Dua Puluh Dua

2.8K 296 128
                                    

Note:
Iya, tahu kok. Tumben note nya diatas. Cuman mau bilang aja. Kenapa kalian nggak percaya Kyu nggak selingkuh sih 😂

Okelah, siapin hati. Tarik napas.... 😂



~ Setiap teringat dirimu, hatiku merasakan detak dan retak dalam satu waktu ~

Happy Reading...

Sorry for typos.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Setiap hari, minggu, bahkan bulan telah berlalu. Terhitung sudah, satu tahun sejak Lee Ra kehilangan orangtuanya. Selama itu pula, ia tak pernah meneteskan airmatanya. Bahkan saat kunjungan rutinnya untuk pergi ke makam kedua orangtuanya. Selama satu tahun, ia di dampingi calon tunangannya. Tidak banyak yang berubah. Kyuhyun masih berkuliah, sedangkan Lee Ra berada di tingkat akhir masa sekolahnya. Hanya panggilan Lee Ra kepada orangtua Kyuhyun yang berubah. Sekarang ia sudah terbiasa memanggil mereka Appa dan Eomma.

Bagaimana dengan hubungan keduanya?

Mereka baik-baik saja. Kyuhyun yang selalu perhatian, dan Lee Ra yang semakin bergantung padanya. Namun entah mengapa, satu bulan ini Kyuhyun seperti sibuk dan terlihat tertekan. Mungkin ada masalah dengan kuliahnya sehingga ia sedikit mengabaikan keluarganya.

Lee Ra sedang berada di kamar dan mengerjakan pekerjaan rumah, ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia menoleh, lalu berjalan mendekat ke arah pintu dan membukanya.

"Eonni?"

Ahra tersenyum pada Lee Ra. "Eoh, kau sedang sibuk?"

Lee Ra menggeleng. "Tidak, ada apa?"

"Kau bisa ikut aku? Ada sesuatu yang harus kita bicarakan. Kyuhyun juga ada di bawah menunggu."

"Hm.. baiklah." Lee Ra menutup pintu kamarnya dan berjalan mengikuti Ahra. Walaupun benaknya dilingkupi rasa penasaran, ia tetap diam.

Lee Ra melihat paman dan bibi Cho serta Kyuhyun memang sudah ada disana. Dan entah mengapa dadanya berdetak hebat. Ia merasa gugup.

Lee Ra duduk di samping Ahra. Yang berarti ia dan Kyuhyun hanya terpisah oleh kehadiran Ahra yang berada di tengah-tengah mereka.

"Bagaimana sekolahmu Kimmie?" Paman Cho memecah keheningan di sana.

"Tentu saja baik, Appa." Lee Ra menatap ayah Kyuhyun.

Tuan Cho mengangguk. Ia melirik Nyonya Cho yang sedang menatapnya. Nyonya Cho mengangguk pelan dan tersenyum.

"Hm... kami ingin membicarakan sesuatu. Sudah terhitung satu tahun semenjak orangtuamu meninggal Kimmie," Tuan Cho menjeda sambil menatap Lee Ra yang membalas menatapnya. "Dan sudah satu tahun pula, kita menunda acara pertunangan kalian. Kami berencana, untuk mengadakan acara resmi pertunangan kalian saat kami pulang darisana. Tapi..." Tuan Cho menghela napas sedih. "Manusia hanya bisa berencana bukan? Oleh karena itu, kami ingin kalian segera resmi untuk bertunangan. Sahabatku pun pasti sangat senang di atas sana." Tuan Cho terus menatap Lee Ra dengan pandangan lembutnya. Ia takut, anak sahabat yang telah ia anggap sebagai puterinya sendiri akan kembali bersedih.

Always You [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang