READY
.
.
.
.
.
.
HAPPY READINGPaginya semua murid bangun pagi-pagi buta. Suara toa milik bu Alia membuat mereka terbangun. Semuanya langsung bersiap dan memakai pakaian olahraga serta topi.
"Pagi Nat"sapa Ara dan berdiri dibelakang Nathan.
"Pagi juga sayang"Nathan berbalik dan tersengum kearah Ara.
"Pagi juga sayang"ledek Gio mengikuti suara Nathan.
"Apasih"ketus Nathan dan meninju bahu Gio dengan pelan.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita akan adakan perlombaan, kalia bakal keliling kepenjuru hutan, dan menemukan 35pita yang diikat diberbagai tempat"jelas Pak Lewa.
"Ihhh, kok pitanya banyak banget Pak? kalau saya ilang pas nyari pitanya gimana?!"komplen Ara.
"Gak bakal hilang Ara, diberbagai sudut juga sudah dipasang tanda, kemana kalian akan jalan, lagian kalian bergerak 20orang, bukan sendiri"jelas Bu Alia.
"Pita setiap kelompok beda warna, jadi kalian tidak akan berebut antar kelompok, kelompok satu pita hitam, klp. dua pita biru, klp. tiga pita merah dan klp. empat pita hijau, saya hitung sampai tiga, kalian sudah harus berlari mencari pita...1...2..."belum sampai 3 hitungan, semua murid sudah tidak ada dibarisannya.
...
"Ehhh itu yang diranting pohon ada dua pita"pekik Ara menunjuk ranting pohon yang ada didekatnya.
"Ambil Nat"suruh Gio.
"Iye bos sabar"gumam Nathan dan mengambil dua pita itu.
"KARONNNN, LO BISA GAK SIH, GA DORONG GUE?!"pekik Fitri.
"Busettt, fit suaranya dikecilin bisa?!"tanya Aldin.
"Ga bisa"ketus Fitri.
"Ayo dong Fit, buruan ambil pitanya!"Aron mendorong Fitri untuk maju kepohon yang ada didekat mereka.
"Sabar woi, ini licin ogeb!"ketus Fitri.
"Ihhh, bang Aron, lo ngapain nyuruh Fitri yang ambil?!kan seharusnya ello!"Ara menunjuk Fitri yang berusa meraih pita.
"Biarin, gue udah manjat tadi buat ambil pita yang diatas!"kata Aron.
"Araaaa"panggil Nathan.
"Iya? kenapa?"
"Kamu tolong kumpulin dong semua pita yang udah didapet anak-anak, masukin kedalam sini"Nathan memberi Ara box berwarna biru seperti pita mereka.
"Siap bos"
"Aldin, Ari, pita lo berdua mana?"tanya Ara.
"Inih, gue dapat 5 sama Aldin"Ari memasukkan pitanya kedalam box.
"Mayan"gumam Ara dan melanjutka acara menagih pitanya.
"Ehh tembok, lo bisa ambil ga sih?!"Kata Wulan jutek.
"Yaelah, emangyah kalau dasarnya tembok tuh, ga bakal bicara"gerutu Wulan yang kesal karena Bryan belum bisa mengambil tali diatas pohon.
"Ingin rasanya gue sumpal tuh mulut make lumpur, udah tau licin"batin Bryan.
"TINGGAL 7 PITA LAGI GENGSSSS"teriak Ara.
"Di gue ada 3"teriak Sasa.
"Gue megang 1"teriak Cici.
"Dinda pegang 2"pekik Dinda.
"Satunya dimana?"tanya Nathan dan menyuruh anggotanya untuk berbaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aranathan
Teen Fiction"Gue tau, selama ini lo kennal gue, gue bukan cowo yang romantis, gue cuman cowo humoris. Asal lo tau Ra, lo yang pertama ngebuat gue rasain ini, awalnya gue kira gue nggak bakal kenal cinta, tapi semuanya diluar ekspestasi gue"Nathan terdiam dan me...