenangkan diri dulu ya"
"Aku sudah tenang ayah, kau tak perlu khawatir "
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Mate [Hiatus]
Wilkołaki"Tak ada kisah bahagia antara Indigo Demigod dengan Warewolf. " ★★★ WARNING 🚧🚫⛔❕ ✅BANYAK KATA-KATA KASAR/VULGAR ✔ADEGAN KASAR (SLOW UPDATE!! KARNA ALUR CERITA AKAN MULAI MEMILIKI KONFLIK KEMBALI [DAN AUTHOR BINGUNG APA KONFLIKNYA :V]) Kelanjutan...