7》Kondisi Fisik Nabi Muhammad Saw

855 73 0
                                    

Selain indah dalam pribadi, Nabi Muhammad Saw. Juga mempunyai daya tarik fisik yang luar biasa. Sekali pandangan seorang terpaut kepada Rasulullah Saw, maka dia akan merasa sedang berhadapan dengan keindahan yang luar biasa dan tak ada bandingannya. Hal ini sudah disaksikan oleh orang-orang yang pernah bersamanya dan hidup semasa dengan beliau.

Sahabat jabir bin Samurah menuturkan, "Sungguh aku pernah melihat Nabi Muhammad Saw pada suatu malam purnama. Aku memandang beliau dan memandang bulan secara bergantian. Sungguh beliau lebih indah daripada rembulan, dalam pandanganku."

Ia juga menuturkan tentang ciri wajah Rasulullah Saw, "Bahkan seperti mentari dan rembulan dengan bentuknya yang bulat."

Sahabat Abu Hurairah pernah bertutur tentang Rasulullah Saw. "Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada Rasulullah Saw. Seakan-akan matahari merambah di wajahnya. Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih cepat jalannya daripada beliau, seakan-akan bumi telah dilipat oleh Allah untuk beliau. Sungguh kami kepayahan berjalan, sedangkan beliau tetap segar bugar."

"Rasulullah Saw memiliki Kaki yang kekar dan wajah yang tampan. Belum pernah aku melihat sesudahnya orang yang seperti beliau."

Sahabat al-Barra juga menuturkan tentang ciri fisik Rasulullah Saw, "Rasulullah memiliki bahu yang kekar. Rambut beliau mencapai cuping telinga. Sungguh aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada beliau."

"Rasulullah Saw adalah orang yang paling bagus wajahnya dan bagus pula akhlaknya, tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek."

Ketika orang-orang bertanya kepada Abu Thufail tentang Rasulullah Saw, ia menjawab, "kulitnya putih dan wajahnya bersinar."

Rabi' bin Mu'awwidz juga bercerita tentang fisik Rasulullah Saw, "Kalau engkau memandangnya tentu engkau akan berkata, 'matahari sedang terbit."

Ibnu Umar pernah menuturkan, "Belum pernah aku melihat orang yang lebih berani, dermawan, dan berseri'seri wajahnya daripada Rasulullah."

Ali bin Abi Thalib bercerita tentang mertuanya, "postur tubuh Nabi Muhammad Saw tidak terlalu tinggi, namun di atas ukuran rata-rata. Apabila datang bersama serombongan orang, wajah putih beliau akan mendominasi mereka. Ukuran kepala beliau besar, wajah beliau putih bercahaya, bulu mata beliau panjang, dan seakan-akan butir-butir keringat di wajah beliau adalah manik-manik mutiara. Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seperti beliau."

Sebagian sifat-sifat Rasulullah Saw diuraikan oleh Hindun binti Halah:

"Tubuh Rasulullah Saw besar perkasa, wajah beliau bercahaya laksana  cahaya rembulan di saat purnama, kepalanya berukuran besar, dan rambutnya berombak. Warna kulit beliau putih berseri, dahinya lebar, alis matanya lebat dan panjang, namun pangkal keduanya tidak sampai bertemu. Hidungnya mancung, terbalut oleh cahaya, sehingga orang yang tidak memperhatikan tidak seksama akan mengira bahwa batang hidung beliau tidak panjang dari ukuran semestinya."

"Janggut beliau lebat, mata beliau hitam. Kulit pipinya halus, mulutnya lebar, giginya putih bercahaya agak renggang, bulu dadanya lembut, lehernya putih, postur tubuhnya ideal, kekar, dan kuat . Perut dan dadanya seimbang. Dadanya bidang, bahunya kekar, lengannya panjang, telapak tangan dan kakinya lebar serta tebal, dan jari-jarinya panjang. Lekukan telapak kakinya sedang. Jalannya cepat, seakan melintasi jalan yang menurun. Apabila menoleh seluruh anggota badannya ikut bergerak. Pandangannya ke bawah. Ia lebih banyak memandang ke bumi daripada ke langit."

Ketika beliau menyentuh seseorang, orang itu akan merasakan kedamaian yang menakjubkan dan ketentraman batin yang mengagumkan.

Saad bin Abi Waqqash pernah bercerita, "ketika aku sakit di Makkah, Rasulullah Saw datang dan masuk ke rumahku untuk menjenguk. Beliau meletakkan tangannya di keningku, lalu mengusapnya ke wajah, dada, dan perutku. Masih dapat kurasakan elusan dingin tangan beliau di dalam kalbuku sampai saat ini."

Jabir bin samurah bercerita, "Rasulullah Saw pernah memegang pipiku. Kurasakan dari tangan beliau kesejukan dan aroma yang harum, seakan-akan beliau baru saja mengeluarkan tangannya dari bejana minyak wangi."

Sahabat Anas bin Malik juga ikut bercerita, "Aku tidak pernah menyentuh kain beludru dan sutra yang lebih lembut daripada telapak tangan Rasulullah Saw. Aku juga tidak pernah mencium bau kasturi yang lebih harum daripada aroma tubuh Rasulullah Saw.

Pancaran cahaya di wajah beliau meyakinkan setiap orang yang memandangnya bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang nabi.

Mantan pendeta yahudi yang akhirnya masuk islam, Abdullah bin Salam, menuturkan, "Ketika Nabi Muhammad Saw tiba di Madinah, aku mendatanginya untuk melihat. Setelah wajah beliau dapat kulihat dengab jelas, aku tahu bahwa wajah beliau bukan wajah seorang pembohong."

Abu Ramtsah at-Tamimi menuturkan, "Aku datang mengunjungi Nabi Muhammad Saw dengan membawa anakku untuk memperkenalkannya. Setelah melihatnya, aku bisa berkata, 'ini adalah seorang nabi'."

Tentang sifat beliau, Abdullah bin Rawahan bertutur, "Seandainya dalam diri beliau tidak ada tanda-tanda yang menjelaskan, niscaya penampilannya akan memberitahukanmu perihal kabar kenabiannya."

Kisah Kehidupan Rasulullah MuhammadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang