~ Kau bersumpah untuk selalu menyayangi, namun mengapa pada akhirnya kau memilih menyakiti? ~
Baca part sebelumnya kalo lupa 😂😂😂Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Lee Ra memandang jalanan disampingnya melalui jendela mobil Kyuhyun. Setelah ia membangunkan Kyuhyun dengan cara sedikit sadis, yang berakhir pernyataan cinta calon tunangannya itu, Lee Ra kembali ke bawah untuk sarapan sambil menunggu Kyuhyun mandi.
Lee Ra masih memandang jalanan ketika ia merasakan jari Kyuhyun menggenggam jarinya. Ia mengalihkan perhatian pada wajah Kyuhyun yang mengernyit.
"Kau baik-baik saja?"
"Eoh." Jawab Lee Ra sambil tersenyum.
Ia tahu, Kyuhyun khawatir jika dirinya melamun dan larut akan kenangan tentang kedua orangtuanya. Walau bagaimanapun ia tidak akan pernah mungkin bisa menghilangkannya, tapi ia juga tahu untuk tidak membuat cemas semua orang.
"Oppa, lampu merah sudah berganti hijau. Jalankan mobil nya."
"Ne? Oh, aku tidak sadar. Hehe." Ia melepaskan jarinya yang terpaut dengan Lee Ra dan mulai menjalankan kembali mobilnya.
"Tentu saja kau tidak fokus. Kau sedang memandangi seorang Puteri di sebelahmu." Dengan percaya diri Lee Ra mengangkat dagu dan menyilangkan tangannya.
Kyuhyun terkekeh.
"Tentu saja, kau sangat cantik Ra. Kau memang seorang Puteri. Dan jangan lupa, jika kau menganggap dirimu seorang Puteri, aku adalah Pangeran. Hahahaha... Pangeran paling tampan di seluruh Kerajaan."
"Kau lebih pantas di sebut Raja Iblis Oppa."
Kyuhyun melotot pada jalanan di depannya.
"Ckckck. Aku itu Pangeran berkuda hitam, Ra."
Lee Ra menoleh heran akan ucapan Kyuhyun. "Dalam cerita, disebutkan Pangeran itu berkuda putih, bukan hitam, Oppa."
"Mobilku berwarna hitam Ra."
Lee Ra memutar bola matanya.
"Mengapa kau membahas hal yang tidak penting, sudahlah."
"Eyy, siapa yang pertama membahasnya?"
Lee Ra memberikan cengiran khasnya pada Kyuhyun yang dibalas kekehan pria itu.
"Sudah sampai."
"Eoh, sampai jumpa nanti."
"Aku akan menjemputmu."
"Tentu saja. Dan jangan wakilkan siapun. Terutama teman Oppa yang bernama Donghae dan Eunhyuk."
Kyuhyun menaikan sebelah alisnya.
"Wae?"
"Donghae Oppa selalu mengolokku dan menyebutku lintah karena selalu menempel padamu. Dan Eunhyuk Oppa selalu merayuku, kau tahu?" Sungut Lee Ra.
Kyuhyun tersenyum.
"Donghae menyukaimu kau tahu? Dia cemburu. Dan Eunhyuk itu, dia seorang playboy. Jadi tidak usah kau hiraukan."
Lee Ra mengerjap.
"Donghae Oppa menyukaiku?"
"Dulu." Jawab Kyuhyun cepat.
Lee Ra menganggukan kepalanya.
"Cepat, masuklah ke kelas."
"Oh iya. Hehe."
Lee Ra membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Kyuhyun. Tersenyum pada Kyuhyun lalu pergi, menuju gerbang sekolahnya.
Di dalam mobil, Kyuhyun masih memperhatikan Lee Ra. Ia akan menutup jendela kaca samping, namun urung saat Lee Ra memberikan ciuman jauh untuknya.
Kyuhyun tergelak melihat perilaku calon tunangannya itu. Lee Ra memang tidak ada duanya. Walaupun ia masih berduka namun sifat cerianya bisa menutupi segalanya.
Saat Kyuhyun akan menjalankan mobilnya, matanya menangkap sebuah motor yang tak asing. Motor itu terus berjalan menuju gerbang sekolah. Kyuhyun menyipitkan matanya saat motor itu berhenti disamping seorang gadis. Gadisnya.
Si pengemudi membuka kaca helm, dan tangannya.... tangannya mengusap rambut Lee Ra.Kyuhyun mendengus tak suka. Dan semakin tak suka ketika Lee Ra memukul pria itu dan di balas cubitan di pipi Lee Ra.
Ya, Kyuhyun cemburu. Pasti.
Ia memperhatikan adegan itu dengan tatapan datar. Dalam hati, Kyuhyun berjanji, ia akan mencari tahu siapa bocah sialan yang telah menjadi penganggu itu.
Ya, tidak ada yang boleh menganggu hubungan mereka. Selamanya tidak.
TBC...
Note: yang masih mau baca, boleh vote yaa.. hahaa..
1. Update 1 minggu sekali dengan 500 kata
2. Update 2 minggu sekali dengan 700 kata.
3. Nggak usah update 😂😂
Happy weekend 😋
Melmel 😍
Bandung, 1 December 2018.
Repost on 14 sept 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You [Kyuhyun] - END
Fanfiction[CHAPTER LENGKAP] Kim Lee Ra dan Cho Kyuhyun adalah dua sahabat yang tak bisa dipisahkan. Dan seperti kata pepatah 'tidak akan ada yang namanya sahabat antara pria dan wanita' itu benar. Keduanya jatuh cinta. Dan bagaikan sebuah kejutan mereka terny...