Empat

3.8K 315 40
                                    

~ Ketika kau tertawa bahagia, aku ingin menjadi alasan untuk itu, kau bahagia karenaku ~


Sorry for typos


~ Happy Reading ~


***

Lee Ra tiba bersama Donghae disebuah... Rumah? Atau mungkin Ruko? Entahlah, bangunan itu terlihat seperti rumah yang kecil. Tetapi terlalu kecil juga untuk ukuran sebuah rumah.

Donghae yang baru memarkirkan motornya berjalan mendekat ke arah Lee Ra. Dia tersenyum kecil melihat gadis itu mengerutkan keningnya, teelihat bingung saat menatap bangunan di depannya.

"Itu markas kami," ujar Donghae.

Lee Ra menoleh. "Eoh? Markas?" Ia masih tidak bingung. Markas? Bukankah hanya para penjahat yang memiliki markas? Apa jangan-jangan pria disampingnya itu bukan teman Kyuhyun? Dia menculikku ke markas nya? Omo... Bagaimana ini?

Huh! Lee Ra dan semua dramanya.

"Hey, ini markas kami. Maksudku,  Kyuhyun, Siwon, Changmin, Eunhyuk, dan aku mempunyai markas. Kau tidak usah takut. Kyuhyun ada di dalam menunggumu." Donghae menjelaskan panjang lebar sambil terkekeh geli melihat ekspresi Lee Ra yang lega. Dia, manis.

Donghae menggelengnya kepalanya. Aish, dia milik Kyuhyun sialan! Donghae mengumpat dalam hati.

"Kalau begitu, ayo kita masuk. Kurasa, Kyuhyun sudah tidak sabar menunggumu." Donghae berjalan terlebih dahulu dan Lee Ra mengekorinya dalam diam.

Donghae membuka handle pintu dan mempersilahkan Lee Ra masuk terlebih dahulu. Lee Ra mengangguk dan hanya tersenyum canggung. Setelah melangkah masuk, ia membulatkan matanya. Takjub akan apa yang tengah di lihatnya.

Ruangan itu, terlihat nyaman. Berbeda dengan apa yang terlihat dari luar. Lee Ra bisa melihat ada dapur mini di sudut kiri, di tengah ruangan ada televisi yang menyala dengan layar sedang menampilkan sebuah game. Jangan lupakan sofa panjang yang nyaman dengan meja kecil didepannya. Adapun karpet berbulu yang saat ini ditempati oleh 2 orang pria yang sedang memegang stick game. Camilan di sekelilingnya yang berantakan menambah kesan bahwa apa yang dikatakan Donghae memang benar. Ruangan ini luas, serta terbuka. Mungkin hanya dua buah pintu yang Lee Ra tebak sebagai kamar mandi, dan pintu satunya lagi... Entah apa.

Pengamatan Lee Ra terhenti ketika pundaknya di tepuk pelan dari belakang oleh Donghae. "Dimana Kyuhyun Oppa?" Tanyanya heran.

Ya, dia tidak melihat Kyuhyun di sini. Semua orang disini asing baginya.

Sementara dua orang yang sibuk bermain game sedari tadi, menoleh ketika mendengar suara seorang gadis. Eunhyuk, yang pertama kali melompat dari karpet itu untuk mendekati Lee Ra dan Donghae. Setelah berdiri tegak, dia bersiul pelan sambil mengedipkan mata pada Lee Ra, yang hanya direspon kedipan mata bingung.

Melihat respon yang diterima temannya itu, Changmin dan Donghae hanya terbahak. Membuat Eunhyuk kesal dan Lee Ra bingung. Mereka sinting!

"Jinjja Hae, harusnya kau rekam tadi. Seorang Lee Hyukjae diacuhkan oleh seorang gadis manis," ucap Changmin terbahak. Donghae menggelengkan kepalanya sedangkan Eunhyuk menoleh pada Changmin.

"Hentikan tawamu itu." Eunhyuk kesal. Ayolah, harga diri sebagai pria Cassanova hancur lebur. Image nya turun drastis di hadapan seorang gadis yang bahkan masih memakai seragam Sekolah Menengah itu.

"Kau tahu Hyuk, ternyata ada juga gadis waras yang tidak termakan kedipan monyet sepertimu." Tak ada hentinya Changmin meledek Eunhyuk hingga lelaki itu berang dan kesal.

"Sialan kau Shim Changmin!" Teriak Eunhyuk sambil berlari menuju Changmin. Dan, terjadilah aksi saling mengejar antara dua pria itu.

Ceklek..

Sebuah pintu terbuka.

"Kalian berisik!" seru seseorang dari balik pintu itu. Membuat semua yang berada diruangan menoleh.

"Oppa!" jerit Lee Ra histeris.

Dia segera berlari menuju Kyuhyun dengan serampangan. Demi tuhan, apa yang terjadi? Kenapa wajah Kyuhyun Oppa bisa seperti itu.

Sedangkan Kyuhyun, hanya tersenyum lebar melihat kedatangan gadisnya. "Ra, kau sudah datang? Mengapa kau ti-" perkataan Kyuhyun terputus karena Lee Ra langsung menubruk tubuhnya dengan keras. Dia menangis tersedu di pelukan Kyuhyun. Membuat Kyuhyun mengelus rambutnya dengan sayang.

"Huwaa!! Oppa.. Hiks, apa yang terjadi?" Isak Lee Ra sambil mendongakkan kepalanya. Kyuhyun... Babak belur. Wajah tampannya sekarang membiru di beberapa bagian.

"Hanya insiden kecil, kau tidak perlu khawatir. Kau belum makan kan? Ayo, aku masakkan sesuatu," ujar Kyuhyun santai.

"Tapi... Lukamu," jawab Lee Ra ragu.

"Sudah diobati. Lebih tepatnya, sudah ada obatnya. Kau kan sudah berada disini." ucap Kyuhyun lembut sambil mengusap pipi Lee Ra yang basah oleh air mata.

Dia menarik tangan Lee Ra yang sekarang hanya menunduk malu, menyembunyikan rona merah diwajahnya. Mereka berjalan ke dapur mini, melewati tiga pria tampan yang hanya melongo takjub.

Mereka tidak bisa mengatupkan mulutnya melihat adegan Lovey dovey itu. Sungguh, jika Donghae atau Siwon yang melakukannya mungkin biasa saja. Tapi, ini Kyuhyun. Demi Tuhan Kyuhyun! Si iblis dingin yang hobi memerintah dan juga cuek.

Butuh beberapa detik untuk mereka sadar dari ketakjubannya.

"Dia... kyuhyun kan?" tanya Changmin terbata pada Eunhyuk dan Donghae.

"Kurasa... Dia sedang mabuk," ujar Donghae linglung.

"Sialan! pantas saja gadis itu tidak terpesona olehku. Lihat saja gombalan Kyuhyun. Cih!" Eunhyuk bersungut menahan kesal.

Mendengar itu, Changmin dan Donghae saling berpandangan dan tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian tadi.

Eunhyuk yang malang...






To be continue

Hug and Love,
Melmel <3

Repost on 13 sept 2019.

Always You [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang